Pagi ini, udara sangat dingin akibat salju yang masih menggumpal di luar Mansion. Wana yang tengah bersantai sembari meminum susu hangat itu menatap Alex yang sedari tadi terdiam. Sedih rasanya saat mengingat Joe tidak ada di rumah, wanita itu tengah pergi ke Swiss untuk menghadiri acaranya sebagai Ambassador sebuah brand ternama.
Wana ingin ikut, namun Joe melarangnya. Katanya menemani Joe berkerja akan membuat Wana lelah. Terlebih, keberadaan Wana itu dirahasiakan. Joe seorang supermodel yang setiap langkahnya selalu disoroti kamera. Meskipun Wana tidak yakin Frans akan mencarinya, tetap saja Wana ingin bersembunyi dulu dari keluarga kandungnya.
Masih sakit hati Wana, memangnya Frans saja yang bisa marah, Wana pun bisa merajuk. Frans menyuruhnya pergi, maka Wana akan pergi sesuai keinginannya.
"Daddy, kerja sana. Masa Mommy yang cari uang, kan Daddy bapaknya." Ucapan Wana itu sontak membuat Alex yang tengah melamun menoleh. Alex menghela napas dan memberikan Macbook nya pada Wana untuk memeperlihatkan sesuatu.
"Etdah!" pekik Wana. Terlihat jelas transaksi sesuatu. Namun yang membuat Wana tercengang adalah ada lima belas lebih jenis pembayaran yang masuk ke rekening Alex dengan jumlah fantastis.
"Duduk aja ngehasilin duit, lah Wana sampe jungkir balik cuman ngehasilin tai," gumamnya yang masih mampu didengar Alex. Pria dewasa itu menggeleng pelan dengan bibir yang berkedut menahan tawa.
"Daddy ngepet online ya?" tanyanya yang membuat kening Alex berkerut.
"Ngepet?" tanyanya. Ia belum pernah mendengat itu sbeelumnya. Wana mengangguk dan mulai menjelaskan dengan bahasa khasnya.
"Iya ngepet. Itu sejenis pekerjaan yang tidur doang tapi duitnya banyak. Gak perlu kerja, gak perlu make otak, cuman ngasih tumbal aja,"jelasnya. Alex yang mendengar itu sedikit tertarik, membuat sudut bibir Wana mengangkat sedikit.
"Daddy mau Wana ajarin caranya ngepet?" Alex tanpa ragu mengangguk. Mesipun hartanya sudah banyak, namun ia penarasan dengan pekerjaan ini, tak ada salahnya mencoba bukan?
Wana menjelaskan dengan detail bagaimana caranya memelihara Yutul. Alex yang sedikit mengerti hanya mengangguk-angguk saja. Kata Wana, Yutul itu sejenis hewan berbentuk bayi kecil, namun sudah bisa jalan dan berbicara seperti bayi ajaib.
Ketika ingin mempraktekan, penjelasan Wana terpotong oleh Jolyon yang datang. Pria muda itu memakai pakaian tebal, seperti ingin keluar. Ternyata benar, pria itu berkata pada Alex akan mengantarkan berkas di rumah Jeff.
"Kakak~" Wana yang tiba-tiba berdiri itu menghalangi jalan Jolyon. Ia melirik sekilas ke arah Alex yang ternyata juga tengah menatapnya.
"Mau ikut boleh?" Belum sempat membujuk dengan benar, ucapan Wana dipotong oleh Alex dan Jolyon yang berujar bersamaan.
"Tidak!" Wana melotot.
"Ikut!"
"Tidak," sahut Alex.
"Ikut! Ikut! Ikut!"
"Tidak," jawab Jolyon. Wana merasa sedih, membanting bokongnya di sofa dengan posisi membelakangi kedua pria itu. Bisa dihitung dengan jari berapa kali ia keluar rumah semenjak berada di sini. Itupun harus dengan Joe.
"Minum obatmu dan gunakan jaket tebal."
Suara Alex itu membuat Wana langsung berbalik menatapnya dan Jolyon bergantian. Kedua sudut bibir itu tertarik membentuk senyuman kebahagiaan, yang mana membuat dua pria di sana merasa damai dan sejuk.
Seorang maid datang, membawa sebuah nampan berisi air minum dan jaket tebal. Wana meminum obatnya dan memakai jaket itu sesuai ucapan Alex. Setelahnya anak itu segera berjalan menuju Jolyon, menggenggam telapak tangan besar sebelum menariknya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrewana H.L [End]
قصص عامةDemi bergabung dengan geng abal-abal, Wana harus melakukan suatu kenakalan di lingkungan masyarakat. Dengan masker wajah sebagai topeng, pemuda itu memasuki sebuah mobil mewah di parkiran Mall. Namun karena rasa kantuk begadang tengah malam, pemuda...