28. Daddy selingkuh.

12.4K 1.5K 163
                                    

Esok adalah hari dimana anggota keluarga Lordeon pulang ke tempat asalnya, namun Tuan dan Nyonya Lordeon tidak. Mereka ingin menginap lebih lama dengan alasan menyukai suasana sejuk di Mansion Alexander Lordeon, namun nyatanya ada alasan tersembunyi yang membuat Alex mendengus kesal kalau mengingatnya.

"Dimana cucuku?" tanya Nyonya Lordeon yang membuat Alex menoleh dengan wajah datar.

"Tidur, jangan diganggu lagi." 

"Padahal cucunya banyak, namun yang ditanya hanya bocah itu," gumam Wildan yang duduk di samping Tuan Lordeon. Nyonya Lordeon yang harus nya merasa tersindir itu hanya mengedikkan bahu acuh dan kembali sibuk merajut untuk membuat pakaian yang begitu mini.

Pakaian kucing yang akan ia berikan pada Wana sebagai hadiah, anak itu pasti senang dan akan memperlakukannya dengan baik. Lalu Nyonya Lordeon bisa mengambil kesempatan dengan membawa anak itu kemanapun dia pergi, ia akan merebutnya dari Alex.

"Singkirkan rencana licik yang ada di kepalamu wanita tua," sela James yang beberapa hari ini sudah mulai bergaul dengan keluarganya. Pria muda itu berubah drastis pada sikap maupun tindakan.

"Apa katamu?" gertak Nyonya Lordeon. James langsung menatap Alex yang kini menyesap kopinya.

"Dia ingin merebut putramu," kata James yang membuat Nyonya dan Tuan Lordeon mendadak membulatkan mata terkejut. Berbeda dengan Alex yang mengangguk santai dan melirik kedua orang tuanya yang sekarang memasang wajah seperti habis tertangkap basah.

"Aku tahu, kurasa kau saja bisa mengatasinya." Alex berujar, yang membuat James langsung menoleh ke arah dua orang bau tanah. Meskipun sedang menunggu ajal, namun kekuasaan Tuan Lordeon tidak bisa diremehkan.

"Kak, izinkan aku menginap di rumahmu juga." Axio yang merasa jika akan ada pertumpahan darah di sini langsung mengambil start untuk menonton. Membuat Axel dan Axela mendengus, jika dunia tahu keluarga mereka tidak ada yang benar, mau dikemanakan marga Lordeon yang terkenal penuh wibawa dan kharisma?

"Mommy!" pekikan dari atas tangga itu mengalihkan atensi semua orang yang ada di sana. Wana berlari menuruni tangga, namun pemuda dewasa di belakangnya yang hendak turun juga langsung sigap menarik kerah bajunya.

"Anak bodoh, tidak bisakah kau berjalan santai? Jika kau tergelincir dan geger otak, aku langsung akan membuangmu," tukas Zach tajam yang membuat Wana menepis tangan itu dengan kasar.

"Mau buang Wana ke mana? ke panti jompo? gak papa lah yang penting makan gratis," jawabnya yang membuat Zach mendadak ingin mendorong anak itu dari ujung tangga. Wana melanjutkan langkahnya dengan berjalan, ia langsung menuju dapur dan menemukan Joe dan Frisla di sana.

"Mommy!" pekiknya yang membuat Joe spontan menoleh.

"Hei, sudah bangun sayang?" Kalimat retoris itu membuat Wana memutar bola matanya. Namun ketika mengingat tujuannya, Wana langsung bersemangat kembali. Ia mendekati Joe sebelum Frisla menariknya untuk duduk di kursi yang jauh dari sana.

"Tunggu sebentar ya Nak, jangan mendekati dapur, bahaya." Wanita itu menyuruhnya menunggu karena Joe tengah mengeluarkan kue dari Oven, beberapa makanan ringan disajikan di depan Wana agar anak itu betah.

Hingga selang beberapa waktu akhirnya Joe menghampiri, membawa sepiring kue buatannya dan segelas jus pisang. Wana tak menghiraukan dan langsung bangkit.

"Mommy! Daddy selingkuh!" kata Wana yang membawa tatapan bingung Joe.

"Wana liat pake mata kepala hati jantung ginjal Wana sendiri Mommy! Daddy selingkuh!" pekiknya yang membuat Frisla menoleh, wanita itu mendengus geli dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Aldrewana H.L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang