Terkadang, manusia bisa dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna, dalam konteks organ tubuh dan akal pikiran, namun ada juga yang mengatakan, manusia adalah makhluk yang tidak berperasaan.
Nyatanya perspektif di atas tidak sepenuhnya salah dan benar. Karena kedua opsi tersebutpun manusia lah yang menciptakan.
Kamu bisa menilai dirimu melalui dirimu sendiri, namun mindset yang terbentuk saat ini adalah yang menilai dirimu bukan lah kamu sendiri, tetapi orang lain. Seseorang bisa bergerak bebas, namun mereka terpenjara dengan pemikiran orang lain. Seolah-olah, hidupmu ditentukan orang lain.
Namun sifat yang menjengkelkan dari manusia adalah seperti pepatah yang mengatakan, si bisu berkata pada si tuli bahwa si bisu melihat si lumpuh berjalan.
Bagaimanapun, terkadang sifat manusia yang menjudge dan mengada-ada membuat manusia bahkan jauh dari kata sempurna. Mungkin, So Perfect.
Sialnya, Joe paling membenci orang yang memiliki sifat melebihi seorang dewa. Kebencian ini jugalah yang membuat Villa di tengah laut itu menguarkan bau darah.
Fion--
Anak ini, adalah anak teman Alex yang pernah mereka angkat jadi keluarga. Orang tua Fion meninggal dalam misi yang diketuai Alex, bisa dikatakan, sedikit kesalahan Alex lah yang membunuh mereka.
Awalnya mereka tidak ingin mengadopsi anggota keluarga lain, namun mengingat jika Fion tidak diambil, maka dia akan hidup sendirian di tengah musuh mereka yang memang masih berkeliaran. Dengan penuh pertimbangan dan izin Tuan Lordeon, Fion resmi menjadi adik Zach.
Sebelumnya, Axel menawarkan diri untuk merawat anak itu, namun Alex menolak karena secuil rasa bersalahnya yang menyebabkan anak itu menjadi yatim piatu. Lagi pula fikir Alex pada saat itu, mereka kaya dah tidak akan menjadi beban untuk menampung sepiring nasi lagi.
Fion pada waktu itu berusia sekitar enam belas tahun. Alex memutuskan menyekolahkan anak itu di sekolah ternama dan membiarkannya tinggal di asrama sekolah.
Pada waktu itu, dunia sempat geger dikarenakan Alex mengadopsi seorang anak. Karena dunia tahu beritanya, Alex menyebarkan desas desus bahwa anak ini sudah dianggap anak oleh keluarga Lordeon dan memiliki kedudukan yang sama dengan Jolyon dan kedua anak kandungnya. Hal ini untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan, karena pada waktu itu Alex mendengar berita yang tidak menyenangkan yang memojokkan anak itu, rasa bersalah Alex timbul, Joe pun tak melarang.
Yang dunia tahu, Fion sama seperti tuan muda Lordeon lainnya. Namun mereka tidak tahu bahwa Alex telah mengirimnya ke asrama sekolah, dan setelah itu tampak asing, karena jelas mereka adalah orang asing yang tidak memiliki hubungan darah. Namun Alex tidak mengabaikan tugasnya dalam memenuhi kebutuhan anak itu.
Dua tahun berlalu, keamanan Markas Pusat Redflowers dibobol dan mengalami kerugian besar. Transaksi Marijuana dan senjata ilegal dari Iraq ke Spanyol terbongkar secara besar-besaran. Serta Mansion Lordeon hampir kemasukan penyusup.
Setelah ditelusuri, makhluk yang tidak pernah diperhatikan adalah dalangnya, Fion. Anak itu bekerja sama dengan musuh Alex untuk mengaburkan Lordeon. Fion merasa bahwa kematian kedua orang tuanya adalah kesalahan Alex, dan apa yang dilakukan Alex untuknya tidak bisa dibandingkan dengan gelarnya sebagai yatim piatu.
Pada waktu itu, Tuan besar Lordeon turun tangan, bahkan Crish-- kartu As Lordeon dikeluarkan. Musuh diberantas, begitu pula dengan Fion yang berakhir di tangan Alex. Karena pada nyatanya, Alex tidak pernah bisa menolerir siapapun yang bernama pengkhianat.
Berita kematian Fion terangkat ke publik begitu saja, Alex terpaksa menggunakan kebohongan bahwa Fion meninggal karena penyakit. Tidak ada yang tahu kebenaran dibalik kisah Fion kecuali Keluarga inti Lordeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldrewana H.L [End]
General FictionDemi bergabung dengan geng abal-abal, Wana harus melakukan suatu kenakalan di lingkungan masyarakat. Dengan masker wajah sebagai topeng, pemuda itu memasuki sebuah mobil mewah di parkiran Mall. Namun karena rasa kantuk begadang tengah malam, pemuda...