41. Jolyon is back.

9.9K 1K 85
                                    

Udah lama gak double nih. Jangan lupa voment oke?





____

"Kak Iyon?"

Wana yang baru saja membuka matanya itu tersentak kaget ketika melihat wajah tak asing namun dengan tatapan yang berbeda. Meskipun mereka dua jiwa dalam satu raga, namun Wana tahu bagaimana membedakannya.

James memiliki tatapan tajam setara pembunuh, auranya tajam seolah hanya dengan menatap matanya saja maka bisa mati detik itu juga, kerutan dahi serta raut wajah tidak santai yang selalu mendominasinya.

Namun orang yang kini berada di depannya  jelas sama, tatapan matanya jauh lebih lembut meski tidak selembut Zach atau Wildan. Demikian, tak ada haus darah yang tergambar di sana, yang hanya dimiliki oleh Jolyon, karena James tidak memiliki tatapan itu.

"KAK IYON?!" pekik Wana yang hampir melompat dengan girang.

Sang empu yang baru saja disebutkan langsung menahan pergerakan berlebihan Wana, selang infuse yang tertancap hampir tertarik dan lepas. Untungnya James tepat waktu menahan kening Wana untujk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"INI BENERAN KAK IYON? JAMES MANA?" 

Saking girangnya, Wana bahkan sampai menjerit. Seolah lupa jika saat ini mereka tengah berada di rumah sakit, tempat tenang yang menampung banyak orang sakit. Hal ini membuat hati Jolyon menghangat.

Tak ada yang memberinya sambutan seperti ini sebelumnya. Tentu sedikit perhatian serta ungkapan kasih sayang keluarga yang Wana berikan membuatnya berpikir, inikah yang dinamakan keluarga?

Dalam rengkuhan yang diberikan anak angkat Joe itu, Jolyon menghela napas pelan. Rasa lega mengalir dari hatinya ketika mendengar cerita dari Zach dan Wildan, yang juga merupakan mengapa ia bisa kembali dalam jangka wakttu cepat tanpa korban jiwa.

Karena faktanya, James telah berdamai dengan Jolyon. Keduanya mampu berkompromi dalam satu raga. Kapan James akan keluar dan hal-hal yang seperti biasa dibincangkan dua orang.

Alasannya adalah Wana.

____

Seseorang yang membayar pasti mengharapkan kembalian.

Dalam mimpinya, Wana menemui Frans yang menagih bayaran atas apa yang diberikan selama ini. Hingga ketika membuka mata pun Wana masih terus melihatnya, tidak lupa dan tergambar jelas.

"Sayangku."

Suara yang bernada sedikit kencang itu mengalihkan perhatian tiga pria yang ada di sana. Tak lama Wana merasakan tubuhnya dipeluk dari samping dengan erat. Aroma yang familiar memasuki indra penciumannya.

Wana mengelak dan menemukan wanita yang tidak ditemui beberapa hari belakangan. Matanya membola antara terkejut dan kebahagiaan. Tak menunggu lama untuk membalas pelukan yang Joe berikan.

"Mommy! Mommy kenapa bisa di sini? Kalo Mommy di sini, terus yang di sana siapa?"

Setelah pelukan terlepas, Wana langsung bertanya dan menunjuk televisi yang tengah menampilkan salah satu acara live. Dimana, Joe yang tengah diwawancarai terkait dirinya yang mengundurkan diri dari Supermodel dan lebih memilih fokus berkarier di balik entertaiment.

"Jangan khawatir sayang. Yang harus kamu ketahui adalah Mommy benar-benar merindukanmu."

Leher Wana mengecil, raut wajahnya kini berubah manja dan penuk kasih sayang. Hanya Joe yang mampu menembus  relung hatinya,  oleh sebab itu sikap manja Wana hanya bisa ditujukan pada Joe.

Padahal faktanya, rindu hanya sebagaian alasan. Joe kembali setelah Jackson memberitahu Alex tentang pertemuan Wana dan Frans yang telah direncanakan. Benar-benar sebuah kelalaian.

Aldrewana H.L [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang