Maaf ya kalo masih kaku-kaku bahasanya, hehehe, soalnya baru pertama kali bikin cerita di Wattpad. Jangan lupa tinggalin jejak ya. Happy reading, guys!
•••
"Anjing! Perasaan gue setel alarm jam 5, kok gue bangun jam 7 sih?! KAN GUE JADI TELAT MASUK SEKOLAH!" teriak Livi yang baru bangun dari tidurnya.
Meilaras Violivita, yang akrab dipanggil Livi. Gadis berumur 17 tahun yang mempunyai kulit putih, tubuh ideal, rambut sedikit berwarna coklat, dan wajahnya yang imut karena sedikit chubby. Namun siapa sangka jika dibalik wajah imutnya, terdapat sifat bar-bar dan sifat super galaknya.
"KOK LO GA BANGUNIN GUE SIH, BEL?! KAN LO BISA CUBIT GUE APA GIMANA KEK! INI HARI PERTAMA GUE MASUK KE SMA LENTERA BANGSA!"
Hari ini adalah hari pertama Livi menginjak kelas 10. Namun dihari pertamanya masuk sekolah baru, dia terlambat bangun. Padahal alarm sudah disetel menggunakan nada dering keras. Mungkin jiwa kebo yang sudah merasuki jiwanya dapat membuat Livi tetap tertidur meskipun alarm sudah berbunyi cukup keras. Bahkan tetangga sebelah mungkin bisa mendengar alarm Livi.
"M-maaf, Livi. Kamu marah ya? A-aku g-gabisa bangunin kamu soalnya aku gabisa p-pegang kamu," ucap gadis yang berada disamping Livi dengan terbata-bata karena takut melihat Livi marah.
Gadis yang disamping Livi sejak tadi adalah Belinda Catlana Doutzen. Teman tak kasat mata Livi alias hantu yang selalu menemani Livi kemanapun dia pergi. Mereka pertama kali bertemu saat Livi yang masih berusia 6 tahun, pindah kerumah baru yang baru saja dibeli papanya.
Bagya Mahendra, adalah papa Livi. Bagya adalah tipe ayah yang tegas, namun dia sangat menyayangi Livi. Dia akan melakukan apapun yang membuat Livi bahagia.
Kirana Wulandari, adalah mama Livi. Dia tipe mama yang sangat cerewet. Kirana sering memarahi Bagya karena sering membelikan baju mahal untuk Livi, yang padahal Livi sudah mempunyai banyak sekali baju menumpuk di lemarinya. Dia tidak ingin Livi menjadi anak manja yang gila harta.
Flashback On
Karena suatu hal, Bagya dan Kirana memutuskan untuk membeli rumah baru. Mereka mengajak Livi melihat rumahnya dulu, dengan harapan agar Livi senang dan betah dirumah baru.
"Akhirnya sampe. Livi sama Mama turun dari mobil ya, kalian lihat-lihat rumahnya dulu. Nanti Papa susul," ucap Bagya sambil mengacak pelan rambut Livi.
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai dirumah baru mereka. Rumah besar 2 tingkat yang berwarna putih tulang, juga ada taman, air mancur, dan ayunan yang langsung dinaiki Livi ketika melihatnya.
"Livi kalo Mama tinggal ke dalem rumah dulu berani, kan? Mama mau taroh koper-koper ini ke dalem," ucap Kirana kepada Livi yang masih asyik bermain ayunan.
"Berani dong, Ma. Mama ke dalem dulu, Livi mau main ayunan."
Kirana mengangguk dan tersenyum melihat kearah Livi yang terlihat tetap asyik dengan ayunannya. Akhirnya ia berjalan menuju ke dalam rumah meninggalkan Livi.
"Hai, Adik Kecil. Boleh ikutan main, gak? Aku suka main di ayunan ini loh."
Livi menengok dan disampingnya ada gadis berusia sekitar 16 tahun yang entah darimana datangnya. Gadis berkulit putih, mata berwarna abu-abu, hidung mancung, tubuh yang ramping, rambut pirang bergelombang, ditambah dengan gaun putih panjang yang. Cantik, benar benar sangat cantik.
"Siapa kamu? Sok kenal," tanya Livi dengan nada sinisnya, walaupun dia sebenarnya kagum akan kecantikan gadis itu.
"Hehe, aku tetangga kamu."
"Tetangga? Rumahmu yang mana?" tanya Livi yang mulai penasaran
"A-ah itu eh anu disebelah sana pokoknya, kamu jangan kerumahku dulu. Ada anjing galaknya nanti digigit," elak gadis tersebut agar Livi tidak terus menanyakan rumahnya.
"Anjing? Kamu pikir aku takut?" ucap Livi yang tetap memasang wajah sinisnya.
"Wah, o-oh kamu gak takut ya, bagus deh. Tapi kapan kapan aja kerumahku. Sekarang mau jadi teman aku gak? Nanti aku ajak kamu keliling daerah sini.
"Asik juga tuh, boleh deh. Kenalin nama aku Livi," ucap Livi seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan gadis itu.
Gadis itu tersenyum, tapi tidak membalas salaman dari Livi.
"Aku. Belinda."
Livi menatap heran, namun ia segera menarik tangannya kembali dan berusaha tidak peduli.
Lama kelamaan, Livi sadar jika Belinda 'bukan manusia' setelah beberapa anggota keluarga dan tetangganya tidak melihat Belinda ketika Livi selalu berkata jika Belinda ada disampingnya.
Flashback Off
Livi merasa bodoh sudah memarahi Belinda karena tidak membangunkannya, yang jelas jelas Belinda adalah hantu yang tidak bisa menyentuhnya karena selalu tembus. Tanpa merespon Belinda lagi, Livi langsung beranjak mencuci muka dan menyikat gigi.
Ia tidak mandi karena sudah dipastikan itu sangat mengulur waktu. Ia segera memakai seragamnya dan tak lupa memoles sedikit liptint agar tidak pucat, lalu menaiki motornya dengan lumayan ngebut agar cepat sampai disekolah walaupun sekarang sudah pukul 8 pagi. Jelas ia sudah sangat terlambat.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah
Teen FictionHanya menceritakan seorang perempuan yang dipertemukan oleh seorang laki-laki. Livi dan Bima. Keduanya mempunyai kelebihan yang sama, yang tidak dimiliki oleh semua orang. Indigo, mampu melihat 'mereka' yang tak kasat mata. Livi, mempunyai keluarga...