3. Hantu Nathan.

43 32 7
                                    

Jangan lupa vote ya! Happy reading, guys!

•••

Livi diam mematung. Melihat sosok di depannya dari atas sampai bawah. Kepala Livi masih dikelilingi berbagai macam pertanyaan. Siapakah sosok tersebut?

"S-siapa lo!?"

Sosok tersebut terlihat sedikit menyeringai ketika melihat Livi dengan ekspresi terkejut. Ia lalu membuka bibirnya hendak mengucapkan sesuatu.

"Jonathan Andreas."

Jonathan Andreas. Merupakan sosok tak kasat mata alias hantu yang juga selalu menemani Bima kemanapun Bima pergi. Sama seperti Belinda yang menemani Livi. Jonathan merupakan sosok hantu yang lumayan tampan. Kulit putihnya, rambut lurus yang berwarna hitam, namun sedikit berwarna coklat di ujungnya. Berbadan tinggi hampir sama dengan Bima. Memakai seragam sekolah, hanya saja wajahnya sedikit pucat dan terdapat sedikit noda darah di kerah kirinya.

 Memakai seragam sekolah, hanya saja wajahnya sedikit pucat dan terdapat sedikit noda darah di kerah kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo temennya Bima?" tanya Livi agar mendapat jawaban dari semua pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

"Iya."

"Wah sama kayak Belinda. Dia juga temen hantu gue. Bima indigo ya?"

"Iya."

"Temenan sama lo dari Bima masih kecil?"

"Gak. Dari Bima kelas 8."

Flashback On

Bima yang saat itu masih duduk di kelas 8 SMP mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Dirinya sudah dikuasai amarah yang memuncak. Tadi saat pulang sekolah, dia menemui Vriska, pacar ayahnya duduk di ruang tamu rumahnya. Kata ayahnya, mereka akan menikah bulan depan. Bima sudah ditinggalkan ibu kandungnya meninggal karena penyakit kanker.

Bima sangat tidak menyetujui keputusan ayahnya yang akan menikahi Vriska tersebut. Karena sangat emosi, Bima bahkan mengeluarkan kata kata kasar yang sangat tidak pantas dikatakan oleh anak seusia Bima. Brata, ayah Bima terkejut mendengar perkataan kasar dari Bima. Brata pun menampar pipi kiri Bima. Bima yang sangat emosi pun berlari ke kamarnya. Beberapa menit kemudian, Bima pergi membawa tas besar berisi baju-baju dan beberapa barang lainnya. Bima pergi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tujuan Bima adalah kerumah bibinya. Bibinya sangat menyayangi Bima setelah kepergian kakaknya, ibunya Bima.

Bima yang mengendarai motonya dengan kecepatan tinggi pun mengerem mendadak saat tiba-tiba ada laki-laki berumur sekitar 19 tahun berdiri ditengah jalan. Bima mengerem mendadak motornya agar tidak menabrak laki-laki tersebut. Karena tadinya laju motor yang tinggi lalu langsung di rem mendadak, mengakibatkan Bima terjatuh dari motornya.

Bima yang masih jatuh terduduk pun hanya meringis kesakitan saat merasakan pantat dan siku tangannya perih. Ternyata pantat dan sikunya luka karena terjatuh di atas aspal.

"Masih kecil jangan sok mau jadi jagoan. Ngebut di jalan. Nanti jatoh, nangis ngadu mama."

Bima yang kembali emosi pun berdiri dengan tatapan membunuhnya walaupun yang berada di depannya adalah orang yang lebih tua umurnya.

"LO GAUSAH BANYAK BACOT. UNTUNG GUE GAK NABRAK LO!! KALO LO KETABRAK KAN JADI REP-"

Teriakan Bima terhenti ketika dia menoleh menatap siapa orang yang didepannya itu. Bima terkejut melihat sosok di depannya terlihat pucat. Walaupun tidak menyeramkan dan hampir sama seperti manusia biasa, Bima bisa melihat ada sedikit darah di kerah kiri laki-laki tersebut. Bima juga merasakan aura yang berbeda dan langsung mengetahui jika sosok ini adalah hantu.

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya berumur 40 tahunan menggoyang-goyangkan lengan Bima. Dia juga memeluk Bima dengan tiba-tiba yang membuat Bima terkejut.

"Yaampun, Nak. ISTIGHFAR NAK ISTIGHFAR! Kok bisa jatuh dari motor nak? Kamu masih kecil belum boleh nyetir motor!" ucap wanita itu dengan sedikit histeris.

"Saya jatuh dari motor karena mas ini, Bu."

Bima menunjuk ke arah laki-laki tersebut. Setelahnya wanita tersebut memasang ekspresi terkejut dan ketakutan.

"Siapa, Nak?"

"Ini Bu, mas yang ini tadi ditengah jalan. Tapi wajahnya agak pucat kayak orang sakit," jawab Bima sambik menunjuk ke arah sosok itu.

Wanita itu memandang ke arah bima menunjuk. Anehnya, wanita itu tidak melihat siapapun. Dia yang ketakutan pun berlari meninggalkan Bima sambil berteriak.

"ADA HANTU TOLONG!!!"

"Hah? Ibu-ibu gajelas."

"Ibu-ibu itu benar. Ada hantu disini," ucap sosok laki laki itu. Ia dapat melihat ekspresi Bima yang masih datar tanpa ekspresi. Padahal ia mengira Bima akan sangat takut.

"Gue Jonathan Andreas. Bisa dipanggil Nathan. Meninggal satu tahun yang lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2018."

Walaupun didepannya ada hantu, Bima tidak terlihat ketakutan dan tetap memasang wajah datar. Nathan yang melihat raut wajah datar Bima pun mengernyitkan dahinya. Nathan sangat bingung, biasanya manusia yang melihatnya akan ketakutan bahkan pernah ada yang pingsan.

"Heh, pasti lo baru pertama kali lihat hantu, kan?" ucap Nathan dengan sombongnya.

"Gak. Udah sering lihat, bahkan setiap hari."

Nathan yang sangat malu hanya bisa memalingkan wajahnya kearah lain. Ternyata Bima bisa melihat sesuatu yang tidak bisa orang lain lihat, dia istimewa.

Karena peristiwa memalukan itu, Nathan jadi sering mengikuti Bima pulang hanya untuk menakut-nakutinya. Namun Bima tidak pernah takut. Nathan yang terlalu sering bersama Bima, lama kelamaan menjadi senang memiliki teman. Bima pun begitu karena selama ini banyak yang tidak menemaninya karena kelebihannya melihat hantu dianggap aneh. Akhirnya mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi.

Sampai akhirnya, Bima disewakan kontrakan oleh bibinya. Tujuannya agar jika Bima sekolah tidak terlalu jauh, karena jarak antara kontrakan dan sekolahnya sekitar 2km saja. Sementara jika dari rumah bibinya ke sekolah bisa sampai 10km. Semua biaya ditanggung bibinya mulai dari biaya sewa kontrakan, makanan, sampai kebutuhan Bima yang lainnya. Walaupun, Bima pindah ke kontrakan, Nathan tetap mengikuti Bima kemanapun Bima pergi.

Flashback Off

"Wah, ceritain dong gimana sih kok lo bisa ketemu cowok sialan itu? Berarti dia indigo dong? Apa, waktu ketemu sama lo pertama kali dia takut? Atau, Bima shock waktu habis ketemu lo pertama kali?" tanya Livi penuh keingintahuan.

"Gausah tanya tanya tentang gue, dasar kepo!"

Tiba-tiba Bima datang dan kini berada di depan Livi.

"Jangan galak galak, Bim," ucap Nathan yang malah membela Livi.

"Pergi lo, ini urusan manusia, hantu gatau apa apa," usir Bima yang matanya menatap tajam kearah Nathan.

Nathan yang merasa diusir pun mendengus lalu tiba tiba menghilang dari situ. Tersisalah Bima dan Livi.

"Wah, Nathan marah tuh," ucap Livi sambil diselingi cekikikan geli.

"Lo tau nama dia tadi? Sementara lo gatau nama gue kan?"

"Gatau dan gapengen tau."

Setelah mengatakan itu, Livi pergi meninggalkan Bima yang diam diam tersenyum kearahnya.

"Baru kali ini ada cewek bodoamat sama gue."

•••

RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang