Qiara POV
Entah sejak kapan aku mempunyai perasaan lebih ke adikku sendiri. Namun semenjak dia pulang dari canada membuatku merasakan perasaan yang berbeda.
Tidak tau kenapa ketika aku melihat gana adikku sedang bercumbu dengan wanita lain di dalam club! Wanita itu sangat menikmati setiap sentuhan yang di berikan gana membuatku murka di tempat. Sebenarnya aku tidak tega menampar gana beberapa kali karna sakitnya dia aku juga merasakannya! Tapi dia juga harus merasakan sakitnya aku ketika melihat nya sedang bercumbu dengan wanita lain apalagi umurnya sangat jauh darinya.
Pikiranku saat itu adalah ingin sekali menghapus semua bekas yang di berikan wanita tua itu, setelah aku mendengar kan semua penjelasan dari gana membuatku merasa jengkel! Rasanya ingin sekali ku cambik² wajah gadis yang berani mencium adikku ini yang tampan.
Namun setelah aku mendapat kan semua apa yang aku inginkan yaitu menghapus semua bekas itu di gana membuat ku semakin lebih jatuh kedalam nya.
Setelah aku memberikan semua tubuhku bahkan keperawanan ku ke adikku membuatnya seperti menghindar dariku, aku tau ini semua salah ku! Aku yang memulai dan aku juga yang memancingnya.
Tetapi aku tidak bisa berbohong soal perasaan ku padanya, meskipun dia adik kandung ku tapi aku menyimpan rasa ingin memiliki lebih dari seorang adik dan kakak.
Aku pun menyadari perubahan ku semenjak kejadian itu, aku merasa seperti bukan qiara yang sebelumnya qiara yang selalu cerewet banyak tingkah namun sekarang harus seperti ini karna memikirkan perasaan nya terhadap adiknya sendiri.
Dan di sinilah aku berada di kamar gana dan mengompres jidat lembab milik gana. Aku yang mengompres aku juga yang meringis.
Setelah aku selesai mengompres gana. Tiba² gana memanggilku dan aku hanya menoleh kan kepalanya tanpa berucap apapun. Aku tidak memperdulikan nya dan langsung beranjak dari tempat dudukku namun tiba² gana membuatku terhenti karna pergelangan tangan ku di tarik olehnya dan di sinilah aku sekarang di pangkuan gana karna terhuyung olehnya. Ku dengar dia berdehem membuatku langsung beranjak dari posisi nya dan berdiri tepat di hadapan.
"duduk sini kak, aku mau ngomong" ucapnya dengan nada tenang sambil menepuk² tempat di samping nya, dan aku langsung menuruti perintah nya tanpa berkata apapun.
"kak jujur aku mau minta maaf soal kemarin aku bener² kelepasan dan ngga bisa nahan! Jadi aku mohon dengan sangat untuk kakak maafin aku dan ngga bersikap seolah² aku adalah orang lain yah kak" ucapnya sambil memegang tangan ku yang berada di atas pahaku.
Dapat ku lihat dari sorot matanya yang menyesali atas perbuatannya. Namun aku justru yang merasa bersalah kalah aku yang memulai nya dan aku yang memintanya.
"iya kakak juga minta maaf yah" kataku sambil menunduk dan tiba² gana langsung menarik tubuhku kedalam pelukannya. Aku yang merasa nyaman akan dekapan dari tubuh gana membuat ku berfikir macem² termasuk nya aku takut untuk kehilangan dirinya. Aku tidak tahan menahan air mata yang sedari tadi aku bendung di kelopak mata dan aku langsung memejamkan matanya dan menangis di pelukan gana membuat baju yang di kenakan gana basah karena air mata dan ingusku! Aku merasakan kalo tangan gana saat ini sedang mengusap punggung ku. Aku semakin erat memeluknya tanpa memperdulikan dia yang saat ini sedang kesusahan dalam bernafas.
"duh duh kak susah napas ni gue" ucapnya sambil mencoba mendorong tubuhku namun aku tidak menggubris nya dan hanya merenggangkan pelukannya.
"biarkan kakak seperti ini dulu" kataku.
Hening...
"gana?" panggilku setelah melepas pelukan itu.
"iya kak kenapa" jawab gana.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...