1 tahun kemudian
Di sebuah ruangan minimalis yang megah, terdapat seorang wanita yang sedang duduk di kursi kebesarannya sembari memandang gedung² yang tinggi.
Sebuah ruangan yang hampir semuanya di buat dari kaca, membuat wanita itu bebas memandang setiap keindahan yang berada di depan matanya.
Meskipun di atas meja nya terdapat tumpukan berkas² dan kertas yang berserakan dimana-mana, namun wanita itu tetep acuh dan masih memandangi kedung² dan menghitung setiap kendara yang lewat dari lantai 7 itu.
"setelah kehilangan kamu dan dia, aku memilih untuk tidak mengenal apa² lagi termasuk nya cinta!" ucap gadis itu sambil memandangi dua foto yang ada di tangannya.
Tok! tok! tok!
Sebuah ketukan pintu berhasil membuat gadis itu kembali memutar kan kursinya, dan langsung di sambut sampah² di depan meja yang sudah berserakan kemana².
Mungkin bagi wanita itu kertas yang di depan nya hanyalah sampah. Namun tidak dengan karyawan²an nya yang menganggap kertas itu begitu berharga bahkan bisa mengeluarkan uang dengan jumlah milyaran.
"masuk" ucap wanita itu dengan dingin.
Sehingga muncullah dari balik pintu seorang wanita cantik dengan pakaian formal nya, sambil memegang setumpuk kertas membuat wanita dingin itu memutar bola matanya.
"maaf nona, ada beberapa dokumen yang harus anda tandatangani." ucapnya sambil menyerahkan kertas itu dan langsung di terima dengan asal oleh wanita dingin itu.
"terimakasih nona" ucapnya setelah semuanya telah selesai.
Wanita itu hanya diam tanpa sepatah apapun, bahkan untuk mengangguk kan kepalanya pun seperti enggan.
"tunggu!" ucap wanita dingin itu membuat wanita tadi langsung membalikkan badannya.
"iya, dan apa yang bisa saya bantu nona" ucap nya dengan tegang.
"apa hari ini ada jadwal meeting?" tanya wanita dingin itu.
"tidak ada nona, hari ini free" jelas nya dan wanita dingin itu hanya mengangguk, dan langsung menyuruh wanita tadi untuk keluar tanpa mengucapkan kata terimakasih.
Wanita dingin itu pun langsung keluar meninggalkan seluruh berkas²nya yang seharusnya ia urus.
Banyak pasang mata yang menatap nya kagum ke arah wanita dingin itu setelah keluar dari ruangan nya. Namun wanita dingin itu hanya acuh dengan tatapan nya yang begitu tajam melebihi tajam nya pedangan samurai.
"masih 18 tahun tapi sudah jadi CEO aja yah, hebat nya bukan main emang!"
"meskipun nona gana dingin tapi mampu membuat siapa saja meleleh."
"ganteng banget"
"mata nya tajam tapi mampu membuat ku terpesona."
"hebat masih muda udah jadi CEO"
"eh tapi nona gana katanya masih kuliah kan"
"cool banget ci boskuu"
"cantik nya iya ganteng nya juga iya"
Begitulah celotehan karyawan² di kantor ini ketika melihat CEO muda alias gana. Ya! wanita dingin itu adalah gana, yang sekarang menjadi seorang CEO. Bahkan di angkat langsung oleh Lemos untuk memimpin salah satu perusahaan nya, karna Lemos tau otak yang di miliki cucunya bukan sembarang otak. Sehingga Lemos dapat mempercayakan perusahaan nya di tangan gana meskipun di usia nya yang masih 18 tahun.
Namun bukan berarti setelah gana menjadi seorang CEO, gana tidak melakukan hal lainnya. Karna di usianya yang masih muda gana memilih untuk kuliah di universitas negri ternama di jakarta dan mengambil jurusan psikologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...