Di tinggal ke duanya

397 28 0
                                    

"jadi gana apa kamu sudah mengetahui dimana keberadaan sandra?" tanya lemos tiba² membuat suasana yang tadinya rame seketika menjadi sunyi.

"bahkan sampai detik ini om albert belum mengabari gana opa" ucap gana dengan cemberut.

"kenapa gitu?" tanya lemos.

"kan opa tau hp gana ilang waktu di bandara" jelas nya membuat lemos menggelengkan kepalanya.

"yasudah sekarang juga opa belikan, kalo nunggu papah kamu mungkin bisa 4 tahun lagi" ucap nya membuat orang² tertawa dan gana langsung kegirangan.

"barusan suami saya memberi tau keberadaan sandra dan keluarga nya yang saat ini berada di tanah kelahiran nya yaitu Thailand. Bahkan Albert juga memberitahu kalo saat ini Sandra telah memiliki seorang anak perempuan. Tetapi..." Aretha men jeda ucapannya membuat orang² tak sabar untuk mendengar kelanjutan nya termasuk gana yang saat ini sedang bahagia karna mendengar kata anak. Namun gana juga di buat was² akan ucapan aretha selanjutnya.

"tetapi menurut informasi yang saya dapatkan dari Albert, ia memberi tau saya kalo sandra saat ini sedang berada di rumah sakit karna... mengidap kanker hati stadium akhir." ucapnya sambil memejamkan matanya dan berbicara dengan cepat di bagian akhirnya, namun masih bisa terdengar oleh gana dan yang lainnya.

Gana pun langsung menyandarkan tubuhnya di bahu sofa. Gana saat ini seperti mayat hidup karna wajah nya yang begitu pucat.

"AKHHHHH!" teriak gana frustasi sambil menjambak rambutnya.

"kenapa di saat gue menemukan keberadaan malah bukan kebahagiaan yang gue dapat! Justru malah penderitaan." ucap nya lagi dengan suara yang mulai melemah.

Agis pun langsung menghampiri gana dan menenangkan nya, karna satu²nya orang yang dapat menenangkan gana hanyalah agis. Bahkan vania pun bisa di bilang yang ke dua.

"lo tenang dulu, lo bisa melampiaskan semuanya tapi bukan disini" bisik agis berusaha menenangkan gana.

"gue harus ke Thailand sekarang!" ucap gana sambil melepaskan pelukan agis dan langsung menuju kamarnya, tanpa memperdulikan teriakan² dari yang lainnya.

"jordan apa luka gana masih basah?" tanya lemos yang mulai khawatir akan keadaan cucunya.

"luka tembak yang ada di lengan gana tinggal tahap pemulihan opa" jelas jordan dan hanya di jawab anggukan pelan dari lemos.

Sesampainya di bawah gana langsung berlari menuju pintu rumah nya sambil menenteng tas slempang nya. Namun sebelum gana melangkah kan kaki nya keluar elina dengan cepat menahannya.

"kamu tidak bisa pergi sekarang sayang, kamu harus harus mikirin luka kamu" ucap elina dan langsung mendapat tatapan tajam dari gana.

"luka gana ngga seberapa mah dari pada kondisi sandra saat ini. Bahkan saat ini aku yakin sandra sedang menderita melawan sakitnya. Kenapa gana ngomong gini karna gana tau mah gana pernah merasakan nya." ucap gana dengan nada tinggi membuat elina memejamkan matanya.

Qiara yang melihat adiknya membentak mamah pun langsung menghampiri dan menarik paksa tangan gana.

"LO SADAR BARUSAN LO SEDANG BERBICARA DENGAN SIAPA HAH? GUE TAU BAHKAN KITA SEMUA ORANG YANG ADA DI SINI JUGA TAU LO KHAWATIR! TAPI YANG DI BILANG MAMAH ADA BENARNYA GANA. KALO LO PERGI KE THAILAND NEMUIN SANDRA DALAM KEADAAN LO BEGINI SANDRA BISA SEDIH! DAN LO HARUS PIKIRIN ITU." bentak qiara membuat gana terdiam.

Gana pun langsung menghampiri elina yang saat ini sedang menatap nya sendu. "mamah maafin gana. Gana tidak bermaksud untuk membentak mamah, tapi gana benar² khawatir dengan kondisi sandra mah" ucap gana.

VAN'GANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang