"papah kok pake baju ini lagi bukannya papah udah pensiun yah" kataku yang masih bingung kenapa papah memakai baju khas tentara nya sedangkan beliau sudah pensiun.
"gini ya argana axmil tugas papah emang udah selesai tapi pengabdian papah ke negara ini ngga bakal ada selesai nya, sampe darah papah tumpah di tanah bangsa ini pun pengabdian papah belum bisa di sebut selesai. Karna sejatinya seorang prajurit bukan dari jabatan ataupun tugasnya tapi dari pengabdiannya kesetiaan dan kepemimpinan nya!. Meskipun papah udah pensiun dan tugas papah udah selesai tapi pengabdian papah ngga bakal ada selesai nya untuk negara ini, karna cita² papah menjadi seorang tentara adalah untuk mengabdi bukan bertugas makanya seorang tentara selalu di sebut abdi negara. Dan kamu argana kalo kamu niat nerusin tugas papah lanjutkan tapi jangan lupakan pengabdian mu yah nak papah ngga bakal bangga sama kamu kalo kamu nerusin tugas papah tapi papah bakal bangga sama kamu kalo kamu tulus dari lubuk hati mu untuk mengabdi ke negara ini!." ucap papah ku tegas sambil menepuk² pundakku.
Akupun terharu dengan ucapan papah sekaligus bangga memiliki sosok papah axmil yang mampu menjaga negaranya sekaligus keluarga, karna menurut papah negara nomor 1 di pikirannya tapi keluarga tetep nomor 1 di hatinya.
"SIAP!!" ucap ku tak kalah tegas dari papah sembari memberikan hormat ke papah.
"bagus!! lanjutkan tugas papah, ikuti jejak papah dan tuntaskan langkah papah." lagi² ucapan papahku membuat darah yang ada di tubuhnya seketika seperti berhenti.
"siap laksanakan!"
"dan kamu kejar apa yang kamu inginkan dan wujudkan apa yang kamu mimpikan! Papah akan sangat bangga apabila kamu mendapatkan nya. Dan tunjukkan pada keluarga yang membuang mu bahwa kamu bisa!" ucap papahku pada agis dan langsung mendapat sikap hormat dari agis lalu berkata "siap".
"kalo begitu papah pergi dulu" pamitnya
"siap hati ² pah" ucap ku kompak.
Akupun langsung berpamitan ke mamah untuk ke kamar dan bersiap² keruangan khusus olahraga.
"dah siap gis"
"udah yo gaaas"
Sesampainya di tempat yang di tuju aku melihat kak qiara yang sedang melakukan leg raise dan melirikku sekilas tetapi pandangan ku berhenti di sosok gadis yang sedang melakukan treadmill, mungkin itu temen kampus nya pikirku.
Akupun langsung melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas selanjutnya. Lalu gimana dengan agis? dia masih melihat² sekeliling tempat ini dengan tatapan mata berbinar².
"agis ayo pemanasan dulu" kataku membuat agis langsung mengalihkan pandangannya.
"gana nanti pantau gue ya" di sela pemanasan agis pun memecah keheningan, padahal aku paling ngga suka di ajak bicara ketika sedang konsentrasi dan aku hanya diam tanpa memperdulikan dia yang juga sedang melakukan pemanasan.
Selesainya melakukan pemanasan aku langsung menuju ke tempat favorit ku yaitu lat pulldown machine.
"hah hah hah gana cape bener" teriak agis sedikit ngos²an.
Akupun hanya melirik nya lewat kaca di depanku namun tiba² tatapanku bertemu dengan tatapan gadis itu yang juga sedang menatapku dari belakang. Dia saat ini sedang duduk sambil memegang botol minum nya akupun hanya menatapnya dengan datar dan dengan santainya mengalihkan kontak mata itu.
***
Author POV
Di sebuah ruangan yang di penuhi peralatan olahraga terdapat dua seorang gadis yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing².
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...