Author POV
Seorang perempuan cantik bahkan di bilang seperti bidadari yang di kirim dari surga. Dia mengenakan blazer putih khas dokternya, dan tidak lupa stetoskop mengantuk di leher mulusnya.
Saat ini perempuan itu sedang berjalan dengan anggun nya menuju ruangan. Yang mungkin adalah ruangan pribadinya.
"dok tunggu!"
Perempuan itu menghentikan langkah nya dan membalikkan badannya.
"kenapa sus?"
"ada pasien dok"
Perempuan itu mengerutkan keningnya karna baginya jam praktek nya sudah selesai dari tadi.
"itu dok, dokter Kenzo nya ngga berangkat jadi mau tidak mau dokter Vania yang harus menggantikan nya."
Ya perempuan itu adalah Vania Larissa! Sudah 5 tahun gadis itu sukses menjadi seorang dokter spesialis di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta.
"huft baiklah" ucap vania pasrah.
Setelah hampir satu jam akhirnya vania bisa meregangkan otot tubuhnya. Dia melihat jam kotak yang menempel di dindingnya dan jarum jan menunjukan pukul 2 siang.
Tiba² Vania menepuk jidatnya cukup keras. "aduh kenapa gue bisa lupa gini si" ucap vania dan langsung membereskan barang² yang berserakan di mejanya.
Vania melepas blazer nya dan langsung meninggalkan rumah sakit ini. Sesampainya di lobby rumah sakit, Vania menyuruh salah satu pria berjas hitam untuk mengambilkan mobil.
Setelah tiba Vania langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Untung nya rumah sakit tempat Vania berkerja dekat dengan sebuah rumah yang akan di kunjungi nya.
Sesampainya di depan gerbang tinggi, Vania langsung di persilahkan masuk oleh sang penjaga gerbang. Vania turun dari mobilnya dengan anggun. Dan mulai melangkah kan kakinya menuju rumah keduanya itu.
"mommy!"
"sayaang!"
Vania merentangkan tangannya dan membiarkan gadis kecil itu menyerbu badannya.
"mommy eca kangen loh, udah dua hari mommy ngga kesini"
Dan gadis kecil itu adalah Eca. Anak dari mantan kekasih Vania.
"maaf sayang. Pasien mommy banyak" ucap vania.
"loh vania, kapan dateng sayang?"
Vania menyalami tangan Elina dengan sopan. "baru aja ini mah" bales vania.
"yaudah yuk makan siang bareng" ajak elina.
Vania menggandeng tangan Eca dan mulai mengikuti Elina dari belakang. Tidak ada penolakan dari vania! Karna selama gana tidak di rumah, Vania seperti menjadi pengganti Gana untuk Eca. Axmil dan elina pun mengizinkan Vania untuk merawat Eca selama gana tidak di rumah. Dan tentu itu tanpa sepengetahuan gana.
"papah" sapa vania setelah melihat axmil sudah berada di meja makan nya.
"loh ada tamu spesial ternyata" goda axmil dan vania hanya terkekeh.
"bisa aja papah ni" ucap vania malu².
"udah ayo makan siang dulu" axmil dan yang lainnya langsung menikmati makan siang nya tanpa sepatah kata pun.
"mommy!" panggil eca ketika sudah menghabiskan makanan nya.
"iya sayang kenapa?" tanya vania lembut.
"mommy tadi kan Eca bilang sama daddy kalo Eca pengin punya mommy selamanya. Tetapi daddy eca malah menginjak rem nya mendadak."
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Roman pour AdolescentsBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...