8 bulan kemudian
Waktu terus berjalan, jarum jam terus saja berputar di setiap detiknya. Hari dari hari selalu berganti, sampai akhirnya bulan berbulan pun sudah terlewati oleh keluarga kecil yang begitu harmonis.
Meskipun sepasang suami istri itu memiliki kesibukan masing-masing. Namun mereka seperti tidak pernah ada kesibukan sedikit pun untuk meluangkan waktunya beserta keluarga.
Seperti saat ini. Di hari Minggu ini mereka memanfaatkan waktu libur nya untuk berlibur bersama keluarga kecilnya. Meskipun hanya berkeliling di mall! Yang satu nya menuntun anak nya dan yang satu nya lagi sibuk menggendong si jabang bayi yang masih dalam kandungan.
"sayang kalo cape bilang yah" ujar perempuan berbadan besar.
"iyaa sayang" balas nya sambil menyangga pinggang nya.
Keluarga kecil itu yang tak lain dan tak bukan adalah Argana. Saat ini gana sudah berhasil memikat Vania sebagai istrinya 8 bulan yang lalu. Bahkan saat ini juga Vania sedang mengandung tua anak gana yang berusia 7 bulan.
"sayang pulang yuk. Kasian tuh mommy kecapean" ujar gana kepada eca.
"eh ngga yang, aku ngga cape lo" sahut Vania.
Eca menatap mata keduanya. Dia memperhatikan wajah ibu sambung nya yang terlihat seperti kecapean. Sampai akhirnya Eca menganggukkan kepalanya.
"pulang aja ya mom, Eca ngga mau mommy kecapean" ucap eca penuh perhatian.
Hati Vania merasa seperti teriris. Di saat dirinya selalu mendapat perlakuan manis dan pengertian dari anak sambungnya. Yang membuat vania teriris adalah di saat dirinya mengingat betapa kejamnya dirinya dulu kepada gadis lugu ini. Namun lihatlah... Ternyata gadis yang dulunya selalu di caci maki oleh vania justru dia memiliki jiwa ke-malaikat-an untuk Vania.
"sayang kenapa? Kamu sakit?" tanya gana penuh khawatir ketika melihat Vania melamun.
"ngga sayang, yaudah yuk pulang" ujar vania.
Di sepanjang jalan gana terus saja mengelus perut Vania. Dia bersyukur karna akhirnya akan memiliki keturunan dari perempuan yang di cintai.
Untung nya Gana menggunakan supir. Jadi dia bisa bermanja-manja dengan istri tercintanya. Gana beralih melihat putri nya yang duduk di kursi belakang dengan anteng nya.
"eca kalo mainan hp jangan deket² Kasian matanya ngeluarin cairan bening mulu"
"nggih Daddy ganteng ku" vania dan gana hanya menggelengkan kepalanya melihat anak nya yang sudah mulai mengenal gadget.
"pak komandan, bu persit sama anak kalong kita sudah sampai" ujar supir pribadi Gana yang sudah sangat dekat.
"bapak mau saya pecat pak" ledek gana membuat si supir cengengesan.
"bukannya takut malah meringis bapak ini" jengah vania dan langsung turun dari mobil nya.
"ndan kok bu persit jadi galak ya" heran si supir membuat gana terkekeh.
"bumil pak. Kayak istri nya ngga pernah hamil aja" bales nya.
Setelah menjawab ucapan supir nya. Gana langsung menyusul Vania yang sudah duduk di ruang keluarga bersama Eca yang masih sibuk dengan ponselnya.
"cape yang?" vania hanya mengangguk.
Gana melirik Eca dengan tatapan membosankan. Tanpa menunggu lama gana langsung merebut ponsel yang sedang di pegang Eca. Vania yang melihat itu hanya diam tanpa ada niatan ikut campur. Berbeda dengan Eca yang sudah merengek padanya.
"mommy. Itu Daddy nya jahat"
Vania hanya diam.
"daddy banting hp kamu ya Eca. Kalo 24 kamu sibuk dengan hp terus!" ujar gana yang sudah mulai tegas kepada putri sulung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...