5 bulan kemudian.
Author POV
Sudah 5 bulan aja ygy. Hubungan gana dan vania pun semakin baik nan romantis membuat siapa saja akan merasa iri padanya, gana yang selalu bersikap dewasa dengan sikap vania yang kadang² seperti bocah. Namun hal itu tidak membuat gana bosan dengan vania! justru gana semakin tergila² akan sifat manja yang di miliki kekasihnya.
Di sebuah kamar mewah yang di desain se feminim mungkin terdapat dua seorang gadis. Yang mana dari salah satu gadis itu yang sudah memakai seragam lengkapnya sedang berusaha membangun kan temennya yang masih terlelap dalam mimpinya dan membuatnya enggan terbangun! merasa gagal dengan usahanya untuk membangunkan si bolot, akhirnya gadis itu pergi ke kamar mandi dan mengambil gayung yang berisikan air dingin.
'Byuurrrr'
Dengan sekali siraman akhirnya gadis itu berhasil membangunkan temennya, dan membuat kasurnya basah karena ulah temennya yang tidak mau bangkit dari mimpinya.
"BANJIRR BANJIRRR!! CEPAT AMANKAN ASET² KALIAN" teriak gadis itu sambil menyiramkan airnya tepat di wajah si bolot.
"VANIA BANJIR VAN CEPET BANGUN!! VANIA BURUAN!" teriaknya sambil menggoyang²kan bantal guling di samping nya dan langsung berlari ke arah pintu.
Tentu saja hal itu mampu membuat gadis yang di panggil vania itu tertawa terbahak ², sehingga membuat gadis yang sudah berlari ngibrit itu berhenti dan menatap tajam ke arah vania dari ambang pintu seperti singa marah.
"HA! HA! HA! aduh ya ampun perut gue sakit banget ha ha" ucap vania sambil memukul²kan gayung nya di atas kasur.
"ngapain juga lo sempat ²nya goyang²in ni guling, lo kira guling ini gue apa!" sambungnya sambil melemparkan guling itu ke wajah gadis yang masih berdiri di ambang pintu dengan muka datar nya.
"ngipiin jigi li simpit²nyi giyingin²in ni giling, li kiri giling ini gii ipi" ujarnya dengan meledek dan berjalan ke arah vania.
Vania pun terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.
"gue doain beneran rumah lo kena banjir! kalo perlu tsunami." ucapnya dan lagi² vania hanya terkekeh.
"kejam banget bell lambe turah nya" ucap vania.
"dah sana mandi bell ntar telat! gara² lo juga tuh kasur gue jadi basah karna air liur lo yang sekilo itu" sambungnya dan langsung mendorong bella ke kamar mandi.
"salah lo sendiri bangunin gue kek mak tiri" balesnya dan vania hanya berdecih.
Setelah bella memasuki kamar mandi, vania langsung turun kebawah menuju meja makanya sambil menjinjing tas nya.
Seperti biasa di meja makan sudah ada ada ayah bunda nya yang selalu menunggu sarapan bersama dengan anak tunggal nya."GOOD MORNING AYAH KU! GOOD MORNING JUGA BUNDA KU" teriaknya sambil mencium pipi orang tuanya.
"PAGI JUGA ANAKKU!" jawabnya serentak membuat vania cengengesan.
"bella belum bangun juga sayang?" tanya laura.
"udah bun tapi lagi mandi" balesnya.
Setelah sekian lama menunggu si bolot, akhirnya bella pun datang sambil senyum² kikuk karna merasa tak enak membuat si pemilik rumah menunggu.
"he he maaf ya yah bun gara² bella kalian jadi nunggu" ucapnya.
"ngga pp sayang, yaudah ayo mulai sarapannya nya" sahut laura dan mereka langsung menyantap sarapan paginya.
"oh ya vania bella ayah nanti mau ke bandara" ucap richard setelah selesai dengan sarapan paginya.
"kemana pah?" tanyanya kompak.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...