Mommy

449 24 0
                                    

Author POV

Di sebuah tengah² hutan pinus terdapat seorang gadis yang sering di juluki gadis sempurna. Saat ini gadis itu sedang memandang ke arah air terjun yang berada di tengah² hutan.

Saat ini gadis itu sedang merutuki kebodohannya karna kesalahpahaman yang ia dapatkan. Dan sebut saja gadis itu adalah vania.

Vania yang telah mengetahui semuanya akan kebenaran dari gana di buat nya merasa bersalah seumur hidupnya. Bukan hanya vania menyakiti gana, tetapi vania juga sering menyakiti anak gana! Mungkin gadis kecil itu tidak tau apa² di saat vania mencaci nya, tetapi gana yang mendengar nya di buat sakit hati dan sekujur tubuhnya seperti di serang beribu panah. Di saat gana mendengar setiap kata yang keluar dari wanita yang pernah begitu di cintai nya. Namun saat ini gana menganggap vania hanyalah seorang wanita yang tidak tau caranya menghargai anak kecil.

"aku tidak nyangka semuanya bakal gini gan"

"mungkin dulu kalo aku mau mendengarkan semua penjelasan kamu, hubungan kita ngga akan kandas!"

"aku tau pasti kamu berfikir kemarin aku ingin menabrak eca dengan sengaja kan? Tapi sumpah gan itu di luar pikiran ku, bahkan aku tidak ada sama sekali niat buat menyingkirkan Eca."

"meskipun aku sering mencaci Eca dengan sebutan yang kurang ajar bukan berarti aku ingin eca celaka."

"entahlah kenapa aku sangat tidak suka ketika melihat wajah Eca yang mungkin sangat mirip sama wanita yang melahirkannya. Wanita yang berhasil mendapatkan donor sperma buatan dari kamu gan"

"tapi jujur aku merasa sakit hati ketika melihat Eca menangis kemarin. Setelah mendengar semuanya aku merasa ada batin tersendiri kepada anak kamu gan"

Begitulah kalimat yang keluar dari mulut vania. Vania seperti orang yang bodoh sedunia karna dengan tampang berdosa nya vania selalu mencaci anak kecil.

Sampai lamunan vania terbuyarkan karna suara handphone vania dan membuatnya selalu mengumpat kata² kotor setelah melihat si pemilik panggilan.

"WOIII! GUE MAU AJAK LO KELILING MALL SEKARANG JUGA!!!"

Vania langsung menjauhkan hp nya dari telinga. Karna begitu vania mengangkat panggilan nya langsung di sembur oleh sebuah teriakan yang membuat gendang telinga nya pecah.

"lo bisa ngga si?
sehari aja kalo telfon tu pake suara yang
lembut bukan kek giseran beras gini!"

ucap vania dengan judes nya

"he he mumpung gue lagi baek ni, jarang² yekan sobat lo yang kek gue mau ngajak lo keliling mall" ucap orang di sebrang sana sambil cengengesan.

"biasakan sama mereka²?" tanya vania

"yaiyalah lah mana pernah kita pergi berdua tanpa mereka. Gini ya van bagaimana pun juga mereka adalah sahabat kita."

"ok"

Tut!

Vania langsung mematikan panggilan nya sebelum mendapat teriakan speaker pribadi milik naomi.

Vania pun langsung beranjak dari duduknya dan segera meninggalkan tempat yang memiliki banyak kenangan bersama mantan kekasihnya.

Sesampainya di parkiran Vania langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan hutan pinus itu. Vania mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, setelah kejadian kemarin Vania merasa takut jika harus membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan akan menabrak orang lagi.

VAN'GANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang