Di sepanjang perjalanan pulang Vania terus saja menekuk wajahnya dan membuat Gana merasa gelisah. Beberapa kali Gana mengetuk dasboard mobil berharap Vania mau memalingkan wajahnya untuk dirinya. Namun ternyata Vania tak se peka itu.
"kenapa si dari tadi cemberut mulu" ujar Gana.
"-_-"
Bukannya menjawab Vania justru semakin menekuk wajahnya membuat Gana gemes sekaligus bingung. Karna sedari tadi vania terus saja mendiami nya.
Gana kembali fokus pada stir mobil nya. Namun otak nya tetap berjalan, berfikir bagaimana caranya membuat perempuan tercintaaahhh nya mau berbicara dengan nya.
Sampai akhirnya ide itu muncul di kepalanya. Dengan penuh semangat Gana mengambil benda pipih di saku celananya dan menempelkan ponsel itu di telinga nya.
"halo"
Gana melirik Vania yang juga sedang melirik dirinya.
"iya shanin ada apa?"
Si pen-drama mulai tersenyum ketika melihat Wajah tak terima Vania ketika mendengar nama Shanin.
"iya ini aku lagi di jalan, kenapa cantik?" ujar Gana dengan suara alay nya membuat vania melotot.
"iyaa say_"
Seek!
Sebelum selesai dengan drama nya. Vania sudah lebih dulu mengambil paksa ponsel Gana dan melempar nya ke kursi belakang.
"ihh sayang itu hp aku nanti rusak loh"
"shanin teros shanin teros! Nikah aja sekalian sama shanin" amuk Vania membuat hati Gana kegirangan.
"iyaudh berarti Minggu depan aku nikahi dua perempuan sekaligus"
"oh gitu?" seru Vania dengan tampang tak mengenakan.
Gana hanya menelan ludahnya dengan berat dan pura² tak mendengar ucapan vania. Sampai akhirnya mobil mewah miliknya sudah terparkir mulus di pekarangan rumah nya.
Tanpa menunggu sambutan dari gana. Vania langsung turun dari mobil nya dan tidak lupa membanting pintu mobilnya cukup keras.
"gila cuy anak singa marah" gumam Gana.
Sampai di dalam rumah Vania menghentikan langkahnya membuat gana tersentak karna hampir saja menabrak tubuh cebol Vania. Vania memutar bola matanya dengan jengah ketika melihat sosok perempuan cantik sedang duduk di ruang tamu nya.
Begitupun dengan Gana. Dia di buat heran ketika melihat Shanin yang sedang duduk manis di ruang tamu nya.
"mampus gue!" teriak batin Gana.
"telfon, ketemu di rumah, terus minggu depan mau nikah. Bagus!" ujar vania dan langsung meninggalkan gana.
"tadikan gue boongan telfon sama shanin. Kok sekarang dia disini si" heran Gana.
"eh sayang udah pulang"
Gana hanya tersenyum kaku ketika melihat elina yang menyapa dirinya.
"sini sayang. Nih ada tamu spesial kamu" ucap elina sambil merangkul Shanin.
"kok bisa ada disini? Bukannya tadi kamu ikut reoni angkatan aku ya" gana mendudukkan pantatnya di depan Shanin.
"iya, tadi pas kamu pulang aku juga ikut pulang" jujur Shanin
Gana hanya mengangguk.
"mau apa kesini?"
"itu sayang tadi Eca nangis. Untung ada shanin jadi Eca bisa lebih tenang dan udah tidur deh" sahut elina.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAN'GANA (HIATUS)
Teen FictionBagaimana jika seorang kakak kandung nya sendiri yang lahir dari rahim yang sama dari seorang wanita menyimpan perasaan lebih ke adiknya?. Dan hadirnya seorang gadis dari keturunan Richard mampu membuat hidup gelapnya yang dulunya hanya di penuhi de...