Brang-brang makan kawat... Berangkaaaaatt

874 36 0
                                    

Author Pov

Saat ini satu keluarga sedang berada di ruang keluarga nya. Mereka semua menatap satu manusia dengan tatapan berbeda-beda. Dan yang di tatap pun hanya menggaruk tengkuknya sambil menampilkan deretan gigi nya.

Sebut saja keluarga itu adalah keluarga nya Axmil. Dan manusia yang mendapat tatapan adalah Gana. Mereka semua sangat was² dengan apa yang akan di bicarakan Argana.

"mrenges mulu lo gan" sinis agis.

"jangan buka suara sebelum Opa dan Oma datang" perintah Axmil.

"loh pa_" belum sempet protes. Mulut gana pun langsung di tempong Agis.

Sambil menunggu kehadiran orang terpenting nya bagi keluarga ini. Gana memilih untuk menyibukkan dirinya dengan mengelus-elus perut Vania. Dan beberapa kali mengajak bicara sang buah hatinya lewat hati ke hati.

"selamat malam"

Sontak mereka semua langsung menengok kan kepalanya ke sumber suara. Dan terdapat dua perempuan paruh baya dan dua pria paruh baya, yang satunya sudah mengenakan tongkat nya.

"selamat malam kembali" jawabnya serempak.

Tanpa menunggu di suruh duduk pun. 4 manusia itu langsung memapankan dirinya di atas sofa empuk.

"argana" panggil pria paruh baya yang tak lain adalah Devendra.

"iya Opa" jawab nya sopan.

"langsung saja ya nak" ujar nya dan gana hanya mengangguk.

"gana di perintahkan bertugas di Afrika sebagai pasukan perdamaian BPP"

Semua yang mendengar pun langsung tercengang. Karna selama kejadian beberapa tahun yang lalu, Gana tak lagi mendapatkan tugas di luar negri lagi. Tapi sekarang? Dia malah di tugaskan di Afrika.

"ka... Kamu serius?" tanya vania tak percaya.

Gana yang melihat istrinya sebentar lagi akan menangis pun langsung mendekap tubuhnya dengan erat. Dan tentunya berusaha menyalurkan semua apa yang sedang di rasakan nya.

"kapan?" tanya axmil berusaha tegar.

Karna pada dasarnya pasti di dalam lubuk hati seorang ayah ada rasa tidak terima. Apalagi setelah musibah yang menimpa putri nya dan membuat nya menjadi seperti ini.

Tapi axmil tetap profesional. Karna bagaimana pun beliau adalah veteran! Dan tentunya beliau pernah mengalami sesuatu yang memberatkan bagi dirinya.

"besok pah" balasnya membuat vania lepas dari pelukan Gana.

"jangan becanda kamu!" sarkas vania.

"kamu ngga liat aku lagi hamil tua hah!?"

"aku ngga setuju dan aku ngga bakal ngizinin" tolak nya membuat gana terdiam.

Agis yang berada di dekat Vania pun langsung menenangkan nya dengan mengelus punggungnya. Namun bukannya tenang Vania justru malah semakin menjadi² membuat para Opa dan Oma kebingungan. Begitupun dengan Elina dan Axmil.

"sayang kamu tenang dulu yah" ujar Irish dengan suara parau nya.

"gana adalah milik negara. Jadi kapan saja jika negara membutuhkan nya maka Gana harus bersedia. Dan kamu sebagai istrinya harusnya mendukung, jangan memberatkan. Oma ngga tau apa yang kamu rasain sekarang. Tapi Oma juga pernah ngerasain di saat putra Oma Axmil dulu di tugaskan di Medan peran nak" jelas Irish membuat vania terdiam dalam tangisnya.

"mamah juga ngga bakal ngizinin Gana!" ujar elina tiba².

Axmil yang paham akan ucapan istrinya langsung menggenggam tangan nya.

VAN'GANA (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang