<Happy Reading>
Pada hari ini, keluarga dari pak Rusyadi berencana untuk berkunjung ke rumah Danisa. Maka dari itu, mereka sudah bersiap dari tadi pagi.
Natan, anak pertamanya sekaligus kakak dari keenam saudaranya, hari ini akan segera melamar kekasihnya yang sudah cukup lama mereka jalin hubungan yang akan segera mereka halalkan dan menuju ke hubungan yang serius.
Natan pun sudah rapi mengenakan pakaiannya, dan tak lupa juga dia berpenampilan begitu tampan, agar terlihat berkesan baik di hadapan keluarganya Danisa.
Mereka sengaja membawa beberapa bingkisan untuk diberikan ke calon istri Natan dan juga keluarganya, agar menampilkan kesan yang lebih baik untuk bersilaturahmi ke keluarga Danisa.
"Wihh, bang Natan ganteng banget dah. Udah kayak artis Korea aja tuh, " puji Hairiz dengan antusiasnya.
"Keren abis deh bang, " sambung Razka.
"Cakep bang, cakep banget. Apalagi mau ketemu calon kekasih halal abang. Ya kan?" puji Jibrani, bangga terhadap abangnya.
"Semoga lamarannya di terima ya bang. " ucap Zian.
"Iya. Dan semoga bang Natan gak gugup waktu bilang mau ngelamar..- siapa namanya tuh? Lupa, " sambung Nakata, namun menjeda ucapannya.
"Danisa Adinda. " jawab Natan.
"Nah iya. Ngelamar kak Danisa ya. Semoga lancar aja ya bang, " lanjut Nakata, ikut mendoakan.
"Ya gak bakalan gugup lah gue. Orang itu pacar sendiri, " kata Natan.
"Ya iya, gue juga tau bang. " sahut Nakata.
"Natan, kamu tuh udah di kasih doa sama adik-adik kamu. Kok malah gitu jawabnya, " omel Riana.
"Iya, tau si abang. Gimana sih, " gerutu Hairiz.
"Hehe, maaf lupa. Makasih ya adek-adek yang ganteng atas doanya. Iya amiin, semoga acara lamarannya di lancarkan ya. " ucap Natan penuh harap.
"Amiin. " sahut mereka.
"Oh iya, Papa ingetin sama kalian ya. Jangan berisik di rumahnya pacar abang kalian nanti. Bisa-bisa nanti Danisa jadi ilfeel. " perintah Ayahnya.
"Nah bener itu, jaga etika. Apalagi lu Riz, gak suka diem kalo ada di rumah orang. " timpal Johan.
"Yeuu, ke gue lagi lu mah bang. Gue juga tau kali. " gerutu Hairiz.
"Emang iya kan? Lu nakal kan anaknya, suka jahil lagi. " cibir Johan.
"Kayak yang udah bener aja lu bang. " sahut Hairiz.
"Gue kan emang suka bener, gak pernah salah." Johan sangat percaya diri.
"Belagu amat lu bang. " balas Hairiz.
"Ssst. Udah dong, kenapa kalian malah jadi ribut gini, " cegah Riana, cukup emosi.
"Tau tuh si bang Johan. Bikin perkara aja sama gue, " cibir Hairiz.
"Lu juga sama Riz. " tukas Razka.
"Nambah satu nih abang. Diem deh bang, gak usah ikut-ikutan bisa napa?" gerutu Hairiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU CINTA [On Going]
Teen Fiction~~~ Kisah ini menceritakan tentang Penderitaan seorang lelaki yang tak bisa memiliki seseorang yang di cintainya, meskipun dia telah mencoba menjalani hubungan dengan gadis lain. Lelaki itu sangat tersiksa dan terluka hatinya. Dia selalu mengingat k...