•Bertemu Lagi

21 13 10
                                    

                             ~Happy Reading~

Semua siswa dan siswi di sekolah SMAN 5 SILA, mereka berhamburan keluar kelas karena sudah waktunya jam istirahat. Di antara mereka, ada yang istirahat untuk menuju kantin tentunya, dan ada juga yang hanya mengobrol saja di taman sekolah dengan teman-temannya. Sementara dengan Hairiz dan Ryan, mereka berdua masih berada di dalam kelas, karena mereka berdua jarang pergi ke kantin, itu pun jika ingin sekali ke kantin dan membeli makanan hanya semaunya saja.

"Riz, mau ke kantin gak?" tanya Ryan.

"Kalo lu mau, ayok aja. Lu laper gak Yan?" jawabnya dan bertanya balik.

"Kok lu nanya balik sih, kan gue nanya sama lu mau ke kantin gak, bukan gue. " kata Ryan sedikit kesal.

"Ya iya gue tau, tapi kalo lu mau ayok gue anter, " ajaknya dan Ryan sangat tak mengerti atas ucapan Hairiz.

"Gimana sih lu, pusing gue nanya sama lu, " Ryan  cukup frustasi.

"Yeu, gitu aja ngambek lu. " ucapnya.

"Hadeuh, tau ah bisa stres gue ngadepin lu. " ucap Ryan sambil memijat keningnya.

"Yah, lu mah baperan amat sih Yan. Kan gue bercanda doang kali, sorry ya, " ucap Hairiz sambil tersenyum.

"Bercanda nya gak lucu Riz, " kata Ryan.

"Ya udah kalo gitu. " kata Hairiz dan kembali lagi memainkan handphonenya.

"Udah apaan?" tanya Ryan lagi.

"Iya udah kalo lu gak mau ke kantin, " jawab Hairiz dengan santai.

"Dahlah males, " dalam hati Ryan.

Ryan pun duduk saja di bangkunya, sebelah Hairiz dan mulai membuka handphone miliknya. Tapi, tiba-tiba dia mendengar suara perut berbunyi, layaknya perut yang ingin diberi makan.

Krubuk..krubuk..

"Suara apaan tuh, " kata Ryan terkejut.

"Perut gue Yan, hehe. " sahut Hairiz mengakunya sambil menyengir.

"Tuh kan, itu artinya perut lu mau minta makan. Ya udah ke kantin yuk beli makanan, biar gak kelaperan tuh. " kata Ryan dan mengajak temannya untuk pergi ke kantin.

"Ya udah, yuk. " Hairiz pun menurutinya untuk pergi ke kantin membeli makanan, agar perutnya tak berbunyi lagi.

"Traktir gue ya, " pinta Hairiz.

"Gue gak bawa duit lebih, jadi lu bayar sendiri oke. " tolak Ryan, namun berbicara dengan baik-baik.

"Gak setia kawan lu sama gue, " Hairiz memasang wajah cemberutnya agar temannya mau mentraktir dia.

"Oke, kali ini aja ya. Nanti giliran gue traktir sama lu, " Ryan pun pasrah dan menuruti permintaan Hairiz.

"Yeay, thankyou ya man. " ucap Hairiz dengan senang.

"Tapi janji, nanti lu juga harus traktir gue ya, " pinta Ryan.

"Iya gue janji Ryan, " jawab Hairiz sambil mengacungkan dua jarinya.

"Okey, " singkat Ryan.

Pada akhirnya, mereka berdua berjalan menuju kantin yang telah di penuhi oleh semua siswa disana.

"Lu mau beli apa Riz?" tanya Ryan.

"Apa aja deh terserah lu. Kalo boleh samain aja, biar cepet. " jawab dan pinta Hairiz.

"Oke kalo gitu, " Ryan pun  berlalu ke kedai mie dan minuman dingin yang akan dibelinya.

"Sambil nunggu si Ryan, gue dengerin musik ah. " katanya dan memasangkan earphone di telinganya.

TERLALU CINTA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang