•Usai acara

3 2 0
                                    

∆Happy Reading∆


Para tamu undangan telah membubarkan diri sebagian, karena acaranya sudah selesai hari ini. Namun, masih ada yang ingin sesi-sesi foto bersama pengantinnya, termasuk dengan keluarga Natan disana.

"Qil, kita foto sama-sama dulu yuk. " Johan sengaja mengajaknya.

"Enggak ah, aku pulang aja ya. Gak enak lama-lama disini. " tolak Syaqila baik-baik.

"Lha, kenapa? Gak papa kok. Lagian, kita disini gak keberatan juga. Mau ya?" Johan sangat terkekeh.

"Bentar. Kok kamu kayak pengen banget foto sama aku? Kan kita sering ketemu di kampus." tanyanya, sambil mengernyitkan dahinya.

"Yaa, mau aja. Masa moment pernikahan abang aku gak ada sesi foto, kan gak seru. Ya kan?" jawab Johan, cukup gugup dibuatnya.

"Ohh gitu. Ya, kalo emang kamu maksa ya udah kita sama-sama foto bareng keluarga kamu. " Syaqila pun menuruti permintaannya.

"Ya udah. Kita ke atas sana yuk. " ajaknya.

"Hmm, oke. "

Mereka berdua pergi untuk melakukan sesi foto bersama dengan keluarganya Johan dan pengantinnya di atas pelaminan yang cukup megah itu.

"Bang, kita foto yuk. Khusus sodara. " ajak Hairiz kepada Natan.

"Sama aku enggak nih?" goda Danisa.

"Hehe, maaf kak. Nanti giliran deh. Buat sekarang kita mau foto sodara dulu. Boleh kan?" Hairiz menampilkan deretan giginya.

"Iya boleh. Gak papa, kakak cuman becanda aja. " Danisa menyetujuinya.

"Makasih istriku yang baik. " puji Natan, sambil mengelus dagu milik perempuannya.

"Sama-sama suamiku sayang. " balas Danisa.

"Kan buat kenangan kalian juga. Jadi, harus ada fotonya lah. Ya kan?" kata Danisa.

"Iya betul itu kak. Makasih ya kak. " ucap Hairiz.

"Sama-sama adek iparku. " balas Danisa.

"Emm, kiyowoo. " manja Hairiz.

Johan dengan Syaqila yang baru menaiki tangga pelaminan itu, seketika orang yang berada disana cukup kaget melihat mereka berdua bergandengan tangan.

Bahkan kedua orang tuanya pun sempat meliriknya, bahwa anak remajanya itu menggandeng tangan milik gadis yang sedang berada di dekatnya.

"Ekhemm hemm, " Nakata berpura-pura batuk.

"Kenapa bang? " tanya Jibran.

"Keselek tulang lu? Sampe batuk-batuk gitu. " timpal Razka.

"Sembarangan lu bang. " cibirnya.

"Ya terus kenapa batuk-batuk?" tanya Razka, yang tak peka.

"Ada yang gandengan tangan tuh. Temen sama temen. " jawab Nakata, sedikit memperjelas.

"Makin deket aja nih. Jadi dong kalo kayak gitu. " goda Dony.

"Ohh, jadi itu masalahnya. Oke oke, gue tau sekarang. " ucap Razka dengan keras.

"Johan, Syaqila. Kalian lagi deket ya?" secara langsung, Riana bertanya seperti itu.

"Ciee, yang lagi pdkt. Gak bilang-bilang sama kita. Kenapa Han?" Natan ikut menggodanya.

TERLALU CINTA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang