~Happy Reading~
Nitt..nitt..Bel sudah berbunyi, artinya jam istirahat dimulai. Semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas, untuk menuju ke area kantin yang sudah di nanti-nanti sejak masih pembelajaran tadi. Kebanyakan siswa memang begitu, saat sedang belajar dan waktu istirahat sebentar lagi akan bunyi, pasti saja ingin segera keluar dari kelas. Saking mumetnya menguasai beberapa materi pembelajaran, akhirnya tak sabar ingin cepat-cepat ke kantin. Haha
"Udah bel tuh. Yuk ke kantin, " ajak Arsya pada kawannya.
"Hmm, jajanan di kantin bosen amat ya. Belinya itu lagi, itu lagi. Gak ada yang spesial. " keluh Nakata.
"Ya terus lu maunya makan apa Na? Pizza?" tanya Arsya.
"Nah itu, gue mau. Beliin ya Sya ntar kalo udah pulang sekolah. Sekali-kali lu traktir gue lah. " pinta Nakata.
"Bukannya gue sering ya traktir lu Na. Giliran lu yang traktir gue, masa gue lagi sih. " Arsya mengaku-ngaku. Padahal baru hari ini Nakata memintanya.
"Amnesia lu Sya? Kapan gue minta traktir ke lu sering-sering? Gila lu. " Nakata mengomelinya.
"Hahaha, canda Na canda. Dibawa serius aja lu. " Arsya dapat tertawa-tawa melihat ekspresi Nakata yang cukup kesal dibuatnya.
"Ketawa lu. Udahlah, katanya mau ke kantin. Yuk, " ajaknya.
"Ayok ayok, jangan marah dong. Nanti muka lu ilang. " lagi-lagi Arsya mengerjainya.
"Sembarangan lu Sya. Muka gue masih nempel, lu kata ilang. Kebangetan lu. " cibir Nakata.
"Kan gue becanda Nakata ganteng. " pujinya.
"Emang, gue ganteng plus kalem. Ya gak?" Nakata sangat percaya diri.
"Terserah anda saja lah. " kata Arsya.
Sesampainya di kantin..
"Lu mau makan apa? Biar gue yang belikan. " tanya Nakata pada Arsya.
"Makan hati. " jawab Arsya, dengan enteng.
"Serius gue, gak mau becandaan Sya. Buruan, mau kagak?" tanya Nakata sekali lagi.
"Iya iya. Emm, apaan ya.., " Arsya tengah berpikir sejenak.
"Kebanyakan mikir lu. Lama ah, " Nakata melengos pergi, namun Arsya cepat mencegahnya.
"Ett, bentar yaelah. Gitu aja lu marah. Mie bakso aja sama minumnya es teh manis. Ya Na?" pesan Arsya.
"Oke, gue pesenin sekarang. Lu tunggu dulu disini. Awas kalo kabur. " suruh Naka.
"Baik amat lu sama gue Na. Tumben nih, " goda Arsya.
"Mumpung hati gue lagi baik, jadi jangan banyak komen deh Sya. Udah ya, gue kesana dulu. " pinta Nakata.
"Oke oke deh, lu emang sahabat gue yang paling baik sedunia. Thanks ya bro. " ucap Arsya, sambil memujinya.
"Muji gitu ada maunya lu mah Sya. " batin Nakata.
"Lu gak papa Na?" tegur Arsya, mencoba sambil melambaikan tangannya ke arah wajahnya.
"Gak, gak papa. Udah deh, lu jangan banyak ngomong kenapa. Dahlah, bye. " pamitnya langsung berlalu pergi untuk segera memesan makanan.
"Ehh Na, ini duitnya. Lu yang traktir ya?" teriak Arsya.
"Iya, dari gue aja. " balas Nakata dari kejauhan.
"Asikk, makasih ya. " teriak Arsya lagi.
Nakata tak menjawabnya, hanya melengos pergi saja.
"Woyy, berisik lu. Teriak-teriak di kantin. Lu kata ini hutan apa?" salah satu siswa mencibir Arsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU CINTA [On Going]
Ficção Adolescente~~~ Kisah ini menceritakan tentang Penderitaan seorang lelaki yang tak bisa memiliki seseorang yang di cintainya, meskipun dia telah mencoba menjalani hubungan dengan gadis lain. Lelaki itu sangat tersiksa dan terluka hatinya. Dia selalu mengingat k...