∆Happy Reading∆
Hari ini Hairiz kembali lagi bersekolah seperti biasanya. Dia telah sampai di pelataran sekolah SMAN 5 SILA, dan langsung saja Hairiz masuk ke dalam kelasnya dengan membawa tas warna hitam di pundaknya.
"Riz, " panggil Ryan, sahabat dekatnya.
Hairiz menolehkan wajahnya ke arah sumber suara dan mengernyitkan dahinya.
Ryan yang melihat ekspresi wajah temannya itu, cukup aneh dibuatnya. Dan dia pun sengaja lebih mendekatkan posisinya dengan Hairiz.
"Kenapa lu. Ngeliatin gue gitu amat? Muka gue aneh emang?" Ryan bertanya-tanya heran.
"Hmm, " Hairiz bergumam saja.
"Hmm, hmm. Makan apa lu semalam, sampe bisa hmm doang kayak begitu?" tanyanya lagi dengan cara meledek.
"Gak papa sih. " singkatnya.
"Gimana sih lu. Gue panggil malah gak di jawab. Gue tanya, jawabannya cuman gitu doang, " ucap Ryan menggerutuinya.
"Aneh ya lu Riz. Bisa bisanya masih pagi gini, kelakuan lu udah aneh banget. " sambungnya merasa sangat heran.
"Hmm, biasa aja deh gue. Gak aneh juga, " ucapnya santai.
"Tau ah, pusing gue sama lu. " pasrah Ryan.
"Eh ngomong-ngomong, lu udah tau belum nama instagramnya cewek yang sempet ketemuan sama lu?" dengan tiba-tiba, Ryan bertanya seperti itu terhadap Hairiz.
"Nahh, itu yang mau gue tanya ke lu dari tadi." ucap Hairiz dengan keras.
"Woyy, biasa aja kali. Berisik amat suara lu ya, untung telinga gue masih aman kagak kenapa-kenapa. Masih pagi udah teriak-teriak Riz, berisik tau gak lu. " Ryan sangat terkejut, sambil menggerutunya.
"Hahaha, sorry Yan. Gue kebawa pertanyaan lu tadi, jadi gue bisa inget deh apa yang mau gue tanyain sama lu. Hehe, " ucap Hairiz merasa diingatkan.
"Yeu, dasarr bucin. " sorak Ryan.
"Sstt..diem gak?" ancam Hairiz, dengan meletakkan jarinya ke bibir temannya itu.
"Apaan sih lu. Tangan lu pait banget dah, " cibirnya.
"Yeuu, kagak juga kali. " ucap Hairiz.
"Ya udah kita masuk dulu ke kelas, habis tuh kita bicarain lagi tentang si cewek itu ya. " kata Ryan mengajaknya.
"Nah gitu dong. Baru namanya sahabat terbaik gue, " puji Hairiz.
"Ye. " singkatnya.
"Ya udah, yuk ah. Ntar bel masuk lagi, " ajak Ryan lagi.
"Kuyy, " balas Hairiz.
Pada akhirnya, mereka berdua berjalan menuju untuk ke kelasnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 07.00, dan sebentar lagi bel masuk akan segera berbunyi.
Di kelas
"Haahh, " Ryan menghela nafasnya.
"Kenapa lu?" tanya Hairiz.
"Gak kenapa-kenapa, " jawab Ryan seadanya.
"Mulai aneh juga lu. " ucap Hairiz.
"Lu yang kelewat aneh Riz, bukan gue. " balas Ryan membalikkan perkataannya.
"Udah, lupain. Mending kita bahas yang tadi aja ya. " Hairiz kembali ke topik pembicaraannya.
"Apa pertanyaan lu tadi?" Ryan pura-pura lupa.
"Gak usah sok lupa deh Yan, males gue dengernya. " Hairiz memasang raut wajah yang datar.
"Haha, canda bro. Jangan ngambek dong, " bujuk Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU CINTA [On Going]
Novela Juvenil~~~ Kisah ini menceritakan tentang Penderitaan seorang lelaki yang tak bisa memiliki seseorang yang di cintainya, meskipun dia telah mencoba menjalani hubungan dengan gadis lain. Lelaki itu sangat tersiksa dan terluka hatinya. Dia selalu mengingat k...