Good News | Menolak Bersama 2

108 7 0
                                    

Assalamualaikum!

Super excited buat umumin berita paling spesial ini ke kalian. Tokoh utama Hanif dan Eila yang sampai saat ini menjadi tokoh favorit di sepanjang perjalanan hidup saya karena sulit untuk dilupa begitu saja.

Hari ini, tepat banget di hari Jum’at, hari yang mungkin sudah tidak saya nanti lagi, tapi akan abadi sampai tua nanti, mungkin. Haha. Dulu, cerita ini dipublish sama juga di hari spesial. Hari ini, sama lagi.

And the good news is, siang tadi tepat pada 13.09 WIB cerita Menolak Bersama kembali dipublikasi dalam sudut pandang yang berbeda. Ya! Hanif dan Eila kembali hadir setelah satu tahun kita tidak bertemu. Sudah sangat jauh, tapi saya masih mau mengejar kisah mereka.

Sudah terlampau memang, tapi katanya Hanif akan menuangkan ceritanya di sini. Di dalam novel “Menolak Move On”

Cerita tentang kehidupan setelah mereka berpisah di hari itu. Ada yang sudah bisa tebak bagaimana isinya? Dari judul saja sudah sangat jelas. Konfliknya in syaa Allah jauh dari klise. So, scroll ke bawah lagi untuk lihat blurb-nya.

Makna cover yang dinuansai warna grey atau abu-abu yang tidak memiliki kejelasan, ditambah gambar tangan dengan bayangan tangan lain yang seakan-akan sulit untuk digenggam secara nyata sudah jelas cerita ini tidak bermakna memiliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makna cover yang dinuansai warna grey atau abu-abu yang tidak memiliki kejelasan, ditambah gambar tangan dengan bayangan tangan lain yang seakan-akan sulit untuk digenggam secara nyata sudah jelas cerita ini tidak bermakna memiliki.

Blurb
Prinsip yang Hanif bangun untuk tidak menikah sebelum kisah cintanya di masa lalu usai rusak begitu saja saat kecerobohannya dalam berkendara membuat ia terjebak dengan seorang ibu yang memaksa bertanggung jawab menikahi anak gadis semata wayangnya.

“Saya paham, mencintaimu akan menghadirkan sebuah resiko yang berat, bahkan, kecil untuk saya bisa melewatinya. Karena untuk bersanding dengan kamu, akan ada hati yang patah, meski ia bukan orang ketiga. Namun, di sisi lain saya juga merindukan patah hati itu.”

Alasan kamu harus baca ceritanya;
1. Ramah untuk anak di bawah 17 tahun di atas 14 tahun. Alias 14+
2. Tidak mengulang kejadian cerita di Menolak Bersama kecuali adegan flashback.
3. Menggunakan sisi atau sudut pandang Hanif dalam beberapa chapter sampai konflik dimulai. Di sini kita bisa tahu apa yang terjadi dengan hidup laki-laki itu.
4. Cerita ini melanjutkan kisah sebelumnya. Jadi, akan berbeda dengan semua konflik yang ada di Menolak Bersama.
5. Konflik jauh dari kata klise, in syaa Allah.
6. Penuh banyak plot twist.

Enam alasan di atas semoga membantu kalian tertarik untuk membaca ceritanya. Selamat membaca Pasukan Nila-!! #^_^#

Bertemu lagi sama Makhluk Bumi di cerita Menolak Move On ya!
Wassalamualaikum!

Menolak Bersama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang