Aku memperhatikan suasana kantin asrama yang begitu tenang dan terlihat mewah. Desain kantin ini mengikuti restoran mewah jaman sekarang namun kantin ini lebih canggih dari restoran mewah saat ini. Aku memperhatikan beberapa orang tengah mengotak-atik sebuah layar yang muncul dari tengah meja, sepertinya mereka sedang memilih-milih menu. Aku memperhatikan sekitar ku, semua orang menikmati sarapan paginya dengan tata cara makan yang benar. Sepertinya selain mengubah perilaku muridnya, light high school juga mengajari tentang table manner kepada para muridnya.
Kami di arahkan Stenly ke sebuah ruangan yang dikelilingi kaca. Terlihat dari luar ada beberapa meja dan beberapa orang yang tengah menyantap sarapan paginya dengan begitu ceria.
"Selamat menikmati sarapan pagi, teman-teman." Pamit Lexie berhenti di depan ruang kaca tersebut.
"Kamu tidak ikut?"
"Aku sudah lulus kelas table manner." Ucap Lexie lalu pergi meninggalkan kami.
Aku memperhatikan ruangan tersebut, semua kursi di atur menghadap ke arah barat dengan sebuah layar besar yang sedang menyangkan etika di atas meja makan.
"Kelas table manner adalah kelas pertama kalian di light high school sekaligus akan menjadi kelas wajib setiap pagi dan malam untuk di asrama. Untuk kelas siang akan terjadi di kantin sekolah. Selamat menikmati kelas kalian, saya akan menunggu kalian disini." Ucap Stenly menunduk hormat diikuti oleh seorang pengawal yang bertugas menjadi pengawal Franklin dan Adam.
"Sungguh membosankan. Kenapa jam makan harus di satukan dengan kelas table manner?" Protesku ketika sudah masuk ke dalam ruangan yang dikelilingi kaca tersebut.
"Mungkin untuk meminimalisir waktu. Waktu adalah segalanya saat ini." Ucap Franklin yang tengah sibuk mencari tombol di atas meja yang berfungsi untuk menaikkan layar yang berada di dalam meja.
"Mungkin menggunakan sensor..." Rara menyapu tangannya di atas lubang yang berisi layar tersebut dan layar langsung bergerak naik "... Eh bisa" senang Rara.
Sebuah layar transparan muncul di depan kami dan menayangkan menu sarapan hari ini. Aku memperhatikan menu sarapan yang terlihat sangat sehat dan bukan merupakan makanan berat.
"Aku tidak akan kenyang dengan menu sarapan seperti ini," komentar Sarah.
"Silakan minta makanan berat saja. Bukankah disini semua orang mengikuti apa yang kita mau?" Ucap Adam lalu menekan tombol merah yang di atasnya bertuliskan 'menu tambahan'.
Kurang dari satu menit seorang pelayan bertubuh kekar datang dengan senyum manis menghiasi wajahnya.
"Aku mau sarapan nasi uduk, kalian apa?" Tanya Sarah.
"Aku nasi goreng dan telur mata sapi di atasnya," ucap Franklin.
"Kalian?" Tanya Sarah ketika aku, Adam, dan Rara tidak ikut memesan.
"Kita menu yang ada di dalam sini saja," ucap Rara mengotak-atik layar transparan di depannya.
"Mohon maaf sebelumnya, untuk murid yang belum lulus table manner belum boleh memesan makanan diluar dari menu yang telah dipersiapkan," jelas pelayan itu ramah.
"Menu sarapan yang kalian sediakan tidak membuat kami kenyang, Pak." Kesal Sarah.
Aku memperhatikan orang-orang disekitarku yang langsung memperhatikan kami dengan tatapan bingung bukan penasaran seperti yang biasa orang lain lakukan. Sepertinya table manner dan juga etika sudah sangat kental ditanamkan dalam jiwa murid Light High School. Bahkan pertengkaran disekitar mereka saja mereka merasah bingung seolah-olah itu adalah hal baru dan mereka tidak pernah melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM
WerewolfAnak mu susah di atur? Selalu menyebabkan masalah di masyarakat maupun di sekolah. Ingin mengubahnya namun tidak bisa? Light High School solusinya. Light High School solusi untuk merubah sikap dan karakter anakmu jadi lebih baik dengan didukungnya...