BAB 17: Tessa

20 7 3
                                    

Suasana yang awalannya menegangkan berubah menjadi mencekam saat Lexie di bawah pergi. Setelah Lexie, berikutnya adalah 3 murid lama dan murid baru yaitu David. David terlihat memberontak dan mencoba memukul orang yang menariknya masuk ke dalam pintu bercat merah tua yang berada di belakang layar namun usahanya itu hanya sia-sia belaka. Para penjaga berbadan kekar itu bahkan tidak terpengaruh oleh David sedikit pun. Reflek aku memegang tangan Franklin saat nama Dinda muncul di layar dan langsung di tarik oleh para penjaga berbadan kekar. Apakah berikutnya adalah aku dan Franklin?

"Kita pasti akan baik-baik saja," Franklin membalas memagang tanganku dan berbisik kepadaku. Suaranya terdengar berat dan tidak lebay seperti biasanya. Aku menatap lekat wajahnya yang terlihat tenang tanpa rasa kahwatir sedikitpun.

"Kamu tidak takut?" Franklin tersenyum kecil mendengar pertanyaanku.

"Apa yang harus ditakutkan? Jika bersalah ya harus bisa menerimanya sama seperti kamu dengan gampang melakukan kesalahan," Ia melepaskan tangannya lalu mengelus pucuk kepala ku lembut. Kenapa Franklin terlihat seperti laki-laki tulen bukan laki-laki bergaya lebay yang membuat ku kadang-kadang ingin memukulnya?

"Aku harap kalian tidak dimasukkan ke pintu merah itu," ucap Rara melirik pintu merah di depan kami.

Aku pun berharap seperti itu. Aku tidak ingin masuk ke dalam sana. Aku tidak tahu apa yang akan orang-orang itu lakukan kepadaku ketika aku berada di dalam sana. Aku kembali menatap layar besar itu begitu pun dengan yang lainya.

Warning! Bintang Satu!

"Apakah sudah selesai?" Tanyaku bingung karena namaku dan Franklin tidak masuk di dalamnya dan layar sudah berubah ke nama orang yang masuk bintang satu.

"Nama mu, Tess," beritahu Sarah melirik layar di depan kami.

Bintangku yang awalnya 5 dikurangi satu, lalu di kurangi 3. Saat ini bintangku tersisa satu. Aku tidak tahu harus bersyukur atau takut. Bagaimana bisa aku bertahan dengan satu bintang selama 1 semester? Tapi, setidaknya aku tidak masuk ke dalam pintu merah itu di hari pertama aku masuk ke sekolah ini. Aku perlu mengenal sekolah ini lebih dalam sebelum aku mendapatkan hal-hal yang tidak aku inginkan.

"Kita selamat," ucap Franklin merangkulku ke arahnya.

"Apakah kita bisa bertahan dengan satu bintang?" Franklin terdiam mendengar pertanyaanku. Apakah kami bisa? Anak pembuat onar seperti kami bisa bertahan dengan satu bintang itu adalah hal yang mustahil. Mungkin Franklin bisa tapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa dikekang apa lagi membuat diriku menjadi orang lain.

"Satu hal penting untuk mempertahankan bintang kita adalah menahan semua yang ada di dalam diri kita," ucap Franklin.

"Aku tidak bisa, Lyin." Jujurku.

"Kamu harus bisa, Tess. Setidaknya sampai Lexie keluar. Kita perlu tahu hukuman seperti apa yang ada di dalam sana." Aku mengangguk setuju dengan ucapan Franklin.

Hukuman seperti apa yang akan didapatkan Lexie? Melihat raut wajah tegang semua orang yang ada disini membuatku yakin hukuman yang ada di balik pintu merah itu tidak biasa. Aku harap hukuman itu tidak seperti yang aku bayangkan.

Aku kembali fokus dilayar memperhatikan nama-nama yang muncul di layar sangatlah banyak. Pantesan saja hampir semua murid memilih untuk diam dan tidak peduli dengan keberadaan kami atau kekacauan yang kami buat. Mereka terlalu takut untuk peduli sama seperti yang Lexie katakan. Namun Lexie, dia mengatakan itu tapi mengorbankan bintangnya untuk menyelamatkan Adam. Bagaimana kabar Lexie saat ini? Apakah dia baik-baik saja? Apa yang terjadi dalam sana?

Setelah sekian menit akhirnya masuk ke bintang ke dua. Aku memperhatikan nama-nama itu dan hanya sedikit nama yang masuk di bintang ke 2. Di bintang kedua ada nama-nama dari gang-nya David kecuali David yang sudah kehilangan bintang. Selanjutnya masuk bintang ke 3, murid yang masuk bintang 3  hanya segelintir orang. Terakhir masuk bintang ke 4 dimana yang masuk di dalam situ hanya Adam, Sarah, dan Rara. Benar-benar hanya mereka bertiga.

KELAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang