Saat ini kami semua diarahkan untuk keluar dari gedung administrasi. Ini adalah hal yang paling aku tunggu-tunggu, dunia tersembunyi Light High School. Melihat mereka mampu menyediakan chip hanya untuk mengatur parah muridnya, bisa aku tebak dunia tersembunyi di dalam sana adalah area canggih yang di ciptakan si ketua yayasan yang menurut aku sangat luar biasa dan menjadi idola ku saat ini.
Bagaimana tidak, biasanya orang kaya di luar sana lebih suka memperkaya diri sendiri daripada harus mengeluarkan uangnya hanya untuk membantu para masyarakat. Apa lagi masyarakat yang di bantu saat ini adalah para pembuat onar di sekolah, dimana orang seperti kami ini dianggap sebagai sampah masyarakat dan penghancur masah depan negara.
Saat keluar dari gedung administrasi hal pertama yang ingin aku ucapkan adalah...
"Pagar sialan!" Pandangan ku masih saja di batasi oleh pagar tembok yang di bangun di kiri dan kanan dengan tanaman bambu Jepang yang menutupi tembok tersebut. Saat aku melihat lurus kedepan, malah ada belokan di depan sana. Sekolah sialan! Bisa-bisanya dia menguji rasa penasaranku. Aku berjanji akan menelisik ke setiap sudut sekolah ini, lalu merekamnya dan menyebar luaskan di media sosial. Aku memperhatikan 5 buggy car yang datang secara beriringan untuk menjemput kami semua. Apakah di dalam sana ada lapangan golf?"Selamat pagi dan selamat datang di light High School. Kami berharap kalian bisa bekerja sama dengan sistem pendidikan kami." Sambut seorang perempuan berjas dengan sangat ramah. Ini adalah pertama kalinya aku melihat ada seorang perempuan yang bekerja disini.
"Silakan naik ke buggy car. Dua orang satu buggy car, jika sudah mendapatkan teman silakan duduk di kursi belakang. Selama perjalanan kalian akan dipandu oleh saya," Ucap perempuan itu tersenyum ramah.
Tanpa mencari teman, aku mendekati satu buggy car dan menaikinya.
"Kosong?" Tanya seorang laki-laki dengan style yang cukup berantakan. Matanya begitu sayup seperti sudah tidak tidur beberapa hari, sesekali ia menggosokan tangannya ke hidung seperti orang yang sedang pilek.
"Sorry, bro. Saya duluan," ucap Adam yang langsung duduk di sampingku.
"What the fu*k! Dia punya aku, brengsek."
Hell! Laki-laki itu menarik kerah Adam dengan tatapan membunuh ke arah Adam.
Aku menatap tajam ke arahnya. "Aku bukan barang, brengsek!" Maki ku kesal.
"See," ucap Adam santai.
Laki-laki itu kemudian melepaskan kerah Adam secara kasar, lalu berpindah ke salah satu buggy car yang ada di depan kami.
"Mulai sekarang jauhi diri kamu darinya. Dia lebih bahaya dari semua orang ini,"ucap Adam menunjuk laki-laki bertubuh kekar di depan kami yang saat ini bertugas sebagai sopir kami.
"Sekali lagi selamat datang dan selamat telah lulus tes masuk di sekolah kami," ucap perempuan tadi menggunakan toa setelah semua orang sudah naik ke atas mobil.
What? Tes? Aku tidak pernah mengikuti tes apa pun. Seingat ku aku hanya mengikuti pemeriksaan medis. Apakah ayah yang telah mengikuti tes itu menggantikan aku? Hal itu Mungkin saja jika tes itu berupa tes online yang tidak mengharuskan penguji dan yang diuji harus membuka kamera. Apakah sebesar itu kesalahan ku sehingga ayah meluangkan waktunya yang tidak pernah Ia luangkan untuk ku, hanya untuk menggantikan ku mengikuti tes online? Ataukah ayah meminta bawahannya? Memikirkan waktu ayah yang tidak pernah ada untuku, rasanya tidak mungkin jika ayah menggantikan ku. Aku lebih percaya jika ayah meninta bawahnya untuk mengikuti ujian itu.
"Perkenalkan nama saya Inan. Kalian bisa memanggilnya dengan kak inan, mbak inan, ibu inan, dan apa saja panggilannya asalkan itu sopan."
"Sayang boleh?" Tanya seseorang membuat semua murid baru tertawa kecuali aku karena memang tidak lucu sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM
Loup-garouAnak mu susah di atur? Selalu menyebabkan masalah di masyarakat maupun di sekolah. Ingin mengubahnya namun tidak bisa? Light High School solusinya. Light High School solusi untuk merubah sikap dan karakter anakmu jadi lebih baik dengan didukungnya...