Ini adalah kedua kalinya aku masuk ke gedung ini. Pertama ketika aku dan teman-temanku membuat masalah di gedung tahap awal dan sekarang hanya aku yang mendatangi tempat ini sendirian. Seperti sebelumnya, aku disambut dengan tepukan tangan meriah, bahkan kepala sekolah langsung menggandeng ku dan membawa ku duduk di single sofa yang sering ia duduki.
"Ada apa?" Tanyaku. Aku sama sekali tidak bangga dengan semua tepukan tangan atau sambutan ramah dari kepala sekolah. Melihat keadaan ku saat ini, aku tahu banyak hal kelam yang disembunyikan oleh sekolah ini.
Ada misteri yang harus aku cari tahu dan aku pecahkan.
"Setelah melihat keadaan mu saat ini, pandangan sekolah ini kini berubah buruk di mata mu. Benar begitu nona Slovakia?" Tanya kepala sekolah.
Aku tersenyum kecut mendengar pertanyaannya. "Apakah mengundang ku kesini adalah salah satu cara untuk mengubah pandangan ku itu?"
Kepala sekolah itu menunjukkan simriknya. "Kamu selalu luar biasa seperti biasanya."
"Of course," sombong ku.
"Sekali lagi, kamu berhasil melawan sistem yang kami ciptakan." Kepala sekolah memberikan tepukan tangan beberapa kali dengan senyum penuh arti di bibirnya.
"Waktu itu bukan ide ku," jawab ku jujur.
Ide untuk kabur dari gedung tahap awal adalah ide cemerlang yang di cetuskan Franklin. Franklin yang mengatur rencana itu, dan mengeluarkan kami dari gedung itu.
"Lalu siapa?" Tanyanya terlihat penasaran.
"Apakah ini cara mengubah cara pandang saya tentang sekolah ini?" Tanyaku tidak ingin menjawab pertanyaan dari kepala sekolah, hal itu membuat tatapan kepala sekolah berubah tidak senang. Bibir boleh terus melengkung tapi mata tidak bisa membohongi.
"Kamu sekali lagi membuat ku kagum dengan cara berpikir mu. Sejak awal kamu telah menjadi salah satu calon karyawan Light Corporation. Karena bintang kamu berkurang hingga masuk ke ruang pengadilan dan mendapatkan semua ini, maka, light Corporation akan bertanggung jawab akan hal itu. Kamu akan di rawat secara khusus hingga semua luka itu sembuh." Ucapnya lalu memberikan kode ke arah salah satu pengawalnya.
"Aku tidak butuh dirawat secara khusus" Aku membuat tanda petik di udara pada kata khusus lalu, "Takut aku mengekspos semua luka ini ke semua murid lagi?"
Kepala sekolah tersenyum miring mendengar pertanyaanku. "Bukan seperti itu. Light Corporation memang harus bertanggung jawab akan apa yang diperbuat oleh Light High School. Kamu adalah salah satu calon karyawan berbakat untuk Light Corporation."
"Light Corporation. Light High school. Apa bedanya diantara kedua ini? Kalian memang harus bertanggung jawab atas semua yang aku dapatkan. Ruang pengadilan yang kalian ciptakan sama sekali tidak memberikan keadilan tapi malah mengadili," ketus ku. Akhirnya aku berhasil mengeluarkan opini yang sudah aku tahan sejak kemarin.
"Itu memang tujuan awal ruang pengadilan. Kalian memang pantas diadili bukan diberikan keadilan. Sekali lagi, ini tentang latar belakang kalian sebelum masuk kesini. Kamu terlalu berespektasi tinggi tentang ruangan pengadilan akan sama dengan ruang konseling di sekolah lama kamu," jelas kepala sekolah dengan raut datar.
Benar apa yang dikatakan kepala sekolah. Seharusnya melihat bagaimana kami dimasukkan ke dalam gedung tahap awal di hari pertama sekolah dan disiksa disana membuat ku sadar bahwa sekolah ini semakin lama akan semakin menyeramkan. Bukan. Bukan menyeramkan tapi mengerikan.
"Kalau begitu jangan menamainya dengan ruang pengadilan. Kata pengadilan tidak pantas disamakan dengan neraka yang kalian ciptakan," tegas ku.
"Saya tidak menyamakan, tapi memang neraka adalah nama lain dari ruang pengadilan." Kepala sekolah memberikan senyumnya lagi.
"Itu hanya berlaku untuk ruang pengadilan yang kalian ciptakan!" Tegas ku.
Kepala sekolah tertawa lebar memamerkan barisan giginya yang rapi. Ia merapikan dasinya yang miring lalu beranjak dari tempat duduknya dan membungkuk didepanku. "Apakah kamu yakin keadilan di negeri ini sudah benar-benar adil? Bukan segitiga terbalik 'kan?"
Aku balas menatap mata kepala sekolah tajam walaupun aku bingung dengan pertanyaan yang Ia tujuhkan kepada ku.
"Bawah dia ke ruang kesehatan dan beri dia perawatan khusus," perintah kepala sekolah ketika beberapa bawahnya yang berpakaian putih masuk ke dalam ruangannya.
"Aku tidak ingin dirawat!" Tegas ku lalu beranjak dari tempat dudukku dan melangkah menuju pintu keluar. "Minggir!" Bentaku ketika pintu dihalangi oleh penjaga berbadan kekar itu.
"Bawah dia dan berikan pengawasan ketat. Dia orang spesial," perintah kepala sekolah tanpa menoleh menatapku.
Aku berusaha memberontak ketika pengawal-pengawal itu mulai meringkus ku dengan kasar dan memasang borgol di tanganku. Aku menatap kepala sekolah tajam ketika dia menoleh untuk melihat ku. "Di borgol? Aku bukan kriminal!" Bentaku.
"Seorang pemberontak seperti kamu adalah seorang kriminal bagi kami," ucapnya terlihat tenang.
Aku menatap kepala sekolah tajam.
"Brengsek!" Maki ku.Kepala sekolah terlihat tenang dan sama sekali tidak terpengaruh dengan apa yang aku ucapkan. Sepertinya aku bukanlah orang pertama yang Ia hadapi.
"Terima kasih telah membuat semua murid patuh tanpa perlu saya turun tangan," ucapnya tersenyum licik.
Aku berusaha mencerna apa yang dimaksud dengan kalimat panjang kepala sekolah itu.
"Tidak perlu bingung. Pertunjukan pagi tadi sangat menguntungkan kami," ucap kepala sekolah lagi lalu memberikan kode kepada para pengawal berseragam putih.
Para pengawal berseragam putih dengan patuh menarik ku keluar dari ruangan kepala sekolah dengan kasar. Aku terus memberontak namun tenaga ku tidak bisa melawan para pengawal berbadan kekar ini. Aku diseret keluar dari gedung kepala sekolah dan dimasukkan ke dalam mobil.
Aku akan dibawah kemana? Ruang penyiksaan lain kah?
To Be Continue...
![](https://img.wattpad.com/cover/296341628-288-k374219.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM
Hombres LoboAnak mu susah di atur? Selalu menyebabkan masalah di masyarakat maupun di sekolah. Ingin mengubahnya namun tidak bisa? Light High School solusinya. Light High School solusi untuk merubah sikap dan karakter anakmu jadi lebih baik dengan didukungnya...