Hal pertama yang menjadi pusat perhatian ku saat keluar dari gerbang Panthera—asrama perempuan adalah Lexie yang baru saja keluar dari gedung Leo—asrama laki-laki. Lexie terlihat berjalan sendiri dengan kaca mata hitam bertengger di hidungnya membuat dia terlihat modis seperti biasanya dan selalu berbeda dari murid-murid lain.
"Selamat pagi Nona Slovakia," langkah ku terhenti oleh dua orang laki-laki berbadan besar. Aku memperhatikan dua laki-laki berjas hitam yang terlihat lebih profesional dari Stenly. Ada apa? Kenapa ada pengawal yang menghampiri ku dan Rara? Apakah sikap ku dan sikap Rara tadi membuat poin kita berkurang? Tapi, poin hanya berlaku saat murid berada di area sekolah. Lalu, siapa mereka?
"Ada apa?" Tanya Rara.
"Saya Anton, bertugas menjadi pengawal pribadi nona Rara Briella." Ucap seorang laki-laki bertubuh pendek dari pengawal di sampingnya memperkenalkan diri.
"Saya Lukas, bertugas menjadi pengawal pribadi nona Tessa Slovakia." Lanjut seorang pengawal bertubuh tinggi.
Hah? Aku dan Rara tercengang dengan dua laki-laki berbadan besar yang bertugas menjadi pengawal pribadi kami. Namun, aku sadar ketika ucapan Stenly saat pertama kali menjalankan tugasnya mengawal kami muncul di ingatanku. Stenly pernah memberi tahu kami bahwa kami akan mendapatkan pengawal pribadi jika sudah satu minggu berada di sekolah ini. "Sampai kapan kalian mengawal kami?"
"Kami bertugas mengawal murid baru selama satu bulan." Jawab Lukas tegas dan profesional.
"Selamat bertugas," ucapku basa-basi. Aku tersenyum kecil ke arah Lukas dan Anton lalu menarik Rara pergi. Kami harus menemui Lexie dan menanyai kabarnya dan banyak pertanyaan lagi yang ada di dalam otaku. "Dimana dia?" Aku berusaha menelisik diantara para laki-laki yang tengah berjalan masuk ke dalam kantin asrama namun aku tidak menemukan Lexie. Kemana dia pergi?
"Siapa?" Tanya Rara bingung.
"Lexie."
"Hah? Dia sudah keluar?" Tanya Rara kaget.
Hell! Bisa-bisanya Rara tidak melihat Lexie yang selalu menonjol di antara semua murid laki-laki di sekolah ini. "Kita cari dia."
Kami menerobos diantara para murid yang sedang berbondong-bondong menuju kantin Asrama yang terlihat mulai rameh.
"Kalian mau kemana?" Seseorang tiba-tiba menarik lengan ku membuatku hampir saja memberikannya tinju jika Rara tidak menahan ku.
"Cari Lexie." Jawab Rara kepada Franklin dan Adam yang terlihat keren seperti biasanya.
"Kenapa kalian berada di sini?" Tanyaku bingung mereka tidak bersama Lexie seperti saat pertama kali masuk ke asrama ini. Aku memperhatikan dua orang berbadan besar yang berdiri di samping Franklin dan Adam. Rupanya mereka juga mendapatkan pengawal pribadi. Eh! Peraturannya semua murid baru setelah berada di sekolah selama satu Minggu akan mendapatkan pengawal pribadi.
"Kita menunggu kalian," jawab Franklin memperhatikan kami berdua. "Dimana Sarah?"
Aku memutar bola mataku malas. "Sarah telah berhasil dimanipulasi oleh Miss manipulasi."
"Bagaimana bisa?" Tanya Franklin lagi bingung.
"Bisa, karena dia gampang untuk dimanipulasi," jawab ku jujur.
"Hai. Aku duluan ya," ucap Sarah saat melewati kami. Sarah tengah menggandeng lengan Darah seolah-olah mereka adalah sahabat yang sudah lama dipisahkan dan tidak ingin dipisahkan lagi. Sarah melirik aku dan Rara tidak suka lalu kembali tersenyum ketika matanya tertuju kepada Adam dan Franklin.
"Kita duluan. Atau kalian mau bergabung?" Tanya Dara dengan raut polosnya.
Munafik!
"Tidak, terima kasih." Aku memperhatikan raut wajah Sarah yang berubah kesal mendengar ucapanku. Aku membalas tatapannya tajam membuat Sarah memutuskan pandangannya dariku.

KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM
Loup-garouAnak mu susah di atur? Selalu menyebabkan masalah di masyarakat maupun di sekolah. Ingin mengubahnya namun tidak bisa? Light High School solusinya. Light High School solusi untuk merubah sikap dan karakter anakmu jadi lebih baik dengan didukungnya...