Sending A Love [2]

57 12 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

********


"Udah selesai?"

Arla terlonjak kaget saat suara halus Dirga menyapanya. Membuat gadis itu mengerjap beberapa kali.

Dirga terkekeh, lalu kembali berkata, "maaf, saya bikin kamu kaget."

Arla yang sudah menguasai diri, kini tengah tersenyum manis seraya menggeleng kecil. "Nggak papa, aku yang salah karena kebanyakan ngelamun."

Dirga tersenyum kecil. "Udah selesai?" ujarnya mengulangi pertanyaan tadi.

"Udah." Arla menatap Dirga dengan rasa bersalah, dia yakin lelaki itu sudah menunggunya cukup lama. "Maaf, bikin kamu nunggu lama."

Kali ini giliran Dirga yang menggeleng. "Nggak papa, saya seneng kok bisa nungguin kamu."

Arla tersenyum tipis, mendengar Dirga yang senang menunggunya, entah kenapa membuat perasaan gadis itu menghangat.

"Mau pulang sekarang?" tanya Dirga yang diangguki oleh gadis itu.

Seperti ketika berangkat tadi, kini Dirga kembali menggenggam tangan Arla.

Arla sedikit terlonjak, yang lagi-lagi membuat Dirga terkekeh.

"Biar kamu nggak ilang," ujarnya lalu mulai berjalan ke arah parkiran.

Arla tidak banyak bicara, dia tengah menikmati kehangatan tangan Dirga seraya mengontrol jantungnya yang sudah berdetak dengan begitu cepat.

------------

"Arla maaf, saya nggak bawa helm dua," ujar Dirga merasa bersalah. Dia lupa kalau dia itu jomblo, jarang sedia helm dua.

"Tenang, aku nggak usah pake helm aja."

Dirga melotot kecil seraya menggeleng. "Nggak, kamu tetep harus pake helm." Lelaki itu menyodorkan helm yang dia pegang ke arah Arla. "Kamu aja yang pake. Kamu lebih penting daripada saya."

Saat Arla akan menolak, Dirga lebih dulu memasangkan helm kepada gadis itu.

"Kalau ada apa-apa biasanya yang duduk di belakang suka lebih parah, makanya lebih baik kamu yang pake helm," ujarnya dikala memasangkan helm tersebut.

Love SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang