Cover by @Sulupiah
**************
Sekumpulan cerita tentang Jung Eunbi versi lokal.
Isinya sekumpulan cerita tentang Eunha dengan idol cowok. Bagi yang biasnya Eunha, bisa nih mampir ke sini. Atau bagi kalian yang suka Eungyu, 2eun, Eunkook, Eunzi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dirga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
"Heh! Boncel!" Arya berteriak, mengejar Arla yang sudah berjalan meninggalkannya. Karena langkah kaki yang berbeda, Arya berhasil mengejar Arla, menarik baju gadis itu, yang membuat langkahnya terhenti cenderung hampir terhuyung ke belakang. Arla menatap kesal ke arah sang pelaku.
"Apaan, sih, Ar." Arla menepis tangan Arya, menepuk bajunya yang mungkin akan kusut karena ulah sahabatnya itu.
"Lo yang apaan. Maen ninggalin gue segala lagi." Arya melotot, seraya mendorong pelan kening Arla.
Arla balik melotot, tangannya bergerak mencubit lengan kekar Arya membuat lelaki itu berdesis kecil.
"Kamu tuh cowok, tapi seneng banget nyiksa cewek. Pantes putus nyambung terus."
Arya balas menatap sebal ke arah Arla. "Nggak usah ngatain lo, dasar jomblo."
Arla merotasikan matanya, enggan berdebat lagi dengan sahabatnya. Dia memilih untuk segera pergi, mengabaikan Arya yang masih kesal dengannya.
"Aku cewek mahal, nggak kayak kamu, cowok yang gampang kegoda cewek bohay."
Perkataan terakhir Arla berhasil membuat Arya semakin kesal. Tanpa berniat mengejar sahabat perempuannya, Arya berteriak untuk membalas ucapan sindiran sang gadis. "GUE DOAIN HARI INI LO PATAH HATI!"
Arla tidak peduli, dia tetap berjalan dengan santai. Berselang dua puluh detik, dia terdiam. Bukan karena memikirkan ucapan Arya, tapi memikirkan langkahnya akan kemana.
Arla melirik totebag di tangan kirinya, lalu membatin, "Dirga ada dimana, ya?" Ya, dia akan mengembalikan jaket Dirga hari ini.
Arla menelisik sekitar, siapa tahu orang yang dia cari ada di sana. Baru saja mencari, senyum gadis itu mengembang. Tanpa menunggu, dia segera menghampiri lelaki itu.
"Her," sapa Arla sebagai pembuka, "kamu liat Dirga nggak?"
Lelaki itu Heri, teman satu kelas Dirga yang dia kenal.
