(Tidak) Baik-Baik Saja

147 11 0
                                    

Sebuah kalimat menjadi penutup kisah ini
"Aku harap kamu baik-baik saja tanpaku"
Namun, jika kenyataannya tidak seperti itu
Lantas aku harus bagaimana?

*******

Key

Panji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panji

Panji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******


Gadis itu menghela napas, sejak tadi sore dia terduduk di bangku taman. Seorang diri, dengan bayangan masa lalu yang masih membayangi.

Langit sudah mulai menggelap, membuat Key, gadis itu segera beranjak dari duduknya. "Sampai kapanpun kamu nggak mungkin balik ke sini lagi," lirihnya sebelum pergi dari sana.

Key melangkah dengan lunglai. Menunggu kehadiran seseorang yang tidak pasti membuatnya lelah. Ah, sebenarnya dia tidak meminta untuk ditunggu. Gadis itu memang bebal, dan memilih untuk menunggu dia.

Langkah Key terhenti, di depan mini market itu ada dia, lelaki yang selama ini dia tunggu. Senyum Key mengembang, membuat langkahnya berbelok ke arah mini market itu.

Tangan mungilnya menepuk pundak lebar itu. Membuat lelaki itu menoleh. Bola matanya membulat, seolah terkejut dengan kehadiran Key.

Love SpellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang