BAB 4 - [membawa pergi]

15.8K 1.4K 33
                                    

Jaemin menangis dalam diam. Duduk menunduk sembari meratapi nasib buruk yang menimpanya. Ditemani dengan dua botol minuman, Jaemin berusaha meyakinkan diri jika semua ini adalah mimpi.

Sudah dua jam lamanya, Jaemin menempati kursi kayu itu. Namun tetap saja, kegundahan yang menimpa hati nya tak kunjung menghilang.

"Kak nana! Apa yang kau lakukan disini?" Beomgyu datang, langsung menuntun Jaemin keluar dari club. Sepanjang perjalanan Beomgyu terus mengomel. Kening nya berkerut marah, sedih melihat keadaan Jaemin. Biarlah Beomgyu membawa Jaemin ke apartemen nya malam ini.

¤°¤°¤°¤°¤°¤

Jaemin menggeliat dari balik selimut, terganggu akan terpaan sinar matahari yang masuk melewati sela-sela jendela. Baru membuka mata, Jaemin dikejutkan dengan Beomgyu yang duduk santai sembari menatap nya tajam.

Sakit, Jaemin merintih kala merasakan kepalanya berat dan pusing. Bisa jadi Jaemin menyesal menghabiskan dua botol minuman semalam.

"Minum ini!" Beomgyu menyodorkan teh hangat. Masih menampakkan wajah kurang bersahabat. Dengan ragu Jaemin menerimanya, lalu tersenyum canggung sebelum akhirnya mengucapkan terima kasih.

"Maaf, aku sudah merepotkan mu" sesalnya. Sadar, menjadi beban dan benalu bagi kehidupan Beomgyu.

"Baguslah kalau kau sadar!" Beomgyu mencibir, menatap Jaemin dengan tatapan mencemooh. Ayolah, Beomgyu sangat menyayangi Jaemin. Semua ini bukan apa-apa, bahkan Beomgyu rela mengkorbankan hidup nya jika perlu.

"Aku ingin mengatakan sesuatu" Jaemin tau kalau cibiran Beomgyu hanya candaan. Beralih ke sesi curhat ini.

Melihat mata sayu Jaemin lantas Beomgyu mendengus, ia duduk di samping Jaemin, bersedekap dada. Menunggu Jaemin membuka suara.

"Katakan!" Serunya memerintah. Hening, Jaemin masih diam. Memikirkan kata-kata yang tepat untuk digunakan agar Beomgyu mudah memahami.

"Sebenarnya aku sudah menikah!" Jaemin membuka suara. Raut muka nya berubah kecut. Malu menceritakan kejadian ironi yang menimpanya.

"Bagaimana bisa?" Beomgyu tak bisa berkata-kata. Sungguh, pernyataan Jaemin mengguncang jantung nya.

"Ayah yang menyuruh ku. Ayah tidak ingin kehilangan perusahaannya, karena itu ayah menyerahkan ku kepada salah satu kolega nya sebagai bayaran!" Ujar nya menjelaskan. Tubuhnya bergetar takut, Jaemin tidak tau harus berbuat apa.

"Gila! Berani sekali dia menjualmu!" Cecar Beomgyu. Mengumpat dan mengutuk dalam hati. Marah, karena perbuatan Siwon sudah sangat keterlaluan.

"Lalu, apa yang kau dapatkan?" Jaemin sudah mengorbankan masa depan. Tidak mungkin Siwon tidak memperi apapun sebagai imbalan. Dan jika itu beneran terjadi, Beomgyu bersumpah akan memporak-porakkan kediaman Siwon.

"Aku memutuskan hubungan kekeluargaan. Aku bukan bagian dari keluarga Avengel lagi" bangga, Beomgyu sangat senang Jaemin mengambil keputusan ini.

Setelah ini Beomgyu pastikan Jaemin mendapatkan kebahagiaan dengan mengajaknya tinggal dan menjalani suka duka bersama-sama.

"Bisakah kau membantuku?" Lirih Jaemin bertanya. Beomgyu merasakan firasat buruk, senyuman itu luntur kala melihat Jaemin menangis tanpa suara.

"Ada apa kak, bukan kah seharusnya kau senang bisa terbebas dari mereka?" Jaemin mengangguk. Jaemin memang terbebas dari cengkraman Siwon. Namun suaminya, jangan lupakan soal itu.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang