BAB 6 - [obat perangsang]

19.6K 1.3K 42
                                    

"Panggil koki yang memasak hari ini!!" Teriak Jeno memerintah. Salah seorang pelayan langsung beranjak dari tempatnya, berlari menuju ruang makan.

"Saya koki yang memasak hidangan ini, tuan" seorang pria tua rentang datang dengan kepala menunduk. Takut, badannya bergetar juga mengeluarkan keringat dingin. Bibirnya memucat, terlihat sedikit bergerak. Melantunkan doa.

"Masakan yang kau buat tidak sesuai dengan selera istri saya. Mark, seret dia ke bawah. Potong tangannya dan pecat dia!!" Begitu ironi mendengar hukuman yang Jeno berikan. Jaemin mengepalkan tangannya, takut.

Keputusan Jeno membuat semua orang terkejud. Sontak sang koki duduk bersimpuh sembari menyatukan kedua telapak tangan. Memohon ampun, "tolong, ampuni saya tuan. Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi"

Tidak berhenti memohon dan berulang-ulang mengucapkan permintaan maaf. Namun Jeno menulikan pendengarannya. Melirik Mark, menyuruh agar segera bertindak.

Mark menghela napas singkat, sebelum akhirnya mengangkat tangan, menyuruh dua bawahannya beranjak.

"Tunggu! Aku akan makan, jangan bawa dia pergi. Aku mohon, aku akan memakan apapun yang kau suruh" ujar Jaemin panik sendiri, merasa bersalah.

Jeno tersenyum penuh kemenangan, menyuruh Mark melepaskan koki itu. "Pergi dan lanjutkan pekerjaan mu!" Titah Jeno dingin.

Jaemin menelan makanannya dengan susah payah, tatapan Jeno begitu mengintimidasi sampai membuatnya sangat tidak nyaman.

Uhuk!uhuk!uhuk! Jaemin tersedak karena makan terlalu cepat. Jaemin meraih gelas berisi jus jeruk dan meneguknya hingga tandas tak tersisa.

Jeno tersenyum miring, siapa sangka jus yang diminum Jaemin barusan telah dicampur dengan obat perangsang. Yah, Jeno berniat membuat Jaemin hamil. Dengan adanya anak diantara mereka, Jeno yakin Jaemin menerima kehadirannya.

Tak lama kemudian....

Berulang kali Jaemin mengibaskan tangannya membuat angin. Tapi sepertinya tidak pengaruh sedikitpun, rasa panas ditubuhnya semakin menjalar. Gairahnya memuncak, Jaemin ingin dipuaskan.

Lubang nya berdenyut kencang seolah ingin dipuaskan. Jaemin memandang Jeno dengan penuh minat, kemudian beranjak dan duduk di atas pangkuan Jeno.

Jaemin menggigit bibirnya sendiri, menggoda Jeno yang menatapnya datar. Padahal Jeno bersyukur karena rencananya berjalan mulus.

"Jeno sentuh aku, padamkan api yang membakar tubuh ku!" Bisik Jaemin sensual. Menggerakkan tubuhnya ke kanan dan kiri, berusaha menggoda Jeno.

"Kau ingin apa, baby boy?" Goda Jeno berpura-pura tidak mendengar.

"Ugh, sentuh aku. Aku ingin bercinta dengan mu. Anghh...panashh" mengalungkan tangannya di leher Jeno, lalu meraup bibir sexy pria itu.

"Kau yang meminta, Jaemin. Jangan menangis, dan menyesalinya nanti" ujar Jeno lalu menggendong Jaemin masuk ke dalam kamar.

Habislah kau kau malam ini!!

︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Matahari terbit dari arah timur, menyinari dunia dengan cahaya nya yang terang. Kicauan burung terdengar nyaring, menadakan pagi telah tiba.

Jaemin membuka matanya perlahan, lataran terganggu dengan terpaan sinar matahari. Jaemin menyingkirkan tangan kekar nan berurat itu dari perut ratanya. Baru saja Jaemin berdiri, kaki nya melemah. Dan akhirnya Jaemin terjatuh.

"Ah...sakit!" Reflek memekik tatkala merasakan nyeri pada aera pantatnya. Dengan berpegangan pada meja di samping ranjang, Jaemin berdiri dan berjalan dengan langkah tertatih.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang