BAB 19 - [penyusup?]

9.2K 767 35
                                    

karena aku kasian, jdi aku update lagi🤗.

︎▪︎▪︎▪︎

Taehyun menyuruh Yeonjun memanggil dokter, penembak jitu itu harus selamat bagaimana pun caranya. Dengan begitu Taehyun bisa mengetahui dalang dibalik penyerangan itu.

Terlepas dari alasan itu, Taehyun juga tidak sabar bermain pisau lipat dengan menggambar di tubuh penembak tersebut. Akan semakin menyenangkan bermain dengan seseorang yang sadar dari pada pingsan.

Taehtun tidak sabar mengintrogasi. Sudah lama Taehyun tidak memainkan pisau lipatnya. Setelah sekian lama Taehyun bisa melemaskan tangannya dengan menjadikan penembak itu sebagai korban.

Sampai seorang dokter datang, dua anak buahnya membawa penembak itu masuk ke dalam jeruji besi. Untuk saat ini Taehyun sendiri yang akan mengawasi, setelah mengintrogasi Taehyun berniat pulang ke Las Vegas.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Sementara itu Lucas berusaha mengeluarkan peluru dari lengan Jeno. Untungnya peluru tersebut hanya menggores lengan Jeno, jadi ia tidak perlu ke rumah sakit.

Ini bukan kali pertama Jeno tertembak. Menjadi pewaris bukan lah hal mudah. Jeno sering mendapat ancaman, entah itu melalui pembunuh bayaran ataupun pesaing bisnis yang mencoba mendapatkan informasi perusahaan.

Jeno pernah koma karena tertembak di bagian perut, untung saja Tuhan masih mau memberinya kesempatan kedua untuk hidup.

Lelah, sudah pastinya. Tetapi Jeno tidak punya pilihan lain selain melawan dan mengatasi masalahnya sendiri. Itulah sisi gelap menjadi orang kaya raya.

"Chris, apa kau tidak bosan mendapat serangan semacam ini?" Lucas bertanya, seandainya Lucas bisa berhenti dari pekerjaannya mungkin sudah lama Lucas berhenti menjadi dokter pribadi Jeno.

"Sebenarnya aku juga lelah, tapi apa mereka bisa berhenti menyerang ku?" Jeno balik bertanya. Jelas-jelas Jeno tahu jawabannya, mereka tidak akan berhenti sebelum Jeno mati.

"Tentu saja tidak, setidaknya perketat keamanan mu. Kau tahu, aku lelah merawat luka mu yang tidak ada henti nya!" Mulai melontarkan omong kosong. Membuat Jeno jengah, ingin melemparnya dari atas gedung.

"Sepertinya kau harus pergi sekarang. Mark, antar dia sampai ke lobby bawah!" Jeno mengusir secara terang-terangan. Lucas tidak bisa menolak.

"Sialan, kau mengusirku!" Desisnya. Beranjak dari tempat duduk dan keluar dari ruang kerja Jeno. Di iringi Mark yang berjalan di belakang seraya membawa tas kerja Lucas.

"Bekerja pada orang gila memang melelahkan, tuan. Anda harus bersabar" Mark memberi tahu. Tidak peduli sebesar apa kesetiaannya, tetap saja Mark juga sering menggunjing di belakang Jeno.

"Aku tau itu, tapi aneh nya kau masih bertahan sampai di titik ini." Keduanya berjalan beriringan, sama-sama mengutarakan keluhan. Menjadi bawahan Jeno memang melelahkan tetapi kehidupan mereka terjamin sampai tua.

"Saya akui, saya sering kuwalahan. Tapi bukan berarti saya ingin berhenti kerja, tuan. Tuan Jeno banyak membantu saya di tambah saya senang saat menyelesaikan sebuah masalah. Semacam tantangan tersendiri bagi saya" jelas Mark mengakui. Mendapat bos tempramen bukan lah hal muda.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang