BAB 28 - [Milan]

9.1K 697 10
                                    

*sorry for typo

Milan 18:00 PM.

Jarak dari Milan ke New York membutuhkan waktu sekitar 10 jam lebih. Alhasil pesawat mereka tiba di kota Milan, di sore hari.

Pesta ulang tahun di adakan di malam hari. Karena itu, Jeno mengajak Jaemin singgah di sebuah hotel bintang lima untuk beristirahat selama beberapa jam kedepan.

Mereka bersiap-siap satu jam sebelum pesta di mulai. Jeno menyewa make up artis profesional untuk mendandani Jaemin. Malam ini, Jaemin harus menjadi pusat perhatian. Agar seluruh keluarga tau, Jaemin adalah istrinya.

Ya, Jeno merahasiakan alasan lain di balik di selenggarakannya pesta ini. Selain untuk merayakan ulang tahun Helena, pesta ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Jaemin pada Keluarga Gonzales.

Dua tahun berlalu, tidak pernah sekalipun Jeno membawa Jaemin pulang ke mansion utama. Bahkan menunjukkan foto Jaemin aja tidak pernah. Karena itu, Jeno membawa Jaemin pulang. Hendak memperkenalkannya pada keluarga, malam ini.

"Silakan duduk nona—" ucap seorang wanita terpotong.

"Maaf saya laki-laki" saut Jaemin dengan cepat.

"Maaf tuan, saya tidak tau. Saya kira anda perempuan, karena sangat cantik. Sekali lagi maafkan saya nona" ucap wanita itu sembari menundukkan kepalanya.

"Yaudah tidak apa, lanjutkan pekerjaan mu" balas Jaemin seraya tersenyum tipis, dan wanita itu pun mengangguk.

Sebenarnya Jaemin sudah terlihat cantik tanpa make up. Namun, perias itu ingin memermak sedikit supaya pori-pori Jaemin tidak terlihat. Hanya make up tipis, bukan make up bold yang menor.

Selama 30 menit Jaemin duduk dengan posisi tegak. Lelah, tapi hasil yang di peroleh tidak mengecewakan. Kecantikan Jaemin bertambah dua kali lipat, membuat siapapun yang melihat nya terpesona.

"Ini pakaian anda tuan" menyerahkan sebuah kemeja satin berwarna hitam dengan bagian dada yang terbuka dan celana jeans yang ketat sehingga membuat bokong Jaemin tercetak dengan jelas.

"Woww, bagaimana penampilan ku?" Jaemin bertanya sembari memutar tubuh nya ke kanan dan kiri, menatap perias itu dengan tatapan intens. Tidak sabar mendengar pendapat wanita itu, apalagi kemeja satin adalah favorit nya.

"Sangat cantik dan sexy tuan!" Pujinya diiringi senyuman.

Jaemin senang dengan penampilannya sekarang, tetapi tidakkah kemeja ini terlalu terbuka dan celana yang terlalu ketat. Jaemin yakin, Jeno pasti marah setelah melihat penampilannya ini.

Tok! Tok! Tok!

Ketukan tiga kali terdengar dari luar sana. Jaemin berjalan mendekat, membuka pintu itu. Terlihat Jeno berdiri dengan tegap seraya menggendong Jigan.

"Sudah siap?" Tanya nya. Mata keabu-abuan itu memperhatikan penampilan Jaemin dari bawah sampai atas. Wajah nya berubah suram kala melihat belahan dada nya yang terekspos.

"Pakaian macam apa ini, siapa yang memilih?" Tanya Jeno marah. Lantas sang perias berdiam di tempat. Tubuhnya bergetar hebat, takut dengan pertanyaan Jeno.

"Ganti!" Perintah Jeno. Satu kata, namun terdengar tegas dan tidak bisa di sepelehkan. Jaemin memutar bola matanya malas, pesta akan segera di mulai dan Jeno malah menyuruh nya untuk berganti pakaian? Yang benar saja. Mereka tidak memiliki banyak waktu banyak waktu yang tersisa.

"Chris, kita sudah terlambat" kata Jaemin malas. Jeno tidak menyangkal, karena seharusnya mereka sudah sampai di tempat acara sekarang.

"Ck, ayo" dengan terpaksa Jeno menyetujui. Sedikit tidak rela, namun masalah ini masih bisa di tolerir. Lagi pula pesta ini hanya dihadiri oleh anggota keluarga saja. Jadi memberi sedikit kebebasan tidak masalah.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang