BAB 15 - [stefan]

10.2K 919 138
                                    

*sorry for typo
Delapan bulan berlalu, keberadaan Jaemin masih belum di ketahui. Lelaki itu hilang tanpa kabar. Taehyun pun angkat tangan, Taehyun tidak bisa melacaknya sampai sekarang. Bahkan untuk mengais informasi mengenai mereka sepertinya mustahil.

Jeno menyerah, Jaemin satu-satunya orang yang berhasil memporak porandakan hidupnya. Rasa rindu membunuh nya secara perlahan. Setiap malam Jeno pergi minum sampai tak sadarkan diri, dan paginya pergi bekerja. Tidak ada waktunya untuk beristirahat.

Sengaja Jeno lebih banyak menghabiskan waktu di luar mansion. Karena berada di mansion membuatnya ingat akan sikap manis Jaemin. Bayangan Jaemin selalu menghantui pikirannya.

Dimana lelaki itu sekarang, kenapa sulit sekali melacak keberadaannya.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Kini usia kehamilan Jaemin memasuki bulan ke delapan. Perut nya kian membesar, tendangan-tendangan kecil dapat Jaemin rasakan sekarang.

"Makanlah, kak!" Beomgyu mengulurkan tangan, memberi sepotong roti isi kesukaan Jaemin. Selama kehamilan, seringkali Jaemin meminta ini itu karena ngidam. Lebih sering lagi meminta roti isi buatan Beomgyu sebagai sarapan. Baginya, roti isi buatan Beomgyu tidak ada duanya sangat lezat dan pas.

"Thanks gyu, kau tahu beberapa hari ini little cat terus menendang perutku!!" Little cat adalah panggilan yang diberikan untuk calon anak Jaemin.

"Benarkah?" Beomgyu mengusap perut buncit Jaemin, dan benar saja disaat yang sama janin itu menendang-nendang.

"Astaga, kurasa dia laki-laki karena sangat aktif!" Jaemin tersenyum lalu berkata,

"Laki-laki ataupun perempuan, aku tidak mempermasalahkan, yang terpenting dia lahir dalam keadaan sehat!" Beomgyu mengangguk setuju mengacungkan ibu jari, bangga dengan pemikiran Jaemin.

"Sebentar, aku ingin memberimu sesuatu" seru Beomgyu, lalu berlari masuk ke dalam kamar. Jaemin menautkan sebelah alisnya, menatap penasaran.

"Ambil ini!" Beomgyu menyerahkan paper bag berisi pakaian berwarna hijau mint dengan ukuran yang pas untuk Jaemin.

"Ganti pakaian mu, dan ikut dengan ku!" Beomgyu mendorong pelan bahu Jaemin. Menyuruh lelaki itu masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaiannya.

"Kau mau mengajak ku kemana?" Jaemin bertanya dengan teriak, sambil memakai pakaian tersebut.

"Kau akan tahu nanti" Beomgyu menjawab dengan penuh teka-teki. Membuat Jaemin berdecak kesal.

Sembari menunggu, Beomgyu menyiapkan dua cangkir kopi dan secangkir teh untuk mereka nanti. Tidak lupa memindahkan beberapa macam cemilan kedalam piring.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Jeno dan Taehyun berada di ruang rapat, membahas masalah pembangunan hotel baru yang akan di bangun di kota Paris. Tempat yang mereka pilih cukup strategis karena dekat dengan menara Eiffel.

"Proyek ini harus segera selesai sebelum liburan musim panas!" Ujar Jeno setelah rapat selesai. Taehyun mengangguk, menyuruh Yeonjun mulai bertindak.

"Lalu, apa kau sudah menemukan Jaemin?" Pertanyaan yang sama. Hampir setiap pertemuan, Jeno selalu menanyakan hal yang sama.

"Aku belum menemukannya, tetapi aku sudah meminta bantuan papa ku. Bersabarlah sedikit, aku yakin sebentar lagi kita akan menemukannya" Jeno menghela napas berat. Lelah, menunggu dengan penuh harap.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang