BAB 22 - [merenungkan]

10.7K 931 31
                                    

author update lgi karna kangen sama orang😪.

Sampai di bandara, kami bergegas masuk ke dalam pesawat. Malam ini juga kami berniat kembali ke New York. Aku tidak ingin membuang-buang waktu, pekerjaan kantor masih menumpuk dan harus segera di selesaikan.

Kini pikiran ku melayang kemana-mana, mencari ide untuk membuat Jaemin patuh dan tidak bisa melarikan diri lagi. Aku  tidak ingin Jaemin pergi untuk yang kedua kalinya.

Kini, kebahagiaan seakan mengelilingiku. Entah bagaimana reaksi Jaemin saat melihatku nanti, mungkin saja dia akan terkejut dan memberontak.

Tidak masalah, aku punya banyak cara untuk menjinakkannya. Kali ini aku tidak akan tertipu dengan sikap manis nya lagi. Aku bisa menjamin itu.

Begitu pintu terbuka, mataku menangkap sosok Mark tengah bermain bersama putraku. Aku berjalan menghampiri mereka dan mengambil alih Jigan dari gendongan Mark.

Jigan bangun sejak aku datang menjemputnya, sangat menggemaskan. Aku masih tidak menyangka, diusia sekarang aku sudah menjadi seorang ayah.

Tampan, kau mungkin menyaingi ketampanan ayah mu nanti. Berulang kali aku mendaratkan kecupan. Jigan bergumam cepat, membuatku tersenyum tanpa sadar.

"Aku ada urusan, tolong jaga Jigan sampai aku kembali!" Kata ku. Mark sedikit terkejut saat mendengarku meminta tolong.

"Baik sir" Mark menjawab setelah terdiam beberapa saat. Aku kembali menyerahkan Jigan dan masuk ke dalam kamar. Bersiaplah Jaemin, aku akan menghukum mu.

Author POV!

Jeno memutuskan kembali ke kamar. Begitu pintu terbuka, matanya menatap pada satu objek. Jaemin yang tertidur nyaman di atas ranjang.

Alih-alih terganggu akan kedatangan sang suami, Jaemin malah semakin tidur nyenyak. Terbukti oleh dengkuran-dengkuran halus yang keluar dari sela-sela bibirnya. Seolah tidak merasakan firasat buruk apapun.

Jeno tidak ambil pusing, memilih berjalan mendekat dan duduk di sofa yang terpampang jelas di depan ranjang. Jeno duduk termenung sembari melemparkan tatapan lapar ke ranjang. Seolah ada hidangan lezat tersaji untuk di nikmati.

Dua tahun, Jeno menahan rasa rindu. Ingin meluapkan perasaan itu dengan menyentuh tubuh Jaemin sekarang. Sayangnya, Jaemin masih tidur dengan nyaman.

Haruskah Jeno meminta hak nya sekarang, tidak peduli jika Jaemin menolaknya. Tidak-tidak, Jaemin mungkin semakin membencinya. Tapi, Jeno berhak atas tubuh rapuh itu.

Lalukan saja sekarang, anggap semua ini hukuman karena telah lancang pergi meninggalkannya tanpa izin.

Jeno merangkak naik ke atas ranjang,  mengungkung Jaemin dibawah tubuh nya. Jeno menanggalkan satu persatu pakaian Jaemin dan melemparkannya ke sembarang arah. Perlahan tapi pasti, dia tidak ingin membangunkan Jaemin.

Selesai dengan perbuatan gilanya, kini giliran Jeno yang melepas pakaiannya. Mulai dari jas dan kemeja, semua Jeno tanggalkan.

Indah, tubuh mungil Jaemin membuat Jeno bergairah. Tanpa babibu, Jeno segera menjalankan rencana. Mengambil ikat pinggang dan melilitkannya di pergelangan tangan Jaemin. Tak lupa menutup mata Jaemin dengan menggunakan dasi hitam nya.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang