BAB 12 - [kabur]

10.1K 884 113
                                    

*sorry for typo
Satu jam Jeno menunggu, tetapi hasil yang di peroleh tidak cukup memuaskan. Mark memperlihatkan aplikasi yang tersemat di layar laptop. Dimana tanda merah menunjukkan lokasi GPS yang Jeno tanam di balik permata cincin yang Jaemin kenakan.

Namun, lokasi yang mereka peroleh tidak cukup akurat. Kalian tahu dimana itu? Hutan belantara yang terletak jauh dari pusat kota.

Dari sini Jeno yakin, Jaemin menyadari keberadaan alat pelacak tersebut. Lalu membuang nya agar tidak bisa di lacak. Dan semua kartu debit, Jaemin tinggalkan di mansion. Jika sudah begini, Jeno tidak bisa melakukan apapun selain bersabar.

"Aku tidak mau tahu bagaimana caranya, temukan Jaemin sebelum musuh-musuh ku bertindak lebih dulu!" Perintah Jeno.

"Baik, sir!" Mark tidak punya pilihan selain menyetujuhi.

Jeno masuk ke dalam kamar mandi. Ketenangan, ya, Jeno membutuhkan ketenangan. Karena itu Jeno memutuskan untuk membersihkan diri.

Berdiri di bawah shower, membiarkan air dingin melewati kepala sampai kakinya. Dengan harapan api kemarahan segera padam dan Jeno bisa berpikir rasional.

Nikmati kebebasan sesaat mu, Jaemin. Lihat, bagaimana cara ku menghukum mu nanti.

Pengkhianatan Jaemin benar-benar melukai hatinya. Bodoh, bagaimana bisa Jeno mempercayai Jaemin semudah itu.

Lihat, Jeno diperdaya. Jaemin melarikan diri tanpa memikirkan perasaannya sama sekali. Sedih, marah, semuanya bercampur menjadi satu. Jeno merasa kehilangan kini.

Untuk kedepannya Jeno harus hati-hati. Jaemin bukan lelaki polos nan lugu. Jaemin lelaki manipulatif yang mampu membuat lawannya terkecoh oleh sikap manisnya.

Jeno mematikan shower, meraih handuk dan melilitkannya di sekitar pinggang. Jeno nemilih pakaian kasual. Malam ini, Jeno akan menemui Taehyun, meminta bantuan sekaligus mencari hiburan.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Jaemin duduk bersandar, memejamkan mata berusaha membuang pikiran negatif yang tersisa. Jaemin dan Beomgyu naik pesawat dengan tujuan Paris.

Disana, Beomgyu sudah menyiapkan segalanya. Mulai dari tempat tinggal, kebutuhan pokok, dan identitas palsu tentunya.

Darimana Beomgyu mendapatkan semua fasilitas itu, tentu saja dari ayah nya. Ingat, ayah Beomgyu pernah bergabung dengan kelompok mafia.

Menyamarkan ataupun membuat identitas bukan lah hal sulit. Ayah Beomgyu mengenal seseorang yang ahli dalam memalsukan identitas. Untuk kekayaan jangan ditanya lagi, ayah Beomgyu merupakan pengusaha terkenal di Spanyol.

Vakum dari dunia mafia. Ayah Beomgyu membuka usaha berupa catering. Seiring berjalannya waktu, usaha tersebut berkembang pesat.

Ayah Beomgyu mendirikan sebuah perusahaan, dimana perusahaan tersebut memproduksi makanan ringan, minuman soda, dan air mineral. Terlihat sepele, tapi omset yang di dapat mencapai ratusan juta dolar per bulannya.

"Menurut mu, apa yang Jeno lakukan sekarang?" Jaemin bertanya tanpa membuka mata. Beomgyu menoleh, mendengus kesal tatkala melihat Jaemin membuka obrolan tapi tidak mau menatap matanya. Terkesan tidak menghargai lawan bicara.

"Kenapa bertanya, apa jangan-jangan kau sudah merindukannya" goda Beomgyu seraya menaik turun kan alisnya, seketika kedua mata Jaemin terbuka.

Plak! Reflek memukul bahu Beomgyu, tidak mungkin Jaemin merindukan Jeno. Keputusannya sudah bulat, Jaemin tidak akan kembali kepada Jeno.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang