BAB 37 - [dia putraku!!]

8.6K 442 23
                                    

hepi riding mek


Kedatangan Helena dan orang tuanya membuat Jaemin bergegas menyiapkan makan siang. Jaemin menyuruh Ellie dan beberapa pelayan untuk membantunya menyiapkan makanan.

Dan jangan melupakan Alessio, kehadirannya membuat semua orang bertanya-tanya darimana dia berasal dan siapa yang membawa.

"Apa kalian mengadopsi anak?" tanya Tiffany yang sudah kelewat penasaran.

"Tidak mom, kami tidak mengadopsi anak" jawab Jaemin seadanya.

"Lalu anak siapa ini?" Tiffany menunjuk Alessio dengan ekor mata. Jika memang Jeno dan Jaemin ingin mengadopsi anak itu tidak masalah bagi Tiffany, namun mereka berdua harus bilang dahulu kepada nya.

"Aku membawanya dari bandara, mom" sahut Helena dengan santai. Lantas semua tatapan menuju ke satu arah yaitu ke Helena, kecuali Jaemin. Karena ia sudah tahu maksud Helena membawa Alessio ke mansion ini.

"Kau menculik anak orang, Helena?" kaget Daviel yang sesekali mengusap dadanya, takut akan mengalami serangan jantung dadakan karena tingkah putri nya itu.

"Dari dokter umum, sekarang profesimu berganti menjadi penculik anak? aku tidak menyangka kau melakukan kejahatan sebesar ini, ck!" cibir Jeno, menjahili Helena.

"Aku bukan penculik anak, kalian telah salah paham!"

"Lalu kenapa kau membawa anak itu, Nak? bagaimana kalau orang tuanya kebingungan mencari dia?" tanya Daviel dengan lembut kepada Helena, tidak habis pikir dengan kelakuan putrinya.

"Aku menemukannya di bandara, dad. Alessio terpisah dengan ayahnya, dia juga takut pada keramaian. Karena itu aku membawa nya pulang karena kasihan, tapi tenang saja, aku sudah menyimpan nomor telepon ayah nya" jelas Helena, lantas semua orang mengangguk mengerti.

Tiffany berusaha mendekati Alessio, namun Alessio ketakutan dan memilih bersembunyi di balik tubuh Helena. Sedikit kecewa namun Tiffany mengerti situasi ini.

"Aku dengar kalian akan merayakan anniversary? kenapa baru sekarang? kenapa tidak dari kemarin-kemarin?" tanya Helena penasaran. Jujur, Daviel dan Tiffany pun juga penasaran sebenarnya akan hal itu. Tapi mereka tidak berani bertanya dan memilih diam saja.

"Aku baru menemukan Jaemin bulan lalu, dan dia juga baru mengakui cintanya semalam!" seketika ruang makan menjadi ricuh. Tiffany dan Helena menggoda Jaemin habis-habisan, membuat wajah Jaemin merah padam seperti kepiting rebus.

"Tapi kau baru saja terkena tembakan. Luka mu juga masih baru diobati, dan kau sudah menggelar pesta?"

"Luka ku tidak terlalu parah, lagipula aku tidak akan mati dengan luka sekecil itu."

"Sombong sekali, tertembak lagi baru tau rasa kau!" cibir Helena yang tanpa sengaja sudah mendo'akan kakaknya untuk mengalami hal itu lagi.

"Tarik kembali ucapan mu itu, Helena. Kau baru saja mendo'akan yang tidak-tidak kepada suamiku, aku tidak ingin dia terluka untuk yang kedua kalinya" sahut Jaemin kesal. Daviel dan Tiffany saling pandang, mereka menahan senyum karena gemas dengan reaksi Jaemin terhadap Jeno.

"Aku hanya bercanda, kenapa kau serius sekali Na?"

"Aku tidak suka candaan mu, cepat minta maaf padanya sekarang!" perintah Jaemin dengan wajah galaknya.

"Iya-iya, maafkan aku kak" ucap Helena, meminta maaf dengan menggunakan kelimat singkat serta nada yang sangat malas. Jeno mengangguk-angguk seraya menerbitkan senyum kemenangan.

Netra Jeno tertuju kepada Alessio kini. Postur tubuh dan warna bola mata dari anak itu mengingatkan Jeno dengan seseorang.

Alessio yang ditatap seperti itu pun menjadi takut, "mommy" panggil Alessio lalu menyembunyikan wajahnya dengan memeluk tubuh Helena erat.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang