BAB 24 - [tantangan]

10.5K 898 32
                                    

karena skrng gue ultah, jdi gue update tpi cuma satu chapter ini hbs itu lanjut hiatus azekkk🗿.

Ellie datang membawa nampan berisi makanan. Jeno duduk di sofa, mengamati Jaemin dari jauh. Sesekali pandangannya beralih pada benda pipih berlogo apel di gigit itu, memeriksa email.

"Setelah ini, boleh kah aku menemui Jigan?" Tanya Jaemin disela-sela makannya. Jeno mendongak lalu menempelkan jari telunjuk ke bibirnya.

"Jangan bicara saat kau sedang makan, tutup mulut mu dan kunyah makanan mu dengan benar!" Balas nya sengit membuat Jaemin jengkel sendiri.

Dengan cepat Jaemin mengunyah makanannya, berharap pria itu pergi setelah dirinya selesai makan. Tetapi nihil, Jeno malah meminta jatah setelah Jaemin selesai makan.

Alhasil keduanya kembali bergumul di atas ranjang sampai matahari tidak lagi nampak wujudnya.

Bercinta membuat Jaemin lelah. Setelah bangun dan membersihkan diri, Jaemin memutuskan ikut makan malam bersama atas izin Jeno. Jaemin senang, setelah sehari tinggal di kamar kini dirinya melihat sang buah hati.

"Makan lah ini, aku yakin setelah kegiatan panas kita tenaga mu terkuras hebat" Jeno sengaja mengencangkan suara, membiarkan pelayan dan membuat Jaemin malu.

Pasalnya wajah putih Jaemin saat bersemu malu begitu menggemaskan di mata Jeno. "Aku sudah makan tadi!" Tolak Jaemin cepat.

"Kapan?" Dungu, apa pria arogan ini amnesia. Jelas-jelas sore tadi Jeno memaksanya makan dengan ancaman akan bertindak tegas jika Jaemin menolak.

"Sebelum kita berhubungan badan, perutku masih kenyang. Jadi berhenti menyuruhku ku melakukan ini itu karena aku bukan pembantu mu!"

"Lalu kalau bukan pembatu ku, kau siapa ku?" Pancing Jeno.

"Istri mu!" Jawab Jaemin cepat. Tanpa sadar mengakui status dan keberadaan Jeno.

"Akhirnya kau mengakui kalau kau istriku" Jaemin langsung tersadar, langsung membungkam mulut nya sendiri. Kejadian konyol itu justru terlihat romantis di mata para pelayan. Mereka ikut bahagia saat melihat interaksi tuan bersar dan istri nya.

"Berhenti menggodaku dan makan makanan mu. Berikan Jigan pada ku!" Jaemin merentangkan tangan. Menunggu Jeno menyerahkan Jigan.

"Aku sangat merindukan mu, boy" ucap Jaemin begitu Jeno menyerahkan Jigan kepangkuannya. Berulang-ulang Jaemin mendaratkan ciuman. Sesekali mengangkat Jigan ke udara, menimang nya.

Melihat interaksi itu, Jeno bergegas mengeluarkan ponsel. Menyalakan kamera dan menangkap gambar berulang kali.

Hangat, suasana ini yang Jeno impikan sejak dulu. Ya meskipun Jaemin masih belum menerimanya dengan sepenuh hati. Tapi Jeno yakin, cepat atau lambat Jaemin pasti menerima cinta nya.

"Tunggu, ini tato?" Pekik Jaemin saat mendapati sebuah tulisan menghiasi dada bidang Jeno. Terlihat indah tapi bukan berarti Jaemin menyukainya.

Jaemin? Apa Jeno menuliskan namanya disana. "Apa itu namaku?" Menunjuk dada Jeno dengan ragu. Jeno mengangguk singkat, lalu kembali mengunyah makanannya.

"Kenapa kau menuliskan nama ku di dada mu?" Tanya Jaemin dengan alis berkerut keheranan.

"Aku ingin kau tau bahwa aku adalah milik mu!" Jawaban Jeno berhasil membuat Jaemin terpaku. Lelaki cantik itu diam di tempat, tidak bisa berkutik. Sial, kenapa ia malah baper.

"Kau terlihat seksi" gumam Jaemin pelan, hampir seperti bisikan.

"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Jeno.

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang