BAB 38 - [Anak Stefan]

1.9K 124 16
                                    

Happy reading, guysss!!!

Sorry for typo :v


"

Dia putraku!" semua orang menoleh ke belakang. Siwon dan Belle membulatkan mata tatkala melihat Stefan berdiri santai di ambang pintu dengan perangai datar. Alessio adalah putranya Stefan. Bagaimana bisa, Stefan tidak pernah bercerita jika dia sudah menikah.

Helena menatap Stefan marah karena sudah mengabaikan anak semanis Alessio. Apalagi setelah melihat wajah Stefan, seolah tak merasa khawatir ataupun takut akan kehilangan putranya semakin membuat Helena jengkel.

Anak sekecil Alessio seharusnya mendapatkan perhatian dari orang tua. Bukan diabaikan sampai dia merasa kesepian.

"Apa yang kakak bicarakan, ini sama sekali tidak lucu!"

Mendengar Jaemin memanggil Stefan dengan sebutan kakak membuat Helena membulatkan matanya terkejut. Jadi Alessio keponakan Jaemin.

Jaemin menatap manik hijau Stefan. Namun, Stefan diam dan menatapnya datar. Jeno terkejut, sejak kapan Stefan berubah menjadi seperti ini.

Seingatnya Stefan selalu menatap Jaemin dengan tatapan hangat penuh kasih sayang. Tidak seperti sekarang, Stefan terlihat dingin dan bodoamat.

"Apa wajahku terlihat bercanda, Alessio memang putra kandung ku, Jaemin!" jawab Stefan. Matanya menyapu ke seluruh ruangan, mencari keberadaan Alessio.

Siwon dan Belle diam memperhatikan. Mereka tidak tahu harus berbuat apa. Stefan pulang setelah tinggal selama belasan tahun di Spanyol. Mereka tidak terlalu dekat sampai-sampai Stefan mau menceritakan semua kehiduoan pribadinya.

"Aku akan menceritakan semuanya nanti, sekarang biarkan para tamu menikmati pestanya!" ucap Stefan santai, lalu melangkahkan kakinya mendekat ke arah adik perempuan Jeno.

"Terima kasih sudah menjaganya, biar aku yang menjaga anak nakal itu sekarang!" Stefan menatap Alessio marah. Tentu saja Alessio takut, dia mengeratkan pegangan tangannya pada ujung gaun Helena.

"Tuan, bersikaplah lembut pada Alessio. dia masih kecil!" Helena memperingati. Stefan malah tersenyum sinis.

"Aku ayahnya. Aku lebih tahu mana yang baik dan buruk untuk putraku dari pada penculik kecil sepertimu, nona." Balas Stefan dengan suara remeh dan satu alis terangkat.

Jeno yang mendengar adiknya diejek seperti itu pun tidak terima, dia ingin melayangkan pukulan kepada Stefan namun dihadang oleh Jaemin alhasil Jaemin lah yang terkena pukulan, matanya mulai berkaca-kaca karena menahan rasa panas dan perih di pipinya.

"Babe, it's okay? Sorry, aku tidak sengaja." Jeno memeluk Jaemin.

"Lepaskan aku!" Jaemin mendorong jeno dengan kasar.

Stefan yang melihat itu langsung menghampiri Jaemin dan menanyakan keadaannya. "Na, kamu gapapa?" Tanya Stefan dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

"Aku tidak apa-apa, kak."

"Tapi lihat dia, sangat kasar. Tidak pantas denganmu, Na." Stefan mulai memprovokasi.

Di sisi lain, Jeno semakin kesal mendengar perkataan Stefan. Apalagi melihat Stefan yang sok perhatian kepada Jaemin dan membuat kekesalan Jeno semakin bertambah.

"Punishment awaits you, darling." Jeno membatin dengan diiringi senyuman jahatnya itu.

"Kak, sudahlah, dengarkan aku. Mungkin kau memang menganggap dia tak pantas untukku, tapi nyatanya aku sudah jatuh cinta padanya, dia adalah hidupku." Ucap Jaemin terisak. Jeno senang, kekesalannya meredam kala mendengar pernyataan Jaemin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Billionaire's Wife | Nomin [M-preg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang