suara detikan sedikit demi sedikit masuk telingaku dan aku cerna untuk masuk ke otak, mata perlahan aku buka. Mulai terlihat samar platform berwarna putih, terasa pula nyeri di tangan kanan aku. Ketika semuannya terlihat kepalaku merasa sangat pusing.
"Nak, kamu sudah sadar" tanya seorang pria, dialah ayahku. "Apakah benar itu ayah?" Batinku
Aku hanya bisa menunjuk gelas yang berisi air
"Kamu haus nak, sini ayah bantu" dan aku sudah bersender di kasur"Maafin ayah nak" ucapnya
"Maaf untuk apa yah?" Jawabku
"Selama ini ayah terlalu menekan kamu, sehingga kamu menjadi seperti ini, ayah gak akan mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya. Ayah sayang ael" tangis ayah pecah dan memeluk aku dengan erat"Ayah ?? Kok nangis? Memangnya ael kenap.... Aduhhhh" ucapku terhenti dan kepalaku terasa sakit kembali
"Aelll, ael...." Suara ayah
Dan aku merasa semua bayangan menjadi hitam kembali dan aku tidak tahu apa yang terjadi lagi.______&&&_______
*FLASHBACK ON*POV MAS DEV ON
"Halo, selamat siang bapak" sahut orang diseberang sana
"Iya halo, dengan siapa dan mengapa menggunakan no hp adik saya" jawabku curiga"Jadi gini pak...."
"Astaghfirullah, inalillahi. Tolong adek saya dulu pak saya akan ke jogja sekarang juga" sahutku gugup dan sangat terakhir dengan aelAku langsung menuju ke jogja ke RS yang terbesar di kota jogja. Sebelum itu aku meminta izin kepada pimpinan terlebih dahulu.
Memakan perjalanan yang cukup lama. Sekitar 4 jam dan pada akhirnya aku telah sampai disana. Aku langsung menanyakan keadaan de ael.
"Sus, a.n pasien abimael" tanyaku menahan tangis
"Sebentar pak saya cek terlebih dahulu" resepsionis sambil mencari "di ruang ICU lantai 3 no 3 pak" lanjutanya
"Baik sus, terimakasih " aku langsung menuju ruangan tersebut
Sesampainya disana aku bertemu dengan dokter yang menangani ael.
"Selamat siang bapak, apakah ini wali dari pasien ael?" Sahutnya
"Iya benar sekali dok, jadi bagaimana keadaan adik saya. Kenapa dia harus masuk ICU" tanya ku padanya"Baik, pak. Saya akan jelaskan di ruangan saya saja" jawabnya
Lalu aku mengikutinya ke ruangannya
"Jadi begini pak..." Dokter menjelaskan secara jelas dan gamblang
"Untuk saat ini peralatan di RS kami masih terbatas, kalau bisa di rujuk ke jakarta dengan peralatan yang lebih canggih
"Baik pak, kebetulan ayah saya dokter di RSPAD"
"Baiklah, coba ditanyakan terlebih dahulu"
"Baik pak, kalau begitu saya izin pamit keluar ruangan"Aku langsung melangkahkan kaki keluar ruangan dan menelpon ayah,
"Ayahhh, aelll yah aellll" nada aku gemetar menahan tangis
"Kenapa dia??" Jawab ayah singkat dan datar
"Mengapa ayah seperti orang tak khawatir, ael mengalami cedera otak anoxic. Smpai sekarang belum sadar" suaraku tangis
"Apa??!!!!!! Dia di RS mana?? Rujuk saja kesini biar nanti ayah yang langsung menangani nya!"
"Caranya gimana yah??"
"Nanti ayah jemput pakai pesawat khusus, nanti kamu dengan ael tunggu di bandara Adisucipto. Kamu segera urus rujukan!! Cepat!!" Bentak ayah
"Baik yah" sahutkuAku langsung mengurus segala biaya dan surat administrasi. Disana juga terdapat beberapa teman ael yang akan berkunjung
"Ini teman teman ael ya?" Tanyak
"Iya betul mas, kami semua ingin menjenguk ael" jawabnya
"Baiklah, satu satu ya masuk ruangan, karena nanti ael mau dipindah ke jkt" timpal ku
"Apakah sakitnya parah mas, kenapa harus dirujuk?" tanya nya kembali
"Enggak kok, disana kan ada ayah nya ael jadi lebih enak aja gitu. Hehe" ucapku menyembunyikan sesuatuNgiungggggg ngiungggggggg
Suara ambulance membawa aku dan ael ke bandara untuk menunu rumah sakit rujukan di jakarta.
"De, kamu yang kuat. Mas dev disini bakalan nemenin kamu" ucapkuDitengah perjalanan aku selalu melihat wajah adiku yang sudah pusat pasi, terlihat wajahnya menahan rasa sakit. Ditubuhnya tertancap jarum infus dan jack kabel di dada dia. Sangat terasa teriris iris melihat keadaan adiku sekarang ini. Air mata sudah tak bisa lagi ku bendung. Setelah hampir 1 jam lebih perjalanan akhirnya sampai di rumah sakit rujukan.
Sesampainya disana langsung disambut oleh ayah dan rekan rekan nya.
"Mas kamu yang tenang, ayah akan urus semuanya" sahut ayah meyakinkan ku
"Baiklah kita langsung bawa saja ke ruang icu dan diperiksa disana saja, karena keadaan darurat" timpal ayahku ke rekanrekan nya.Setelah beberapa menit kemudian ayah keluar dari kamar ICU
"Mas, ael baik baik saja. Tadi sudah di cek semua keadaan normal, akan tetapi benar dia mengalami cedera otak anoxic yang cukup berat" sahut ayah sambil mengusap punggung ku
"Ayah akan menuggu ael semaksimal mungkin disini. Ibu sudah tahu?" Tanya ayah
"Astaghfirullah yah, aku belum mengabari ibu" jawabku
"Sebaiknya jangan, biar ayah saja yang menangani"
"Tapii yah..." Sahutku
"Nurut sama ayah!!!!" jawabnya tegasYa begitulah ayah selalu keras kepala dan selalu berusaha menutupi segalanya.
POV MAS DEV OFF
_____&&&______
POV AYAH ON
"Dok seharusnya tadi dokter jangan terlalu banyak membuat ael berfikir, biarkan dia sadar dan kita tunggu saja apa yang dia minta" nasehat rekan ku
"Maaf sebelumnya dok, saya sangat senang karena anak saya dapat sadar kembali tadi, karena hampir satu bulan dia terbaring" jawabku
"Baiklah, nanti setelah ael sadar langsung saja kabari saya dok. Kalau begitu saya permisi" pamitnya"Ael cepet sembuh, ayah kangen ael. Maafin keegoisan ayah, maafin keras kepala ayah ya" tangisku sambil memegang telapak tangan ael
POV AYAH END_____&&&____
Aku merasakan hangat di telapak tangan ku seperti ada yang sedang menggandeng. Aku mencoba membuka mata perlahan-lahan dan aku gerakan bola mata menuju lelaki yang ada di sampingku.
"Ayah..." Batinku
"Mengapa ayah disini?"
"Bukannya ayah membenciku"
Timbul banyak pertanyaan dibenakkuIngin memanggil ayah akan tetapi, dia tampak pulas tertidur tak sadar aku sudah terbangun. Akan tetapi sepertinya lama kelamaan ayah sadar bahwa aku sudah terbangun
"Ael.... Ini ael kan?" Tanya ayah
"Iya ayahhh, ini ael" jawabku
Ayah langsung memeluk aku dengan erat sekali.
"Tunggu sebentar ya ayah panggil dokter dulu untuk memeriksa keadaan kamu" sahutnya
"Baik ayah" jawabku "ayah..." Lanjutkku
"Iya kenapa ael?" Jawabnya
"Jangan lama-lama yah, ael. kangen ayah" jawabkuAyah meninggalkan senyuman dipipinya dan berjalan keluar ruangan ku.
"Jadi gimana dok keadaan anak saya" tanya ayah
"Untuk saat ini semuanya sudah keadaan normal, akan tetapi ael jangan dulu banyak pikiran dan nanti sore kita akan mengadakan rotgen lanjutan untuk mengetahui lebih lanjut dan agar penanganannya tepat" jelasnya
"Baik dok, terimakasih" sahut ayah
"Ael jaga pola makan ya" sahutnyaSusana di kamar hanya ada aku dan ayah. Aku sempat canggung untuk melakukan apa. akan tetapi ayah sudah berubah total, dia lebih penyayang,
"Apakah ini cuma perasaan aku saja?" Muncul tanya dibenak ku. Akan tetapi melihat ayah seperti ini aku merasa menjadi ael dimasa kecil itulah masa yamg aku rindukan dan kini terulang kembali.TBC
Love buat yang masih setia menunggu. Maaf lika liku kehidupan menghambat cerita ini. Semoga kalian tetap suka dengan cerita ini. ❤️❤️😍🥰🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Sefruit Cinta
Teen FictionBerjuang, Sabar dan Setia! Apa akan berakhir bahagia ? Cerita gay alias homo 18+