16 Pergi Tak Kembali

2.2K 130 28
                                    

Sesampainya di gerbang sekolah tiba tiba hp aku bergetar tanda panggilan masuk
"Halo ada apa mah" ucapku menjawab panggilan dari mamahnya ka Ando
"........."
"Apa!!! Iya mah ael kesanya sekarang juga"  Aku terkejut dan menjatuhkan kue buatan ku dan aku menuju alamat yang sudah dikirimkan mamahnya ka ando

Sesampainya disana aku melihat mamahnya Ando sedang menangis diluar ruangan UGD
"Mamah" tanyaku
"De ael" mamah ka Ando langsung memelukku
"Bagaimana keadaan ka Ando mah" tanyaku dengan tetesan air mata yang tanpa sadar mengalir
"Masih diperiksa dokter, ael sebaiknya kita berdoa semoga ando bisa selamat" pintanya

"Baik mah, mamah yang sabar ya" mencoba menenangkan mamah ka Ando akan tetapi malah aku semakin menangis histeris.
"Ka Ando Ka Ando" panggilanku tanpa henti
"Ael yang sabar ya, pasti Ando baik baik saja" jawab aunty menenangkan ku.

Ka Ando menjadi korban tabrak lari mobil yang nerobos lampu merah dan pada saat itu ka andk langsung gas kenceng saat lampu udah ijo, dan mobil itu menerobos lampu merah. Hampir 1 jam penanganan akhirnya dokter keluar ruangan

"Gimana dok keadaan anak saya" tanya mamah Ando
"Anak ibu masih kritis, apakah disini ada yang bernama ael?" Tanya dokter
"Saya sendiri dok" jawabku

"Tadi sesampainya di RS dia selalu menyebut nama itu, saya berharap de ael segera menemuinya ya" pinta dokter
"Baik dok" sahutku
"Ayok nak ael temui Ando sekarang" ajak mamah

"Ka Ando" panggilku dengan lirih dan terisak melihat keadaan ka Ando terpasang infus dan peralatan medis yang sangat menyiksa tubuh ka ando, aku memegang tangannya dengan erat

"Ka bangun ka, ael disini, ael kangen Kaka Ade mohon ka. Kaka denger ael kan" isaku aku menahan rasa sesak yang ada didadaku melihat orang yang dicintai tergeletak tak merespon.

Setelah 5 jam ka Ando bertahan dengan keadaan yang ada akhirnya tergambar dengan jelas garis lurus di peralatan medis. Aku langsung nunduk lemas bingung mau ngapain,

"Udah de ael yang sabar ya mamah tahu perasaan kamu" mamah ka Ando menenangkan ku dengan sabarnya dia selalu memelukku
"Kok ka Ando ninggalin ael sendiri mah?? Kenapa ka Ando bisa kecelakaan mah?" Tanyaku

"Sebenarnya Ando waktu itu mau jemput kamu ael katanya dia sangat kangen sama kamu" mendengar itu aku langsung histeris dan memeluk mamah ka Ando dengan erat

"Maafin ael mah, maafin ael. Ael yang salah seharusnya ael terus terang aja sama ka Ando kalau ael mau kasih surprise ke ka ando" jawabku dengan histeris

"Udah udah ini sudah kehendak tuhan, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri" jawab mamahnya ka Ando
"Maafin ael mah, maafin ael" hanya kata itu yang selalu aku keluarkan dari mulutku

"Udah udah kita harus ikhlasin Ando. Maafin Ando ya kalau dia sering buat kamu marah sering jahilin kamu" ucap mamah ka Ando membuatku memeluk erat padanya
"Ka Ando, KA ANDO!!!!!" teriakku

"Ya Allah ael" sahut aunty ku yang baru saja datang ke rumah sakit, mamahnya ka ando dan aunty selalu nenangin aku.

Dalam hati, "kenapa kaka jemput ade, harusnya kaka nggak jemput. Ade yang salah ka. kenapa si aku pakai ngasih surprise segala ke ando harusnya aku terus terang aja ke ka Ando" batinku yang selalu terbesit penyesalan yang amat dalam, hatiku  sangat pedih bgt tersayat sayat di dalam dada susah buat napas.

Aku selalu menemani ka Ando saat berada di ambulance, aku selalu menyebut namanya
"Ka Ando" suara senduku
"Maafin ael ka, maafin ael" hanya pembicaraan itu yang aku utarakan tanpa adanya balasan kata yang terucap dari ka ando

Wajah yang sebelumnya berseri seri penuh pesona kini berubah menjadi Wajah pucat pasi dengan bibir yang tersenyum.

Aku hanya bisa istighfar dalam hatiku.
"Astaghfirullah, astaghfirullah. Insyaallah Ade ikhlas ka, Ade ikhlas. Kenapa engkau ambil dia begitu cepat ya tuhan aku sungguh merindukan dia sekarang" batinku

Sefruit CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang