Pagi ini kami memiliki agenda masing masing. Untuk anak teknik mereka akan membantu perangkat desa. Begitu juga untuk anak soshum juga akan membantu perangkat desa. Sedangkan prodi kesehatan membantu tenaga medis yang ada dan untuk ilmu gizi cenderung memberikan sosialisasi terhadap pola makan masyarakat.
Akupun berjalan bersama ibu ilmu gizi menuju posko kesehatan yang tidak jauh dari basecamp, dan disana
Wahhh audah banyak bangat masyarakat yang mengantre, "wait wait, kenapa ada TNI TNI juga disana??" Batinku"Gilak ramai bgt" sahut temanku
"Seneng tahu, berati mereka antusias membantu proker kita" jawabku
"Iya juga sih" jawab temankuSesampainya disana kami disambut begitu meriah lagi oleh masyarakat dan seorang bidan umum. Ya disana cuma ada bidan umum saja.
"Selamat pagi dokter" sahut bu bidan
"Selamat pagi, Baru calon kok bu" jawabku
"Baik silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu" utasnya"Udah lu aja yang perkenalkan sekalian aku dikenalin" bisiknya kepadaku sambil mendorong kan aku
"Anjir ni orang" batinku"Baik. Selamat pagi semua perkenalkan nama saya Abhimael Shiraz bapak/ibu bisa memanggil saya ael, saya dari prodi kedokteran, dan ini teman saya sasa dari prodi ilmu gizi. Jadi bapak/ibu seklian bisa mengkosultasikan masalah kesehatan kepada kami berdua. Sekian terimakasih"
"Hmmmm lagi lagi dia menghilang, apakah dia pergi ke perbatasan lagi?" Batinku
Hormat seorang TNI
"Pagi dok, saya angga.saya membawa personil TNI untuk diperiksa mengenai kesehatannya. Ini daftar pesertanya"
"Baik nanti saya akan periksa, mohon ditunggu"Ibu ini mau gimana mekanisme nya? Soalnya TNI juga mau diperiksa"
"Baik kalau begitu, saya mengurus Masyarakat, nanti kamu kalau udah selesai bantu ibu ya"
"Ibu dibantu saya saja bu" sahut sasa
"Oh ya kan ada sasa. Yaudah ael fokus ke kesehatan TNI ya. Kasihn mereka"Aku mulai memeriksa satu persatu personil TNI disana, aku memeriksa sesuai dengan daftar yang ada.
"Gimana dok kesehatan anak buah saya" sahut suamiku eh kok suami maksudnya bang wira
"Untuk pengecekan awal dalam keadaan baik, akan tetapi saya juga harus melakukan cek darah agar tahu keadaan yang sesungguhnya" jelasku dengan selamat
"Baiklah lakukan yang perlu dilakukan" jawabnya"Khmmmm...khmmmm atas nama letda wira, silahkan" suara ku memanggil bang wira
"Saya tidak usah diperiksa, periksa personil yang lain saja" timpalnya"Ooo kapten takut jarum suntik kah?" Balasku dengan sedikit menggoda
"Hahahahhaha" sedikit tertawaan sari rekan rekan nya
"Aapaaaa???" Jawabnya kaget "mana ada saya tajut jarum suntik" sambil berjalan menghampiri aku dan duduk di depan aku"Baiklah sebentar saya periksa terlebih dahulu" jawabku sambil memeriksa tekanan darah dan detak jantung bang wira
"Ada apa nih, kok detak jantung bang wira berdebar dengan cepat banget" batinku
"Anda sehat kan kapten?""Seeehhhatt,, sehhhattt kok" jawabnya gugup
"Baik saya beri suntikan vitamin terlebih dahulu ya, mohon diataskan baju nya" utasku
Bang wira pun menaikan baju dan terpampang jelas lengan yang besar.
"Mohon ditahan ya" isyarat aku dan dengan baik menyuntikkan vitamin ke lengan nyaSemua personil TNI sudah aku periksa tinggal membantu bu bidan untuk melayani masyarakat sipil.
"Baik, semua personil dalam keadaan sehat, kalau begitu saya izin membantu bu bidan, selamat siang" utasku dan aku langsung merapikan alat alat kesehatan yang aku gunakan tadi"Bang kami balik dulu ya ke basecamp" utas seorang personil
"Oh ya iya, jangan lupa tugas kalian ya" utas bang wira
"Siap bang!!!" Sahutnya tegas"Boleh saya bantu dok?" Utas bang wira sambil merapikan perlengkapan kesehatan
"Silakan kalau tidak merepotkan" jawabku
KAMU SEDANG MEMBACA
Sefruit Cinta
Teen FictionBerjuang, Sabar dan Setia! Apa akan berakhir bahagia ? Cerita gay alias homo 18+