Hari demi hari aku lewati bersama bang Wira dan tinggal tersisa 2 hari bersamanya.
Akupun sedang bermanja manja dengan bang Wira saat ini.
"Bang, ade takut Abang berpaling dari Ade" utasku
"Nggk bakal, kan Abang dapet dinas di Kalimantan, Abang mau selingkuh sama monyet?? Hahaha" jawabnya dengan santai
"Serius atuh bang" jawabku
"Serius" jawabnya dan langsung mencium bibirku dengan penuh cintaKringggg.... Kringggg
"Ayah!!" kagetku melihat panggilan masuk diponselku
"Angkat dulu de" pinta bang Wira
"Iya bang" jawabkuAku langsung mengangkat telepon ayah dan speaker aku aktifkan.
"Pulang sekarang bareng sama Wira, ayah tunggu hari ini juga di Semarang, tidak ada alasan lagi" utasnya
Jujur mendengar ucapan ayah barusan, hatiku menjadi tak karuan aku merasa ayah sedang menyimpan amarahnya.
"Baik ayahh" jawabku ketakutanTutttt.tuuutttt telpon berakhir
"Ade udah kamu tenang aja, kan Abang pergi sama Ade" utasnya
"Iya bang"Kami berdua pun bergegas ke Semarang, membutuhkan waktu 4 jam dikarenakan perjalanan terkendala kemacetan.
Setelah itu akhirnya kami sampai di rumahku di Semarang
"Asss......" Saat memberi salam aku dan bang Wira sangat kaget melihat kedua orang tuaku beserta om Bima ayah bang wira
"Om Bim....." Omonganku terpenggal"Cepat duduk!!!" Perintah ayahku
"Ayah" batinku dan aku menjadi ciut nyali
"Ayo de sini duduk Deket Abang" bisik bang Wira
"Kalian udah tahu alasan ayah manggil kalian berdua!??"Aku dan bang Wira hanya terdiam
"Jawab!!!" Bentak ayah kembali
"Udah sabar yah, sabar" ibuku mencoba meredam emosi ayah
"Ayah ael nggak tahu" jawabku menahan tangis"Lihat ini, ini apa nak!!!!!" Bentak ayah sambil membanting foto. Betapa terkejutnya aku itu adalah foto bercumbu aku dengan bang wira.
Aku diam tanpa kata-kata begitu juga bang Wira.
"Sekarang kamu pilih. Pilihan 1 Wira dipecat dan pilihan kedua kamu pindah sekolah dan lupain Wira" utas ayahku
"Ayahhh" aku hanya menjawab dengan menangis
"JAWAB!!!!""om Wira akan selalu di dekat ael bagaimana pun caranya"
"Udah nak kamu jangan nambah masalah lagi" ujar om Bima ayah bang Wira"Saya tidak tanya ke kamu Wira, saya tanya ke anak saya" jawab ayahku dan kembali meneriaki aku lagi "jawab nak!!! Jawab!!!"
"Ael pilih, pilihan kedua yah" dan aku langsung memeluk bang Wira aku bingung memilih yang mana, aku bagaikan makan buah simalakama"Nggak de, kamu milih Abang dipecat aja, biar kita bisa tinggal bareng" utas bang Wira sesenggukan
"Lebih baik ael yang berkorban bang, ael yang salah udah buat abang kaya gini. Maafin ael" jawabku masih memeluk bang Wira."Wira kamu nggk usah menghasut ael, kamu mau karir kamu hancur?. Ok ayah pegang omomganmu nak" Jawab ayah "Bima sekarang tinggal kamu intrograsi anakmu mau gimana" lanjut ayah
"Tapi om, Wira sangat sayang cinta ke ael. Wira nggk mau dipisah sama ael" ucap bang Wira kembali
"Nak ayah tahu kamu suka sama ael dari kecil. Kalian pertama kali ketemu sewaktu kamu usia 7 tahun dan ael 4 tahun. Waktu itu juga kamu pernah bilang suka sama ael dan mau menikahinya, kami menganggap itu hanya gurauan belaka. Tapi mengapa kamu punya rasa cinta ke ael nak?" Jawab om bima
"Maafin Wira yah. Maafin Wira" tangis bang Wira
"Kami semua kecewa ke kalian berdua. Lihatlah foto ini. Apa yang kalian perbuat di apartemen Ael? Kalian tahu perasaan kami sebagai orang tua kaya gimana kan?" Jawab om bima yang menjatuhkan air mata juga "hancur nak, sangat hancur" lanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Sefruit Cinta
Genç KurguBerjuang, Sabar dan Setia! Apa akan berakhir bahagia ? Cerita gay alias homo 18+