Chap 11- Efek Samping

230 34 4
                                    

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR,  KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

So Enjoy~!

Chap Sebelumnya~

"Kira-kira mereka yang lain kalau tahu apa yang terjadi sama kak Gempa bagaimana ya reaksi mereka?" Tanya tiba-tiba Lionel.

Pertanyaan Lionel sukses membuat Blaze terdiam, dia sendiri tak bisa membayangkan apa reaksi mereka kalau mereka tahu akan semua kebenaran ini.

"Sedih? Khawatir? Entahlah aku juga tidak tahu, tapi intinya sih pasti ada yang bakalan ngamuk, sambil ngumpat-ngumpat." Jawab Blaze.

"Oh ah, ya sepertinya aku tahu siapa yang dimaksud kak Blaze."

"Ya pokoknyalah, yuk tidur, sana Ice tertidur mulu, eh tapi penasaran kok bisa dia ketiduran terus? Bukannya- ah pokoknyalah yuk tidur." Ucap Blaze.

"Ngoghe." Jawab singkat mereka.

Akhirnya mereka pun membaringkan tubuh mereka dan memejamkan mata mereka.

"Hmmm."

Chap Sekarang~

Mata pemuda itu perlahan terbuka, sembari menguap, pemuda itu mengosok mata kanannya.

Dia pun bangun sembari meregangkan badannya, lelah, itulah yang ia rasakan, entahlah padahal dia tertidur nyenyak, tapi badannya tetap terasa sedikit pegal, mungkin ini yang dinamakan efek samping?

Perlahan tapi pasti, pemuda itu beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke arah jendela.

Dia pun membuka jendela itu, dan membiarkan sang cahaya menyinari kamarnya.

Dia pun kembali ke arah tempat tidurnya, atau lebih tepatnya ke arah kembaran tercintanya itu.

"Ice, bangun udah pagi." Ucap pemuda itu, yang tidak lain adalah Blaze, sambil satu tangannya mengguncang tubuh Ice, dan tangan satunya lagi masih setia mengosok kanannya.

"Umph, 5 menit lagi." Balas Ice, yang masih setia berlindung di bawah selimut tebalnya itu sembari memeluk boneka kesayangannya.

//Bugh!

Dengan wajah tanpa dosa itu, Blaze memukul Ice dengan menggunakan bantal yang dipegangnya.

Ice yang mendapat kan pukulan gratis itu tentu saja tidak terima.

"Apa-apaan ini?" Tanya Ice dengan tatapan tajam sembari membuka selimut yang sedari tadi membungkus dirinya.

"Apa-apaan? Ku fikir kau pintar, ternyata aku salah, kau tahu ini sudah pagi, dan sekarang yang memasak itu kak Hali! Entah sejak kapan kak Hali bisa memasak aku juga gak tahu, tapi intinya kau tahu kan tempramen kak Hali gimana?" Ucap panjang lebar Blaze.

"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang