Chap 24- "What Happened To Thorn?"

153 25 5
                                    

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~

"WOY! KEJAM LU PADA NINGGALIN GUE!" Teriak seseorang dari jauh.

Sosok pemuda berambut putih, dan bermanik biru itu menatap tak senang kedua sahabatnya itu.

"Kejam ya?" Tanya nya.

"Yaelah Den, maafin deh tadi gue buru-buru." Jawab Julian sambil merangkul sahabatnya itu.

"Ck iya deh iya iya, btw Nel-"

//Trriirrrttt trrirrrt.

"Eh bentar ya Den." Potong Lionel sembari merogoh saku celananya.

Kak Badai>

"Kak Upan?" Batin Lionel.

Lionel pun mengangkat teleponnya.

"Ya kak?"

"NEL! GAWAT-"

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~

Dapat didengar dari sebelah bahwa nafas Taufan terdengar tidak teratur, alias dia saat ini sedang terengah-engah.

"K-Kak coba tenangin diri sedikit, lalu katakan apa yang sebenarnya terjadi oke?" Ucap Lionel yang mencoba menenangkan kakak keduanya itu.

Hening seketika, sepertinya Taufan sedang mencoba mengatur pernapasannya.

Dan saat terasa sedikit tenang, Taufan kembali berucap.

"T-Thorn, dia- dia tiba-tiba termuntah darah, dan sudah sedari tadi dia terus-menerus saja menangis, selain itu dia juga seakan mengatakan sesuatu, tapi tak ada satupun dari kami yang mengerti apa yang ia ucapkan." Jelas Taufan panjang lebar.

Membelalak mata Lionel saat mendengar perkataan Taufan itu.

"A-Apa kak? Kak Thorn muntah darah? Kakak gak bohong kan?" Tanya Lionel yang mencoba untuk meyakinkan apa yang telah ia dengar.

"Hooh Nel! Kakak gak bohong! Lagipula ngapain gitu kakak ngebohong?" Jawab Taufan.

"Tapi bagaimana bisa? Apakah kak Thorn salah makan? Atau?"

"Gak Nel sungguh, tadi kan habis sarapan Thorn bilang badan gak enak, jadi gak ke kampus, dia sepanjang hari ini diam aja, terus tiba-tiba nangis kejer." Jelas Taufan lagi.

"U-Uh apakah aku perlu untuk izin pulang? Siapa tahu aku bisa ngehe-" Tanya Lionel.

"Iy- Gak usah, gak perlu." Potong seseorang dengan nada dingin khasnya.

Lionel sedikit tersentak mendengar suara orang itu, suara dingin dan berat itu, jelas-jelas sudah pasti itu adalah suara dari kakak sulungnya.

"Duh kak! Kenapa sih? Biarin kek Lionelnya pulang napa?" Bantah Taufan tak terima.

"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang