Chap 18- Changed?

220 30 13
                                    

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALaAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~

Blaze pun menoleh ke arah Ice dengan tatapan bingung tentu saja.

Sedang kan Ice, dia langsung masuk ke dalam kamar itu begitu saja, dan terpaksa Blaze pun mengikutinya.

"Aku tidak mengerti, kenapa pintu ini tidak bisa terbuka tadi? Apakah pintu ini tadi macet?" Tanya Blaze yang sedang melihat ke sekeliling kamar itu.

"Gak, pintunya tidak macet."

"Lalu?"

"Pintu ini hanya bisa dibuka oleh kita berdua, karena hanya kita yang mengingat tentang kak Gempa."

"Kok-? Lalu kak Taufan???? Kok kak Taufan bisa bukanya? Faktor kembar? Masa sih, kok kak Hali gak bisa."

Ice menggelengkan kepalanya.

"Bukan."

"Lalu apa? Kalau bukan??? Kan aneh, mana abis itu kak Taufan lupa lagi."

"Karena sepertinya........"

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~

"Kenapa? Apa? Jangan gantungin woy ucapannya! Menyebalkan tahu gak?" Ucap Blaze tak senang.

//Sigh.

"Sepertinya ada yang diinginkan oleh kamar itu pada kak Taufan." Sambung Ice.

"Seperti ada yang diinginkan?" Tanya Blaze lagi.

"Ya."

"Maksudnya?" Tanya Blaze lagi.

//Sigh.

Lagi-lagi Ice menarik nafas panjang.

"Sepertinya kamar itu ingin membuat kak Taufan mengingat kak Gempa secara paksa." Jawab Ice.

"Ohh, kalau gitu bag-"

"Gak, itu gak bagus, dan justru membahayakan." Potong cepat Ice.

"Hah? Membahayakan? Di bagian mananya?" Tanya Blaze.

"Aku tahu kau bodoh, tapi aku tak menyangka bahwa kau bisa sebodoh ini." Jawab Ice.

"Woy! Maksud kau apa?" Tanya Blaze tak senang.

//Sigh.

Oh ayolah sudah berapa kali Ice terus menarik nafasnya di depan Blaze? Sepertinya Ice sudah capek dengan Blaze.

"Hal itu berbahaya karena, kalau orang yang hilang ingatan dipaksa untuk mengingat sesuatu, akan membuat mereka stress, depresi, bahkan kehilangan akal sehat, karena otak mereka tak mampu, dan selain itu lihat kak Taufan langsung pingsan kan waktu melihat kamar itu, dan setelahnya dia langsung tak mengingat apapun kan???" Jelas panjang lebar Ice yang dia akhiri dengan sebuah pertanyaan.

Padahal Ice malas menjelaskan sepanjang itu, tapi dia lebih malas melihat kebodohan Blaze itu.

Dan berkat penjelasan Ice yang terpaksa itu akhirnya Blaze pun mengerti.

"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang