!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR, KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~
Perlahan tapi pasti Thorn mulai tertidur.
Dan setelah ia sepenuhnya tertidur, Taufan berniat untuk beranjak dari sana, dan membaringkan Thorn di ranjang dengan posisi yang benar, agar saat bangun nanti, tak ada bagian tubuhnya yang merasa kesakitan.
Dan setelah ia melakukan semuanya, ia hendak pergi mengecheck keadaan Hali di luar.
Namun tiba-tiba Thorn yang masih tertidur memegang tangan Taufan.
"J...angan per...gi la..gi k..ak Gem...pa."
"!!"
ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~
Membelalak mata Taufan saat mendengar Thorn menyebut nama tersebut.
"H-Hah apa? S-Siapa tadi?" Gumam Taufan.
Jantung Taufan seketika saja berdetak sangat cepat, kini pun terasa keringat membasahi tubuhnya, padahal cuaca saat ini tak sepanas itu.
Taufan pun memegangi dadanya.
"Hosh hosh hosh."
"Ada apa denganku?" Tanya Taufan dalam hatinya sembari memperkuat cengkramannya pada dadanya, berharap itu dapat menenangkannya.
"Tenang Taufan tenang! Kamu kenapa sih? Gaje banget!" Rutuk Taufan pada dirinya sendiri.
Seketika saja terbesit sebuah ingatan samar dalam fikiran Taufan.
"Kak ish! Jangan gitu! Gak baik kak!!"
"Hahahahaha!!!! Jangan marah-marahlah G÷?]! !"
//Deg!!
"H-Hah? K-Kak? S-Siapa itu?" Gumam tanya Taufan sembari memegangi kepalanya yang kini mulai terasa sakit.
Dan parahnya pandangannya juga kini ikut mengabur, rasa sakit di kepalanya juga semakin bertambah.
Nafasnya juga terasa semakin berat.
"H-Hali-"
//Tud
Dengan sigap Hali langsung saja menangkap tubuh Taufan yang oleng.
"Taufan?" Suara berat disertai ekspresi datar itu, tak mengelakkan Hali yang kalau boleh jujur, khawatir bahkan mungkin sangat khawatir dengan keadaan Taufan.
Hali jadi berfikir, kenapa akhir-akhir ini Taufan semakin sering pingsan? Ada apa?
"Tch." Gumamnya pelan.
Dengan gaya brydal style Hali pun menggendong Taufan dan membawanya ke kamarnya atau lebih tepatnya ke kamar mereka.
Setelah Hali selessi membawa Taufan ke kamar, dia meraba dahi Taufan, mengecheck apakah dia demam atau tidak.
Dan benar saja, suhu badan Taufan normal, lalu? Kalau dia tak sakit, kenapa dia pingsan?
Berbagai pertanyaan bermain-main dalam mindanya Hali.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]
Fantasy《!¡TOLONG JANGAN MENCOPY CERITA INI ATAU MEREPOST NYA!! CERITA INI MURNI DARI IDE AUTHOR, TERINSPIRASI? MOHONLAH IZIN TERLEBIH DAHULU! NO REPOST GAMBAR!! MOHON HARGAI KARYA AUTHOR!¡》 "Kenapa terasa seperti ada sesuatu yang hilang?"-Hali. "Ukhhhh ke...