Chap 33- Peringatan?

144 20 0
                                    

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR,  KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞𝕟𝕪𝕒~

Selain khawatir, dia juga takut kalau mereka pergi ke 'tempat itu', terlalu takut rahasianya terbongkar, dan mereka tak ingin berteman dengannya.

"Lahhhh terus kami gimana?" Tanya Blaze.

"YA UDAH SINI IKUT! LAMBAT!" Teriak Rin dari kejauhan, namun masih dapat didengar oleh mereka.

"WOY DIH TUNGGUIN!" Balas Blaze yang pergi menyusul Rin dari kejauhan.

Ice dan Lionel yang ditinggalkan begitu saja, hanya mengikuti mereka dari belakang.

"Pffft."

//Sigh.

"Ada-ada saja."

"Semoga saja Rin tak membocorkannya."

ℂ𝕙𝕒𝕡 𝕊𝕖𝕜𝕒𝕣𝕒𝕟𝕘~

"Uhhhh kapan sih sampenya? Pegal nih!" Gerutu Blaze yang sepertinya sudah sangat kecapean saat ini.

"Ck bisa tidak kau tak menggerutu sedikit saja?" Tanya Rin yang agak jengkel dengan gerutu yang selalu Blaze keluarkan.

"HAHHHHHH KAPAN SIH SAMPENYA?"

Bukannya berhenti, Blaze malah sedikit mengeraskan suaranya, seakan mengejek Rin.

Dan Rin sendiri? Tentu saja jengkel, rasanya dia ingin menampar orang yang satu ini, namun dia lebih memilih menahan emosinya.

"Sudah sampai kok." Kini Richard angkat suara.

Mendengar perkataan Richard, membuat mereka berempat menoleh ke arah tembok besar dan tinggi yang berada di depan mereka.

"COG? INI KOTANYA? TINGGI BANGET TEMBOKNYA COY?" Tanya Blaze yang sedikit heboh melihat betapa tinggi dan besarnya tembok itu.

"Hooh, ini kotanya." Ucap santai Richard.

"Cog, ku fikir rumor tentang betapa tingginya tembok yang mengelilingi kota ini hanya bualan semata, tapi ternyata beneran donk." Ucap Blaze.

"Iyalah benar, wait, jadi maksudnya kau selama ini tak mempercayai omonganku?" Tanya Richard sambil menoleh ke arah Blaze.

"Wah sakit sekali ketika seseorang mencapmu sebagai penipu." Sambung ucap Richard.

"Gak woy! Uh bukan gitu! Cuman masa ada gitu kota di zaman sekarang menggunakan tembok segede ini?" Tanya Blaze.

"Huh? Apa maksudmu Blaze? Memang pada zaman sekarang rata-rata kota itu di kelilingi tembok kayak gini kok." Jawab Rin padanya.

"Oh? Ohhh gitu yah..." Ucap Blaze.

"Ya sudahlah, yuk kita masuk." Ucap Richard pada mereka.
Mendengar itu mereka pun akur dan mulai mengikuti Richard dari belakang.

"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang