Epilog

385 33 14
                                    

!¡WARNING!¡
××BOBOIBOY HANYA MILIK MONSTA!××
××SAYA HANYA MEMINJAM BEBERAPA KARAKTERNYA SAJA!! KARAKTER LAIN MERUPAKAN OC SAYA!¡××
××MOHON MAAF BILA ADA KESALAHAN BAIK DALAM PENULISAN, BAHASA, DLL, DAN MAAF BILA SAYA MENYINGGUNG BEBERAPA PIHAK MAAF, MAAF JUGA BILA CERITA INI TIDAK BISA MENGHIBUR,  KEDEPANNYA SAYA AKAN BERUSAHA LEBIH BAIK LAGI TERIMA KASIH🙏××

𝚂𝚘 𝙴𝚗𝚓𝚘𝚢~!

"Jadi dok? Dia mengidap penyakit skizofrenia?" Tanya seorang pemuda bermanik ruby pada dokter yang ada di depannya.

"Iya nak, dari diagnosis saya sih begitu, menurut gejala yang ada dan menurut tingkah laku adik anda, kira-kira begitulah adik anda terkena penyakit skizofrenia." Jawab dokter itu.

"Apa penyebabnya dok?" Kini gantian tanya pemuda bermanik safir itu.

"Hmm.... Penyebabnya belum pasti, tapi apakah ada keluarga anda selain adik anda yang mengidap penyakit ini? Mungkin itu menjadi salah satu faktor adik anda bisa terkena penyakit ini." Jawab sekaligus tanya sangat dokter.

"Keluarga yang mengidap? Hmmm, yang saya tahu sih gak ada ya pak, baru adik saya yang menderita hal semacam ini." Jawab Taufan.

"Sebenarnya mulai kapan sebenarnya adik anda menjadi seperti ini?" Tanya dokter itu lagi.

Mendengar pertanyaan dokter itu, Taufan dan Hali pun saling menatap satu sama lain, lalu kembali menatap dokter itu.

"Hmmm.... Kalau gak salah dok, dia mulai bertingkah aneh semenjak kejadian yang menimpa keluarga kami." Jawab Taufan.

Dokter itu mengangguk sebagai jawaban.

"Uhh.... Apakah kalian tak keberatan untuk menceritakan apa kejadian yang sebenarnya telah menimpa kalian?" Tanya dokter itu lagi.

Taufan kembali menatap Hali, seakan meminta izin terlebih dahulu, dan tentu saja Hali menyadari akan hal itu.

Oleh karena itu, tanpa menoleh ke arah Taufan, Hali mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Jadi gini dok, 2 tahun yang lalu, terjadi tragedi di rumah kami, tiba-tiba rumah kami terbakar, dan kebakaran itu terjadi dengan sangat hebat." Taufan mulai menjelaskan.

"Waktu itu paman dan bibi kami masih berada di dalam rumah, oleh sebab itu adik kembar saya masuk lagi ke dalam rumah dan mencoba menyelamatkan mereka."

"Namun tanpa disangka-sangka tak lama setelah adik kembar saya masuk ke dalam rumah itu, rumah itu meledak."

"Akhirnya paman, bibi, dan adik kembar saya meninggal, namun, setelah beberapa hari setelah kejadian, kami menemukan mayat adik kembar saya, dalam keadaan termutilasi, tangan dan kakinya sudah tak berada pada tempatnya, setengah tubuhnya menghilang dan..." Tubuh Taufan mulai bergemetar.

Hali pun mengusap pelan belakang Taufan.

//Sigh.

"Dan yang kepalanya juga sudah tak berada pada posisi yang sebenarnya, mulut nya terbuka, dan matanya nyaris terkeluar dari tempatnya." Jelas Taufan.

"Yang melihat mayatnya itu saya dan adik saya Blaze itu, dan mulai sejak itu dia sering bertingkah aneh, seakan-akan Gempa masih berada di sini."

"Padahal Gempa telah tiada, dan telah dikuburkan." Akhir penjelasan Taufan.

Dokter itu terdiam sejenak, tunggu dulu, kenapa kejadian yang menimpa mereka bisa jadi tragis seperti ini?"

"Baiklah, sepertinya adik kalian trauma berat, dan masih tak menerima kepergian adik kembar kamu." Ucap dokter itu.

"Baiklah, usahakan adikmu tak mendengar percakapan ini ya? Agar kondisinya tak tambah buruk." Ucap dokter itu.

"Baik dok."

Dan ternyata, tanpa mereka sadari Blaze mendengar semua nya.

"G-Gak mungkin."

Mendengar itu Hali dan Taufan spontan menoleh ke arah sumber suara.

"B-Blaze?"

"GAK! GAK MUNGKIN! KAK GEMPA GAK MUNGKIN MATI! DIA MASIH HIDUP! KEMARIN KAMI BARU SAJA MENYELAMATKANNYA! TIDAK! KALIAN PENIPU!" Teriak histeris Blaze.

"T-Tunggu Blaze tenang dulu." Ucap Taufan yang mencoba mendekati Blaze guna menenangkannya.

"TIDAK JANGAN MENDEKAT! KALIAN SEMUA PENIPU! KAK GEMPA MASIH HIDUP! AKU TAK MUNGKIN BERHALUSINASI! GAK!" Ucap Blaze yang melangkah mundur.

"AKU AKAN MENCARI KAK GEMPA UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA SEMUANYA YANG KU ALAMI BUKAN ILUSI SEMATA!" Teriak Blaze lagi.

Kemudian dia berlari keluar dari rumah.

"TUNGGU BLAZE JANGAN!"

Taufan dan Hali pun pergi menyusul Blaze.

"BLAZE!! TUNGGU JANGAN LARI!! KAU MAU KEMANA?" Tanya Taufan yang sangat khawatir dengan Blaze saat ini.

Blaze tak mendengarkan perkataan Taufan dia terus saja berlari kemana kakinya ingin membawanya.

Sampai dirinya tak sadar bahwa dirinya saat ini sudah berada di tengah jalan raya.

"BLAZE AWAS!!!!"

//PIIIPPPPPPP!!!!!!

Blaze terkejut dengan suara klakson panjang itu, dia pun menoleh.

//BRAK!

"BLAZE TIDAK!!!!" 

Blaze tertabrak truk yang hendak melintas, akibat tak memperhatikan jalan.

Dirinya terpental dan terbentur di pembatas jalan.

Samar-samar diri melihat Hali dan Taufan yang berlari ke arahnya dengan raut wajah panik, khawatir, takut, bahkan terlihat di matanya bahwa Taufan telah menangis.

Setelah sampai pada Blaze, Taufan merangkulnya dan memeluknya, membiarkan darah membanjiri bajunya.

"BLAZE! BERTAHANLAH! KAU TAK BISA BEGINI BLAZE! KU MOHON! AKU TAK INGIN KEHILANGAN LAGI!" Ucap Taufan sambil mengencangkan pelukannya.

Blaze pun perlahan menutup matanya, sambil sedikit bergumam.

"K...ak G....em...pa."

The End~!

"NAH! JADI KAYAK GITU YAH AKHIRNYA SKSKSKSKSKSJSKSJSSJ."-Author.

"WANJIR AUTHOR JNCK PA MAKSUD? EPILOGNYA GAK NGOTAK BANGET BGSD, JADI DUA FANFICT INI CUMAN KHAYALAN BLAZE? WANJIR GAK BISA NIH GAK BISA."-Taufan.

"Yeuh selow mama-"

"BISA GAQ BIKIN HAPPY ENDING? DARI KEMARIN-KEMARIN ENDINGNYA GANTUNG MULU BAD SWEET END MULU! ESMOSI LAMA-LAMA SAYA KERJA SAMA DENGAN ANDA."-Taufan.

"Gak bisa."-Author //twerk.

"Serius Author kasian loh Blaze."-Gempa.

"Otaq saia gak bisa bangj."-Author.

"Hidup kadang penuh plot twist."-Blaze //pundung di pojokan.

"Kau gak kaget? Kau kan yang selama ini main peran ama Blaze."-Solar.

"Gak, ngapain kaget, orang Linl hobi nya gitu, udah biasa, udah kebal, backstory gwekh aja kek bgsd."-Lionel.

"Hhhhh."-Solar.

"KAK BLAZE JAN MATI DULU!!!"-Thorn //Meluk Blaze.

"Why i'm here again?"-Ice.

". . ."-Hali.

"Errrrr....... YA SUDAH GITU AJAH DULU YAH AHAHAHAHAHAHA BYE! SAMPE JUMPA DI FANFICT SELANJUTNYA!"-Author //Run.

"My Promise To Bring You Back" [Sequel Of Don't Touch My Book] [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang